f. Yutani Yasuko =
- Guru muda yang cantik (wajahnya tampak muda, jadi sulit menebak umurnya. "Guru yang cantik ya." Hal 131)
- Guru pembimbing klub fotografi ("Kalian berdua, mau coba membuat klub fotografi?." Hal 129. Guru pembimbing klub fotografi. Hal 130)
- Berkepribadian lembut (saat pertama kali bertemu dengan wali kelas mereka, Yutani-sensei, kesan pertama yang didapat semua murid di kelas adalah, seseorang dengan kepribadian yang lembut. Hal 131)
- Tidak suka ditanya tentang masalah pribadi ("Ah, anak yang bertanya tentang umur, status nikah, atau hubungan cinta ibu, siap dihajar ya." Hal 132)
g. Suzaki-senpai =
- Ketua perkumpulan pecinta Jyuumonji-san ("Ehm, aku murid kelas 3, Suzaki-san dari "Perkumpulan Pecinta Jyuumonji-san." Hal 178)
4. AlurÂ
Maju. (Bendera "Klub Fotografi Mulai Beraktifitas", berkibar tertiup angin. Hal 279)
5. LatarÂ
a. WaktuÂ
- 2 minggu (2 minggu semenjak kehidupan SMA-nya dimulai, terlihat sempit. Hal 1)
- 3 tahun (3 tahun waktu aku SMP. Hal 6)
- Beberapa hari yang lalu, istirahat siang (foto yang dimaksud adalah foto close up Otowa yang diambil oleh Tamaki saat istirahat siang di ruang kelas beberapa hari yang lalu. Hal 7)
- Jam pulang sekolah (Tamaki juga melihat ke arah jam. Sudah jam pulang sekolah. Hal 9. Waktu pulang sekolah, Otowa tiba-tiba berkata demikian. Hal 98)
- Besok, jam 1 siang ("Pokoknya besok, ya. Jam 1 siang. Hal 17)
- Pukul 1 kurang 5 menit (pukul 1 kurang 5 menit. Tamaki melihat Otowa sudah menunggu dengan ekspresi yang berbinar-binar. Hal 19)
- Dua jam lalu ("Aku sampai dua jam lalu." Hal 19)
- Tahun 1970-an (setelah jongkok, Otowa kemudian mengangkat sebuah kamera. Kamera SLR besar, dibuat sekitar tahun 1970-an. Hal 25)
- 15 menit kemudian (15 menit kemudian, Tamaki akhirnya kembali ke tempat Otowa. Hal 26)
- Pagi hari (suara sapaan pagi hari, bergema di ruang kelas. Hal 38)
- Makan siang (sepanjang waktu makan siang, beban hati Otowa ternyata belum menghilang. Hal 53)
- Zaman Edo (sebuah dojo yang diwariskan sejak Zaman Edo. Hal 60)
- Hampir setiap hari (Tamaki hampir setiap hari bertemu dengan Otowa setiap keluar dari rumah. Hal 81)
- Seminggu kemudian (seminggu kemudian, datang surat balasan dari Otowa. Hal 167)
- Hari minggu pagi (Hari minggu pagi. Cuaca cerah di Jepang, langit tanpa awan. Hal 203)
- Pagi hari senin (pagi hari senin, Otowa beserta kawan-kawannya berkumpul di ruang klub fotografi. Hal 231).
b. TempatÂ
- Indonesia ("Bukan, Indonesia. 3 tahun waktu aku SMP." Hal 6)
- Ruang kelas (di ruang kelas beberapa hari yang lalu. Hal 7)
- Stasiun ("Aku senggang banget, tadi aku sampai mengitari stasiun sampai dua belas kali." Hal 19)
- Toko elektronik (Tamaki membawa Otowa ke bagian kamera yang ada di sebuah toko elektronik besar. Hal 20)
- Depan stasiun (yang terletak di depan stasiun. Hal 20)
- Toko agak jauh dari distrik perbelanjaan (mereka berdua sampai ke sebuah toko yang agak jauh dari distrik perbelanjaan. Hal 22)
- Taman (kursi panjang yang berada di taman. Hal 26)
- Ginseidou ("Yuk, kita coba pergi ke Ginseidou sekali lagi." Hal 27)
- Rumah kaca di halaman belakang (mereka berdua keluar dari halaman sekolah, dan masuk ke sebuah rumah kaca di halaman belakang. Hal 39)
- Toilet (Sakurabuchi Saaya, ada di toilet memeriksa mukanya. Hal 38)
- Ruang kesehatan (Saaya dibawa oleh murid petugas kesehatan ke ruang kesehatan. Hal 67)
- Perempatan dekat sekolah (di perempatan dekat sekolah, mereka bertemu Toukichi. Hal 84)
- Lantai dua (lantai dua tempat ruang kelas khusus berderet. Hal 133)
- Jakarta (ia akan pindah dari Jakarta ke kota lebih pinggiran. Hal 167)
- Rumah paman Tamaki (Tamaki dan keluarganya pergi mengunjungi rumah pamannya di daerah pedesaan. Hal 167)
- Game center (ternyata itu sebuah game center. Tempat yang sangat tidak terduga. Hal 183)
- Toko hamburger (mereka sedang di dalam toko hamburger di dekat lokasi kecelakaan tadi. Hal 189)
- Kuil (Tamaki, Otowa dan Jyuumonji-san keluar dari toko hamburger, dan berjalan keliling daerah sampai ke kuil setempat. Hal 196)
- Gerbang rumah tradisional besar (setelah beberapa lama, tampak sebuah gerbang rumah tradisional yang besar. Gerbang yang tampak kokoh, dengan pilar kayu gelap dan atap di atasnya. Hal 207)
- Beranda rumah Jyuumonji-san ("Aku suka daerah beranda. Di hari libur yang cerah seperti hari ini, paling menyenangkan duduk di sana sambil membaca buku atau meminum the sambil memikirkan sesuatu." Hal 208)
- Taman (kali ini taman menjadi latar fotonya. Hal 214)
- Ruang klub fotografi (Otowa berserta kawan-kawannya berkumpul di ruang klub fotografi. Hal 231).
c. Suasana
- Tegang (pertama kali sejak upacaraa orientasi sekolah, Jyuumonji-san menaikkan suaranya. Suasana di sekitar langsung berubah tegang. Hal 69)
- Gelap (merasa suasana di ruangan menjadi sangat gelap, Yutani-sensei mencengkram lengan Tamaki dan Otowa. Hal 154)
- Senang ("Aku sedikit iri. Selama ini aku tidak pernah punya teman yang cocok denganku...kyahh!" kata-kata Jyuumonji terpotong oleh sebuah teriakan kecil. Otowa tiba-tiba, melingkarkan tangannya ke pinggang Jyuumonji-san dari belakang, dan memeluknya erat. Ia menaruh dagunya di bahu Jyuumonji-san, dan berkata dengan wajah menggoda. Hal 225).
6. Â AmanatÂ
- Memberikan solusi untuk masalah teman yang sedang terpuruk. Jika tidak ada solusi cukup dengarkan saja dan berkata "aku ada di sini untukmu" itu saja sudah cukup.
- Menjaga rahasia antar teman supaya teman itu tidak merasa dibodohi dan dikhianati.
- Menjaga pertemanan tetap utuh dengan mengucapkan minta maaf jika berbuat salah dan terima kasih jika diberi pertolongan.
7. Apresiasi Sastra
Novel ini merupakan novel ringan yang menceritakan keseharian gadis-gadis SMA. Tokoh utamanya yaitu Tamaki dan Otowa yang menyukai fotografi, Jyuumonji yang pendiam dan pemalu yang mempunyai trauma dengan kamera di masa kecil, Saaya si gadis narsis, dan Toukichi yang baik hati. Serta Yutani sensei selaku guru wali kelas mereka dan pembimbing club fotografi. Masalah yang diangkat tidak terlalu rumit. Jika hanya dibaca satu bab saja tidak akan cukup karena setiap akhir bab selalu menggantung, maka dari itu jika tidak ingin penasaran lebih baik baca keseluruhan. Menurut peneliti, novel ini menarik dan ada komedi ringan yang mengalir begitu saja tanpa ada paksaan. Terutama pemeran Otowa ini dia sangat pandai membuat lelucon dan dapat mencairkan suasana.
Light novel yang terbit pada tahun 2012 ini, meninggalkan kesan yang lumayan mendalam dengan mengusung tema slice of life yang cenderung sama dengan kehidupan nyata. Terutama dengan hobi penulisnya yang juga menyukai fotografi. Novel yang compact dengan ukuran kecil seperti komik dan juga dilapisi dengan sampul buku yang bergambarkan karakter Otowa, Tamaki, dan Jyuumonji yang bertaburkan kelopak bunga sakura memberi kesan lembut dan membawa jiwa muda. Yang menarik dari Light Novel ini adalah, pada halaman depan setelah sampul kedua, disuguhkan foto-foto para karakter dan nama-namanya yang diberi warna, kemudian penulis juga menyisipkan note yang berisi penamaan tokoh. Seperti memanggil nama depan, nama keluarga, penggunaan --san, -chan, -kun, -sama, -senpai, -sensei. Tujuannya untuk memudahkan pembaca yang belum paham apa makna panggilan tersebut.
Bahasa yang digunakan juga tidak rumit, mudah dipahami meskipun kesan setelah membaca novel terjemahan ini agak berbeda dengan novel bahasa aslinya. Jika dibaca yang terjemahan, saat salah satu karakter sedang marah terdengar seperti marah yang sebenarnya bukan marah yang dibuat bercanda. Jadi pembaca harus pintar-pintar berimajinasi dan membedakan emosi yang digambarkan di dalam novel ini. Ada bagian yang peneliti suka yaitu saat bagiamana rumah tradisional jepang dan gambar kimono yang diilustrasikan oleh illustrator digambarkan dengan baik. Dan kepribadian Jyuumonji yang lemah lembut tapi juga kuat juga digambarkan dengan detail.
Kelemahannya, terdapat beberapa adegan yuri atau adegan sesama perempuan yang bersifat seksual dan jika pembaca tidak menyukai hal itu mungkin akan terganggu, tapi menurut peneliti, hal tersebut adalah bagian dari karya seni dan bagaimana cara tokoh-tokohnya mengekspresikan diri dengan baik dan karena lingkup sekolah khusus perempuan, membuat mereka setiap hari bertemu dengan teman perempuan maka tidak bisa disangkal jika muncul suatu perasaan satu sama lain. Seperti perasaan kagum. Ada satu lagi yang mengganggu, yaitu perkumpulan pecinta Jyuumonjis-san, yang dalam 2 bab menggambarkan sesuatu bersifat seksual karena sangat menginginkan foto Jyuumonji-san ketika sedang mandi. Dan jika itu benar-benar dilakukan akan sangat melanggar hukum.
daftar pustaka
Yasumi, Obata. Iizuka, Haruko. 2014. Candid. Jakarta: PT Shining Rose Media.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H