Mohon tunggu...
annisa juliani
annisa juliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa, uin imam bonjol padang

Hobi saya adalah membaca dan menulis, bacaan yg sering saya baca dan saya tulis ya itu sebuah karya fiksi, sedangkan sebagai mahasiswa saya sering kali mrmbaca jurnal jurnal rujukan yang berhubungan dengan tugas-tugas kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Investasi dan Inflasi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Barat

17 Desember 2023   10:20 Diperbarui: 17 Desember 2023   10:22 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan perekonomian Indonesia selama beberapa tahun terakir ini
tidak terlepas dari pengaruh berbagai faktor, baik dari dalam negeri maupun dari
luar negeri. Pertumbuhan ekonomi dapat terjadi karena adanya proses kenaikan
kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan
pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi
keberhasilan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang diharapkan
akan berdampak pada penciptaan lapangan kerja dan secara langsung akan
meningkatkan kesejahteraan (berarti mengurangi kemiskinan), maka salah satu
kebijakan yang penting adalah meningkatkan kesempatan kerja serta menurunkan
nilai kemiskinan baik melalui pengeluaran pemerintah maupun pertumbuhan
ekonomi. Suatu Wilayah dapat dikatakan berhasil bila pertumbuhan ekonomi dalam
suatu wilayah semakin meningkat. Bila petumbuhan ekonomi semakin tinggi
maka dapat menggambarkan bagaimana kondisi atau kesejahteraan masyarakat
dalam suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi sendiri dapat dilakukan oleh
pemerintah dalam suatu wilayah. Salah satu daerahnya adalah sumatra barat, sehingga pemerintah sumatra barat dapat menentukan target untuk penetapan
tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
pertumbuhan ekonomi sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi meningkat setiap
tahunnya dapat menggambarkan bagaimana kesejahteraan masyarakat dalam
suatu daerah. Jika mengalami penurunan begitu pula sebaliknya. Maka dari itu
pertumbuhan ekonomi sebagai evaluasi tepat atau tidaknya kebijakan yang telah
diambil oleh pemerintah sebagai peran yang signifikan dalam perekonomian. Pertumbuhan Ekonomi Sumatra Barat telah mengalami pertumbuhan yang
signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data dari Badan Pusat
Statistik (BPS), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumatra Barat pada
tahun 2019 mencapai sekitar 275 triliun rupiah, dengan pertumbuhan sekitar
5,17% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi di Sumatra Barat didorong oleh sektor-sektor
unggulan seperti pertanian, perkebunan, pariwisata, dan industri pengolahan. Sumatra Barat memiliki potensi yang besar dalam sektor pertanian dan
perkebunan, terutama dalam produksi padi, kelapa sawit, kopi, dan
rempah-rempah. Selain itu, sektor pariwisata juga menjadi kontributor penting dalam pertumbuhan ekonomi, dengan destinasi wisata alam dan budaya yang

menarik. Sumatra Barat telah menarik minat investasi baik dari dalam maupun luar

negeri. Investasi dalam sektor infrastruktur seperti pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, dan bandara telah memberikan dorongan signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi di daerah ini. Selain itu, pembangunan infrastruktur juga

memperkuat konektivitas dan aksesibilitas ke wilayah lain, meningkatkan potensi

pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dan investasi saling berkaitan erat, dan investasi

sendiri merupakan kegiatan penanaman modal atau aset berharga untuk mencapai

atau memperoleh suatu keuntungan. Hal ini sangat berdampak positif terhadap

sistem produksi dan kemudian berpengaruh terhadap konsumsi rumah tangga

dikarenakan mengalami peningkatan dalam proses produksi. Inflasi dan pertumbuhan ekonomi sangat berkaitan. Jika tingkat inflasi

semakin tinggi maka pertumbuhan ekonomi suatu wilayah mengalami

keterlambatan begitupun sebaliknya jika inflasi mengalami penurunan maka

pertumbuhan ekonomi menjadi stabil dikarenakan tingkat inflasi yang relatif

rendah. Inflasi yang tinggi menimbulkan efek negatif pada proses produksi dalam

perusahaan, hal ini menyebabkan biaya yang ditimbulkan dari bahan baku

meningkat. Tingkat inflasi yang ada disumatra barat dapat diperhatikan jika

masih saja berada pada situasi yang berfluktuasi, maka tidak jarang

pertumbuhan ekonomi disuatu daerah atau wilayah mengalami gangguan. Indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi perekonomian

suatu daerah dapat digambarkan melalui Produk Domestik Bruto (PDB) daerah

tersebut. Menurut Lapangan Usaha, tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia

dapat tercermin dari PDRB Indonesia. Selanjutnya dalam upaya meningkatkan

perekonomian di suatu daerah, pemerintah selalu menciptakan suasana yang

dapat meningkatkan investasi karena dengan investasi dapat meningkatkan

produksi dan juga berdampak pada peningkatan produksi.tingkat kesempatan

kerja selain itu pemerintah juga mencegah pengangguran. Karena investasi merupakan pengeluaran pemerintah dan non pemerintah

(swasta), maka pada umumnya membutuhkan modal riil untuk menciptakan

usaha baru dengan keuntungannya dan dapat memperluas usaha yang sudah ada. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan keuntungan besar dari modal awal untuk investasi modal. Upaya ini telah memungkinkan pemerintah Sumatera Barat, khususnya untuk berinvestasi dalam manual padat karya yang dapat memperluas kesempatan kerja. Investasi pada hakekatnya merupakan langkah awal dalamk Kegiatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Dinamika investasim empengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi, dan juga mencerminkan naikt urunnya proses pembangunan ekonomi. Dalam penelitian ini digunakan dataS umatra Barat periode 2014-2021.

Gambar 1. grafik pertumbuhan ekonomi sumatra barat 2017-2021. (sumber dari World
Bank). Grafik ini menggambarkan laju pertumbuhan ekonomi di sumatra baratr dari
tahun 2014 sampai dengan tahun 2021. Pada tahun 2017 laju pertumbuhan
ekonomi sebesar 5,30%, pada tahun 2018 laju pertumbuhan ekonomi di sumatra
barat sebesar ,5,14%., menjadi penggerak utama perekonomian pada tahun 2018
terutama ditopang oleh permintaan dalam negeri. Pada tahun 2019, pertumbuhan
ekonomi mengalami penurunan sebesar 5,01%, salah satu penyebab penurunan
pertumbuhan ekonomi tahun ini adalah melemahnya pertumbuhan industri
manufaktur dan manufaktur. Pada tahun 2020, laju pertumbuhan ekonomi di
sumatra barat akan turun tajam yaitu -2,07%, alasannya wabah wabah COVID-19
telah melumpuhkan semua aktivitas masyarakat, sehingga laju pertumbuhan
ekonomi di sumatra barat sangat rendah. . dan pada tahun 2021, pertumbuhan
ekonomi di Indonesia akan meningkat menjadi 3,29%, peningkatan ini akan
didorong oleh aktivitas ekonomi yang lebih baik seiring dengan pelonggaran
pembatasan aktivitas pasca COVID-19 yang lebih terkendali pada tahun 2021. Dari data tersebut terlihat bahwa pada tahun 2020 laju pertumbuhan ekonomi. 

World bank
World bank

Gambar 2. grafik investasi sumatra barat 2017-2021. (sumber dari World Bank). Gambar kedua menggambarkan grafik investasi di sumatra barat periode
2017-2021. Tahun 2017 angka investasi 2,02%, tahun 2018 investasi di Indonesia
turun menjadi 1,81%, tahun ini investasi asing langsung di Indonesia menurun
antara lain karena mentalitas perang dagang. Pada tahun 2019, investasi di
sumatra barat kembali meningkat menjadi 2,23%, karena banyaknya investor
asing yang berinvestasi di Indonesia (sumatra barat). maka pada tahun 2020
investasi di sumatra barat akan sedikit menurun menjadi 2,01%, akibat wabah
Covid-19 di dunia, sehingga berdampak pada investasi sumatra barat. dan pada
tahun 2021, investasi di sumatra barat akan meningkat menjadi 8,06%, peningkatan investasi tahun ini karena banyaknya FDI (penanaman modal asing)
yang masuk ke Indonesia. Jadi kita bisa melihat investasi terendah di tahun 2018
dan investasi tertinggi di tahun 2021.

World bank
World bank

Gambar 3. grafik inflasi Indonesia 2017-2021
Grafik berikut menggambarkan inflasi di sumatra barat tahun 2017-2021. inflasi pada tahun 2017 sebesar 2,11%, pada tahun 2018 sedikit meningkat
menjadi 2,55%, kemudian pada tahun 2019 inflasi di sumatra barat turun kembali
menjadi 1,72% karena rendahnya indeks pada semua kelompok biaya. maka
tahun 2020 akan meningkat menjadi 2,122%, tahun 2021 menjadi 1,37%, inflasi
tahun 2021 akan menurun karena lemahnya permintaan domestik akibat pandemi
Covod -19, penawaran dan permintaan, serta sinergi kebijakan fiskal antara
Indonesia dengan pemerintah di pusat dan regional untuk menjaga stabilitas harga. Inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2018 sebesar 2,55% dan inflasi terendah terjadi
pada tahun 2021 sebesar 1,37%. Indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi perekonomian
suatu daerah dapat digambarkan melalui Produk Domestik Bruto (PDB) daerah
tersebut. Menurut Lapangan Usaha, tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia
dapat tercermin dari PDRB Indonesia. Selanjutnya dalam upaya meningkatkan
perekonomian di suatu daerah, pemerintah selalu menciptakan suasana yang
dapat meningkatkan investasi karena dengan investasi dapat meningkatkan
produksi dan juga berdampak pada peningkatan produksi.tingkat kesempatan
kerja selain itu pemerintah juga mencegah pengangguran. Karena investasi merupakan pengeluaran pemerintah dan non pemerintah
(swasta), maka pada umumnya membutuhkan modal riil untuk menciptakan
usaha baru dengan keuntungannya dan dapat memperluas usaha yang sudah ada. Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan keuntungan besar dari modal awal untuk
investasi modal. Upaya ini telah memungkinkan pemerintah Sumatera Barat, khususnya untuk berinvestasi dalam manual padat karya yang dapat memperluas

kesempatan kerja. Investasi pada hakekatnya merupakan langkah awal dalam

kegiatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi. Dinamika investasi

mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi, dan juga mencerminkan naik

turunnya proses pembangunan ekonomi. Dalam penelitian ini digunakan dataS umatra Barat periode 2014-2021. 

Pertumbuhan ekonomi adalah upaya untuk meningkatkan kapasitas produktif

untuk mencapai output tambahan, yang diukur dengan PDB dan PDRB suatu

daerah . Pertumbuhan ekonomi mengukur kinerja pembangunan ekonomi

(Terhadap, Ekonomi, and Eliza 2010) . PDRB biasanya dihitung hanya dengan dua pendekatan, yaitu dari sisi

industri atau sektor dan dari sisi pengguna. Selain itu, PDRB dihitung

berdasarkan harga berlaku dan harga tetap Produk Domestik Regional Bruto

(PDB) menurut Badan Pusat Statistik (BPS, 2013), yang didefinisikan sebagai

nilai total kenaikan yang dihasilkan oleh seluruh satuan luas , atau jumlah nilai

produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit ekonomi di suatu daerah. Perkembangan perekonomian Indonesia selama beberapa tahun terakir ini

tidak terlepas dari pengaruh berbagai faktor, baik dari dalam negeri maupun dari

luar negeri. Pertumbuhan ekonomi dapat terjadi karena adanya proses kenaikan

kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan

pendapatan nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi

keberhasilan pembangunan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi yang diharapkan

akan berdampak pada penciptaan lapangan kerja dan secara langsung akan

meningkatkan kesejahteraan (berarti mengurangi kemiskinan), maka salah satu

kebijakan yang penting adalah meningkatkan kesempatan kerja serta menurunkan

nilai kemiskinan baik melalui pengeluaran pemerintah maupun pertumbuhan

ekonomi (Terhadap, Ekonomi, and Eliza 2010)

Investasi adalah pengeluaran untuk meningkatkan alat produksi dalam

masyarakat, sehingga meningkatkan produksi barang dan jasa, yang mengarah

pada peningkatan pendapatan, sehingga pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini, pemerintah harus memperkenalkan kebijakan yang cenderung meningkatkan arus

investasi. Pemerintah melalui Nawa Cita telah berinvestasi dalam bentuk

pembangunan infrastruktur sebagai salah satu program utamanya. Infrastruktur

dibutuhkan tidak hanya untuk rumah tangga, tetapi juga untuk bisnis. Jika

infrastruktur suatu daerah memadai, maka daerah tersebut akan memiliki

keunggulan yang lebih besar dalam menarik investasi dalam negeri. Hal ini akan

mendorong pembangunan daerah yang lebih cepat dengan infrastruktur yang memadai. Oleh karena itu, pelaksanaan pembangunan infrastruktur akan

mendorong pertumbuhan ekonomi. Menurut Harrod-Domar, untuk tumbuh, seseorang harus berinvestasi, yang merupakan tambahan modal bersih. 

Inflasi merupakan masalah yang sangat besar dalam perekonomian setiap

negara dan merupakan fenomena moneter yang selalu mengkhawatirkan

negara-negara karena kebijakan untuk mengatasi inflasi seringkali merupakan

pedang bermata dua yang mempengaruhi tingkat inflasi pertumbuhan ekonomi

secara keseluruhan. Diantaranya adalah neraca luar negeri dan suku bunga. Terjadinya guncangan domestik akan menyebabkan fluktuasi harga di pasar

domestik, yang menyebabkan peningkatan inflasi dalam perekonomian. Inflasi

dapat memberikan efek yang baik pada perekonomian. Keuntungan perusahaan

akan meningkat dan mendorong investasi. Meningkatkan kesempatan kerja dan

pendapatan serta mendorong pertumbuhan ekonomi. 

Secara sederhana, inflasi didefinisikan sebagai kenaikan harga secara umum

dan terus menerus. Kenaikan harga satu atau dua barang saja tidak dapat disebut

inflasi kecuali jika kenaikan itu menyebar (atau menyebabkan harga naik) ke

barang lain. Inflasi juga dapat didefinisikan sebagai gejala ketidak seimbangan antara jumlah uang yang beredar dengan jumlah barang dan jasa yang tersedia, dimana jumlah uang yang beredar lebih besar daripada jumlah barang dan jasa

yang tersedia. Derajat tinggi atau rendahnya inflasi juga mempengaruhi fluktuasi

tingkat produksi. Inflasi adalah suatu kondisi perekonomian yang menunjukkan

kecenderungan yang terus menerus dan meningkat pada tingkat harga umum

(price level). Hal ini disebabkan tidak seimbangnya arus barang dan arus kas yang disebabkan oleh banyak faktor.

Pengaruh Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sumatra Barat Tahun

2014-2021. Berdasarkan hasil penelitian, Investasi berpengaruh Positif dan

signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat. Hasil uji t

menunjukkan bahwa investasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi yang berarti bahwa hasil uji ini sama dengan penelitian

sebelumnya yaitu penelitian Catur Nanda Puspita Sari, Aisah Jumiati, Fivien

Muslihatinningsih, (2019). variabel investasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi, 2. Pengaruh Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2014-2021. Berdasarkan hasil penelitian, Inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

pertumbuhan ekonomi Indonesia. Inflasi bisa mengakibatkan imbas yg baik pada

perekonomian. Keuntungan perusahaan semakin tinggi & akan menggalakkan

investasi. Sehingga kesempatan kerja & pendapatan semakin tinggi & mendorong

padapertumbuhan ekonomi. Hasil uji t memperlihatkan bahwa taraf Inflasi

memiliki dampak yg tidak Signifikan terhadap Pertumbuhan ekonomi pada 4

kabupaten diSumatra Barat. Hasil ini sama dengan penelitian sebelumnya bahwa:

hasil uji t memperlihatkan bahwa variabel inflasi berpengaruh terhadap

pertumbuhan ekonomi, penelitian ini dilakukan oleh Erika Feronika Br

Simanungkalit (2020). Kemudian hasil penelitian menurut Amir Salim dkk. (2021). Menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh terhadap pertumbuhan Ekonomid i Sumatra Barat

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun