Kebun Raya ITERA merupakan laboratorium seputar alam bagi dilaksanakannya suatu kegiatan kependidikan. Kebun Raya ke-2 di Indonesia yang berada dibawah naungan perguruan tinggi ini memiliki karakteristik lingkungan kampus. Pengembangan pendidikan di Kebun Raya ITERA berbeda dengan kebun raya daerah di bawah pengelolaan Pemda. Kegiatan pendidikan di lingkungan kampus selain diarahkan dan tujuan untuk mengenalkan konservasi kepada masyarakat luas yaitu untuk sarana praktikum dan penelitian mahasiswa. Pada era modern, dosen atau guru dituntut untuk lebih kreatif dalam mengajar mahasiswa agar materi pelajaran yang disampaikan dapat dipahami dan dipraktekkan.
Kebun Raya ITERA diresmikan oleh Rektor Institut Teknologi Sumatera (ITERA) Prof. Dr. Ing. Drs. Ir. Mitra Djamal, IPU., bersama perwakilan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Meski belum memiliki fasilitas yang lengkap, Kebun Raya ITERA sudah memiliki beberapa fasilitas yang cukup penting untuk pengembangan dan penelitian kebun raya.
Kebun Raya ITERA memiliki 6 unit paranet. Paranet merupakan tempat penyemaian, pembesaran bibit, perbanyakan tanaman, dan sebagai tempat display tanaman. Material atap berupa paranet dengan kerapatan 60-75%. Saat hujan air tetap bisa masuk ke bibit tanaman yang berada di dalam paranet. Pada tahun 2018, Kementerian PUPR telah membangunkan 1 unit paranet. Pada tahun 2021 Kementerian PUPR kembali membantu pembangunan 6 unit paranet dengan ukuran yang sama. 6 unit paranet ini akan dialokasikan untuk display tanaman koleksi hasil eksplorasi yang belum layak tanam.
Selain paranet, Kebun Raya ITERA memiliki Rumah Kaca display Anggrek merupakan Rumah Kaca yang bersifat publik, sehingga dapat diakses oleh publik untuk melihat koleksi anggrek kebun raya. Material yang digunakan berupa kaca dan rangka besi. Rumah kaca yang terealisasikan pada Pembangunan Kebun Raya ITERA Phase II dengan sumber dana dari APBN Kementrian PUPR.
Kebun Raya ITERA juga memiliki 11.315 tanaman penghijauan yang terdiri dari 109 jenis tanaman, serta 232 tanaman koleksi yang terdiri dari 49 famili, sumbangan Kebun Raya Bogor. Tanaman koleksi di Kebun Raya ITERA merupakan tanaman khas kebun raya, yakni tanaman yang memiliki identitas dan terdokumentasi, serta beberapa tanaman langka seperti teratai raksasa (Victoria amazonica), tanaman baobab (Adansonia digitata).
Terdapat 45 jenis tanaman kayu dengan jumlah tanaman yakni 1.005 pohon yang merupakan hasil kerjasama antara ITERA dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Way Seputih Way Sekampung. Tanaman tersebut ditempatkan di Arboretrum Kebun Raya ITERA. Kerjasama pembangunan arboretum dimulai sejak 21 Maret 2017 bertepatan dengan peringatan Hari Hutan dan Pohon Sedunia. Arboretum ITERA berdiri diatas lahan seluas 2 hektar.
Keberadaan Taman Tematik Estetika di Kebun Raya ITERA semakin memperindah suasana Kebun Raya ITERA. Taman tersebut dibangun pada tahun 2019, hasil kerjasama antara ITERA dan LIPI melalui Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya. Taman ini dibangun dengan konsep mengedepankan pendidikan dan konservasi didalamnya yang ditandai dengan adanya papan interpretasi yang berada di spot-spot ertentu dalam taman dan tumbuhan koleksi.
Terdapat pula tumbuhan berbunga dan berdaun indah untuk menambah kesan estetika yang ada di taman ini. Selain menjadi objek wisata, diharapkan dengan adanya Taman Estetika di Kebun Raya ITERA mampu mengedukasi masyarakat tentang keanekaragaman hayati dan upaya konservasi tumbuhan yg terancam kepunahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H