Mohon tunggu...
Annisa Kartikasari
Annisa Kartikasari Mohon Tunggu... Lainnya - pemula

mahasiswi UNAIR yang sedang mencari peruntungan

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Pendekatan Strukturalisme dan Apresiasi Sastra dalam Novel "Tsukuru Tazaki Tanpa Warna dan Tahun Ziarahnya" Karya Haruki Murakami

9 Februari 2022   21:34 Diperbarui: 9 Februari 2022   21:41 1451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/4GJoK9H

Harusnya berbicara secara langsung supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Jika sudah merasa terbiasa dengan situasi segera mencari kegiatan supaya tidak mengingat masa lalu yang kelam.

3. Unsur Ekstrinsik

  • Latar Belakang Pencipataan

Novel ini diciptakaan untuk mengenalkan seorang pria yang tidak memiliki warna di namanya, dan mengenalkan betapa berartinya sebuah pertemanan di atas sebuah nama yang memiliki warna. Serta mengenalkan bagaimana seseorang berperang melawan pemikirannya dalam kesendiriannya.

  • Nilai adat istiadat

Dalam sebuah artikel menyebutkan bila buku ini didedikasikan untuk mereka para remaja, khususnya di Jepang yang sedang menghadapi masalah Hikikomori. Buku ini dimaksudkan untuk menyalakan api semangat untuk menjalani kehidupan sebagai remaja. Hikikomori sendiri yaitu merupakan kegiatan mengurung diri sendiri di dalam kamar tanpa melakukan kegiatan sosial sedikitpun, dan kebanyakan orang yang melakukannya berakhir bunuh diri karena merasa lingkungan sosial tidak menerima mereka.

  • Psikologi Pengarang

Dalam novel ini pengarang sengaja membuat karya dengan mempertimbangkan lingkungan sosial yang berada di Jepang. Sifat individualism yang ada di Jepang mengakibatkan remaja-remaja di sana yang tidak memiliki kepercayaan diri atau karena faktor bullying merasa berkecil hati dan memilih untuk selalu menyendiri.

  • Relevansi dengan kehidupan masa kini

Kehidupan remaja yang beranjak dewasa terkadang menimbulkan banyak kegelisahan termasuk gelisah tentang siapa jati diri para remaja ini. Banyak dari kalangan remaja yang sampai berusia dewasa masih belum mengetahui siapa jati diri mereka karena mungkin pemikiran mereka yang masih kanak-kanak atau karena faktor lingkungan yang menjadikan mereka sebagai anak kecil.

4. Apresiasi Satra dalam Novel Tsukuru Tazaki Tanpa Warna dan Tahun Ziarahnya

Novel karya Murakami bercerita tentang seorang pria yang mencari jati dirinya. Seorang pria yang hampir mati karena sebuah ketidak jelasan dan ketidaktahuan apa yang sudah ia perbuat kepada kedua teman wanitanya yaitu Shiro dan Kuro. Terutama Shiro yang menfitnahnya atas tuduhan telah memperkosanya padahal Tsukuru tidak tau apapun dan bahkan Shiro tidak pernah datang ke apartemennya di Tokyo. Namun dengan pernyataan Shiro itu teman-temannya ikut menjauhi Tsukuru atas pernyataan tidak mendasar itu.

Dikemas dengan sangat apik dan memiliki Bahasa yang bisa dianggap gampang-gampang susah untuk dibaca. Dibutuhkan konsentrasi yang lebih supaya dapat memahami tulisan dalam novel tersebut. Sebenarnya karya Murakami yang satu ini jika disederhanakan yaitu seorang pria yang sedang dalam masa transisi menuju dewasa yang sedang kebingungan dan dia merasa bahwa lingkungan sosial tidak dapat menerimanya, maka dari itu dia selama tinggal di Tokyo tidak punya teman dan dia hanya berkutat dengan buku dan lagu-lagu lamanya sampai akhirnya dia bertemu dengan Haida dan Sara, namun seiring berjalannya waktu Haida menghilang dan Tsukuru tidak menerima jawaban atas perasaan Sara kepadanya.

Murakami sengaja memasukkan beberapa karya musik lawas dari Eropa karena dia sendiri lama tinggal di benua Eropa. Jadi karya-karyanya sedikit banyak menceritakan bagaimana musik-musik atau karya-karya Eropa berkembang. Keingintahuan yang sangat banyak itu membuat karya Murakami lebih variatif dan tidak hanya berkutat di Jepang saja.

daftar pustaka

Murakami, Haruki. 2014. Tsukuru Tazaki Tanpa Warna dan Tahun Ziarahnya. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun