Mohon tunggu...
Annisa Khumairah
Annisa Khumairah Mohon Tunggu... -

BMI Hongkong

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Benarkah Rumahku di Indonesia??

14 Agustus 2011   13:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:47 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini aku bahagia.. Setelah 5tahun mengais rejeki di Negri Beton HongKong.. Tibalah hari ini.. hari kepulanganku ke Tanah Air..  Setelah menempuh penerbangan kurang lebih 4jam lamanya, akhirnya aku mendarat dengan selamat di Soekarno-Hatta International Airport. Setelah melalui pemeriksaan dan pengecekan paspor aku keluar mencari pintu exit.. Namun tak ku sangka sebelum aku menemukan pintu yang ku cari , seorang petugas Bandara mencegatku... aku tidak di izinkan keluar melalui pintu 2 dikarenakan aku adalah seorang TKW katanya.

"Mba.. Mbak.. TKW punya jalur khusus lewat pintu 3"

"Lalu aku, bertanya kenapa harus lewat pintu tiga?"

"Peraturannya memang begitu mbak, agar TKW lebih terjamin keselamatannya karena nantinya akan diantar memakai Travel Transport yang kami sediakan"

"Tapi saya dijemput keluarga saya Pak, masa tidak boleh juga?"

"Tidak boleh mbak" kata petugas tadi menegaskan.

"Jika permasalahannya ada pada keselamatan , kenapa dijemput oleh keluarga tidak diperbolehkan??

Manakah yang lebih aman menurut anda , dalam dekapan keluarga ? atau dalam tekanan mobil travel anda?"

situasi saat itupun berubah menjadi panas.

"Saya tahu, dijemput oleh keluarga itu bukan tidak boleh, tapi harus ada uang sogoknya kan?? 500? 600? 800? atau 1juta??"

"Benarkah Indonesia rumahku? benarkah Indonesia Tanah Airku? Benarkah ini Indonesia Ibu Pertiwiku??

"Kalu benar, kenapa hendak pulang ke rumahku sendiri saja susahnya seperti hendak masuk ke Negri orang secara Ilegal?"

"Ini Bandara atau Penjara?? Sehingga ingin keluar dari sini saja rumit sekali caranya???"

"Ini Bandara atau Penjara??? Sehingga kami harus menyediakan uang suap kepada penjaga agar kami diizinkan bebas keluar dari jerujinya???"

"Hari yang ku rasa akan menjadi hari yang indah menjadi hari yang sangat menjengkelkan untukku, aku tidak pernah menyangka apa yang di katakan teman-temanku tentang Soekarno-Hatta adalah nyata. TKW Diperas dan diperlakukan seenaknya.. dipaksa menuruti aturan-aturan yang tidak masuk akal. Selalu saja uang dan uang... "

"Capek rasanya aku teriak-teriak.. sesak dadaku mendapati perlakuan Petugas di Negri ini, hingga akhirnya aku terbangun dari mimpi burukku... Ternyata, aku cuma mimpi"

Banyaknya cerita dari sahabat dan saudariku yang telah lebih dulu pulang ke Tanah Air dan mendapatkan pengalaman yang tidak mengenakan di Bandara membuatku slalu membayangkan seperti apa menyeramkannya Soekarno-Hatta?? Mendengar ceritanya saja hatiku sudah ingin meledak rasanya...

Seminggu lagi....

Seminggu lagi kau akan mendarat di Tanah Air.. Entah seperti apa keadaannya nanti, aku tidak tahu...

Seperti apapun nanti.. harus tetap aku hadapi..

Seperti apa kejadian yang ku alami nanti.. pasti akan ku tulis disini, agar dunia tahu...

Seperti apa TKW dijajah di negrinya sendiri...

Entahlah... Entah kapan akan ada seorang pemimpin yang benar-benar memperhatikan hak-hak kami..

Kami.. Kami seorang TKW yang butuh perlindungan..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun