Mohon tunggu...
Annisa Isnani
Annisa Isnani Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Melangkah Ke Pembahasan Etnografi Antropologi Ala Koentjaraningrat, Check This Out...

9 April 2016   00:23 Diperbarui: 9 April 2016   00:58 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembahasan materi kali ini dibawakan oleh kelompok dua, dihari itu sempat ada gangguan teknis dari proyektor yang hendak digunakan untuk mempresentasikan materi ini. Setelah melewatkan beberapa menit, akhirnya masalah terselesaikan dan kegiatan belajar berjalan dengan lancar. Awalnya saya kurang mengerti apa isi dari materi yang dibawakan, tapi saya berusaha memahaminya dengan membaca buku. Jika hari itu saya tidak paham, saya mungkin akan kebingungan untuk menuliskannya di artikel ini hehe...

Baiklah, langsung saja kita masuk ke pembahasan tentang Etnografi Antropologi Ala Koentjaraningrat.

• Tahukah Kalian Bahwa...

Kebangsaan Indonesia terkenal akan masyarakat yang memiliki ragam kebudayaan, dan disetiap daerah, masyarakatnya terus melestarikan kebudayaan tersebut di daerahnya masing-masing, ialah kebudayaan lokal. Ada tujuh unsur kebudayaan umat manusia yang bersifat universal. Unsur tersebut adalah sistem religi, sistem kemasyarakatan, sistem pengetahuan, sistem bahasa, sistem kesenian, sistem mata pencaharian, dan sistem teknologi.

Etnografi adalah suatu kebudayaan suku bangsa. Tetapi karena di dunia ini ada juga suku bangsa yang kecil, yang terdiri dari hanya beberapa ratus penduduk tapi juga ada suku-suku bangsa yang besar yang terdiri dari berjuta-juta penduduk, maka sebuah etnografi sudah tentu tidak dapat mencakup keseluruhan dari suku bangsa yang besar, kesatuan kebudayaan suku bangsa di suatu komunitas dari suatu daerah geografi ekologi atau disusun wilayah administratif tertentu menjadi pokok sebuah etnografi.

• Sebuah Kesatuan Dalam Etnografi

Kerangka Etnografi adalah suatu deskripsi mengenai kebudayaan suatu suku bangsa. Tetapi karena di dunia ini ada suku-suku bangsa kecil yang terdiri dari hanya beberapa ratus penduduknya namun ada juga suku-suku bangsa besar yang terdiri dari berjuta-juta penduduk, maka seorang ahli Antropologi yang mengarang sebuah etnografi tentunya tidak dapat mencakup secara keseluruhan dari suku-suku bangsa yang besar itu dalam sebuah deskripsinya.

Seorang ahli antropologi Amerika, R. Naroll, pernah menyusun suatu daftar prinsip-prinsip yang biasanya digunakan oleh para ahli antropologi untuk menentukan batasan dari masyarakat, bagian suku bangsa yang menjadi inti dan lokasi yang sesungguhnya dari deskripsi etnografi mereka. Beberapa yang di perbaharui oleh J.A. Clifton dalam buku jurnalnya, Introduction to Kultural Antropologi, daftarnya yaitu sebagai berikut:

1. Kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh satu desa atau lebih.

2. Kesatuan masyarakat yang terdiri dari penduduk yang mengucapkan satu bahasa atau satu logat bahasa.

3. Kesatuan masyarakat yang dibatasi oleh garis batas suatu daerah politisi administratif.

4. Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh rasa identitas penduduknya sendiri.

5. Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh suatu wilayah geografi yang merupakan kesatuan daerah fisik.

6. Kesatuan masyarakat yang ditentukan oleh kesatuan ekologi.

7. Kesatuan masyarakat dengan penduduk yang mengalami satu pengalaman sejarah yang sama.

8. Kesatuan masyarakat dengan penduduk yang frekuensi interaksinya satu dengan lain tingginya merata.

9. Kesatuan masyarakat dengan susunan sosial yang seragam.

• Kerangka Etnografi

Bahan mengenai kesatuan kebudayaan suku bangsa di suatu komunitas dari suatu daerah geografi ekologi, atau di suatu wilayah administrasi tertentu yang menjadi pokok deskripsi sebuah buku etnografi, biasanya terbagi dalam bab-bab tentang unsur-unsur kebudayaan menurut suatu tata urutan yang sudah lengkap. Susunan tata urut itu disebut sebagai “kerangka etnografi”.

Mengenai tata urut dari unsur-unsur itu, para ahli antropologi dapat memakai suatu sistem menurut selera dari perhatian mereka masing-masing. Sistem yang paling banyak dipakai adalah sistem dari unsur yang paling konkret ke yang paling abstrak.

Meski begitu, setiap ahli antropologi mempunyai fokus perhatian tertentu. Misalnya ada ahli antropologi yang memperhatikan sistem ekonomi sebagai pokok utama dari deskripsinya. Ada juga yang lainnya berfokus pada kehidupan kekerabatan, sistem pelapisan masyarakat, atau sistem kepemimpinan. 

Masih ada lagi yang memusatkan perhatiannya pada kesenian atau lebih khusus lagi pada suatu cabang kesenian tertentu. Ada lagi ahli antropologi lain yang berfokus pada sistem keagamaan. Pengarang sebuah etnografi dengan suatu fokus perhatian seperti itu biasanya memulai dengan unsur pokoknya itu, dan memandang unsur lainnya hanya sebagai pelengkap dari unsur pokoknya. Bisa juga ia menggunakan cara susunan etnografi yang lain dan mulai dengan unsur-unsur lainnya sebagai pengantar kebudayaan terhadap unsur pokok yang diuraikan pada akhir karangan etnografinya dan seakan-akan klimaks dari deskripsinya.

Seperti yang sebelumnya, sebuah karangan tentang kebudayaan suatu suku bangsa yang disusun menurut kerangka etnografi akan terdiri dari bab-bab sebagai berikut :

1. Lokasi, lingkungan alam, dan demografi.

2. Asal mula dan sejarah suku bangsa.

3. Bahasa.

4. Sistem teknologi.

5. Sistem mata pencarian.

6. Organisasi sosial.

7. Sistem pengetahuan.

8. Kesenian.

9. Sistem religi.

Demikian pemaparan tentang apa yang saya pahami di pertemuan ke tiga ini pada matakuliah Antropologi. Dari segi penulisan dan materi mungkin masih banyak kurangnya, harap maklum. Karena saya lagi belajar menulis. Mohon kritik, saran maupun komentarnya agar saya dapat mengoreksi diri dan dapat menuliskannya dengan baik.

Mungkin itu saja, Terimakasih sudah membaca :)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun