Mohon tunggu...
Nur AnnisaMiftachul
Nur AnnisaMiftachul Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

be positive

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Coffe Shop Unik Bekas Tungku Pembakan Tanah Liat

9 Desember 2021   23:54 Diperbarui: 9 Desember 2021   23:56 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coffeshop Unik Bekas Tungku Pembakaran Tanah Liat

SLEMAN- Bila kamu bereda disebelah barat kota Jogja tidak ada salahnya untuk mampir ke Kopi Ratan. Tepatnya di Jomboran, Sidorejo, Kec. Godean kedai kopi tersebut terlihat sangat unik karena dibangun diatas bekas tungku pembakaran tanah liat.

Kedai Kopi satu ini memangan mungil dan tampak sederhana, namun ada banyak keunikan yang disuguhkan di Kedai Kopi Ratan bagi pengunjung. Bangunan kedai kopinya yang memanfaatkan tobong yang sudah tidak terpakai. Tobong itu sendiri merupakan sebuah tungku raksasa yang digunakan oleh para pelaku industri tanah liat khususnya genteng dan batu bata sebagai alat pembakaran yang banyak ditemui sekitar desa sidorejo. Tungku tanah liat ini terletak ditengah tengah kafe, sehingga tidak mengherankan apabila pengaturan tempat dinning areanya mengelilingi tungku pembakan tersebut sehingga menjadi ciri khas kedai kopi tersebut.

Kafe dengan nuansa retro ini juga sustainable karena memanfaatkan benda -- benda bekas untuk interiornya, sperti daun pintu, jendela bekas, kursi dan meja bekas.

Nama Kopiratan terpilih secara tidak sengaja. Atas usul salah seorang teman yang lebih dulu merintis usaha maka terpilihlah nama tersebut.

Yang bila diartikan secara harafiah mungkin dapat dikatakan sebagai kopi jalanan. Namun bila ditelusuri nama tersebut memiliki arti yang dalam.

Bagaimana sebuah ruang bisnis bukan hanya berbicara tentang untung dan ruginya. Namun di dalamnya terdapat jiwa yang membuat siapa saja mampu bertahan atas apa yang diyakini.

Enggan menjadi bartender didalam sebuah perusahaan maka ia memutuskan membangun usaha sendiri. Pemilik kedai kopi Said Pratama Putra mempelajari tentang kopi sudah cukup lama sejak duduk dibangku kuliah bermodalkan sharing dengan kawan dan belajar secara otodidak lalu munculah ide untuk membuat sebuah kedai kopi ini.

" Kalau untuk konsepnya sendiri dulu awalnya bukan disini, ini tahun ketiga saya pindah kesini dulu tahun pertama sempat dirumah, yang kedua di jalan Godean KM 12,5 baru ketiganya balik lagi kerumah di Jomboran, Sidorejo Godean ini " ucap Said Pemilik Kedai Kopi Ratan

Tempatnya yang nyempil dan jauh dari perkotaan tidak sedikitpun mengurangi antusias pembeli. Bahkan mereka rela datang dari jauh melewati jalanan desa dan persawahan hanya untuk mengunjungi kedai Kopi Ratan.

Tidak ada kata kapok untuk datang ke kedai tersebut justru para pengunjung kedai kopi ratan nagih untuk datang ketempat itu. Walaupun cukup jauh dari kota namun semua terbayarkan ketika sampai ditempatnya. Sekeliling kedai kopi ratan terdapat persawahan yang membentang sehingga menciptakan hawa hawa sejuk nan jauh dari bisingnya kota jogja.

Usaha yang telah dirintis oleh Said ini sekarang telah berbuah manis. Kedai Kopi Ratan ini mulai buka senin -- jum'at dari jam 14.00 sampai jam 23.00 dan untuk sabtu minggu buka dari jam 10.00 -- 23.00. Menu yang disajikan di kopi ratan ini kurang lebih ada 10 macam menu minuman dan beberapa macam snack yang disediakan.

" Karena ini di daerah Jogja barat khususnya di Godean lebih ke kopi susu kalau disini sih paling kencengnya kopi susu yang sembada" tutur Said. Untuk harga juga masih ramah dikantong karena tiap varian hanya dibandrol dengan harga Rp 10.000,- hingga Rp 18.000,- saja.

Kedai Kopi yang buka setiap hari itu banyak dikunjungi oleh kalangan anak muda khususnya  anak sekolah, dan mahasiswa namun banyak juga yang datang sekeluarga untuk menikmati kopi di Kopi Ratan terbukti bahwa kedai kopi ini bisa di nikmati segala macam kalangan mulai dari yang muda hingga tua.

Sembari meminum kopi di Kopi Ratan juga menyediakan berbagai macam buku yang bisa dibaca bebas oleh para pengunjung koleksinya pun lumayan lengkap. Untuk dapat mengakses kedai Kopi Ratan ini memang agak sulit karena belum tersedia di Aplikasi pemesanan online hanya bermodal instagran dan juga Google.

 " kalau dulu pertama kali buka warung kopinya karena aku dulu adalah ketua karang taruna sekecamatan Godean mungkin dari situ relasi itu pertama, yang kedua aku juga pakai sosmed tapi sosmednya hanya instagram, sama aku ngenalin dari google " tutur Said.

Coffe tasted Getter without wi-fi adalah salah satu  slogan yang ada di hiasan dinding kedai kpi ratan. Walaupun tidak ada wi-fi namun kita tetap bisa menikmati kopi dengan pemandangan dan suasana yang tenang jauh dari hiru pikuk teknologi digital.

Untuk sejauh ini jika ingin mengunjungi kedai kopi ratan ini kamu bisa mengaksesnya melalui google disana sudah tertulis jelas lokasinya dan info penting lainnya kamu juga bisa dapatkan melalui instagramnya yaitu @kopiratan. Ajak teman, pacar, keluarga untuk menikmati kopi yang telah tersedia di kedai Kopi Ratan dengan view yang sangat menyejukan mata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun