Mohon tunggu...
annisahusnarosyida
annisahusnarosyida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang pelajar mahasiswa yang masih menempuh pendidikan di jenjang kuliah dengan hobi membaca, menggambar, dan menulis tetapi untuk hal menerbitkan tulisan masih menjadi pemula

Selanjutnya

Tutup

Film

Santet Segoro Pitu (2024), Eksplorasi Mistis yang Memukau atau Gagal Memikat?

20 November 2024   00:52 Diperbarui: 20 November 2024   04:24 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kombinasi dari elemen-elemen tersebut membuat Santet Segoro Pitu mampu memberikan pengalaman menonton yang penuh ketegangan, sekaligus menggugah rasa penasaran penonton akan cerita mistis yang diangkat. 

Meskipun Santet Segoro Pitu memiliki tema yang menarik, eksekusinya terhambat oleh sejumlah kelemahan yang mengurangi potensi maksimal film ini. Salah satu masalah utama terletak pada dialog yang terasa kaku dan kadang cringe, sehingga mengganggu suasana horor yang ingin dibangun. 

Karakter dalam film ini juga tidak digarap dengan baik, terutama Syifa yang diperankan oleh Sandrinna Michelle. Karakternya kurang mendapatkan pengembangan yang signifikan, membuat kehadirannya terasa hambar dan minim dampak emosional. 

Hal yang sama berlaku untuk karakter pendukung lainnya, termasuk rival tokoh utama, yang aktingnya terasa kurang alami dan reaksinya sering kali terkesan dibuat-buat. Kurangnya kedalaman dalam pengembangan karakter ini membuat beberapa adegan emosional kehilangan bobot, menjadikannya sekadar tempelan tanpa makna yang kuat.

Masalah lain yang mencolok adalah pacing film yang tidak konsisten. Bagian awal cerita berjalan terlalu lambat, memunculkan rasa bosan di kalangan penonton sebelum akhirnya ketegangan mulai terasa. Namun, ketika alur mulai bergerak, bagian akhir terasa tergesa-gesa dengan penyelesaian yang kurang matang. 

Plot twist yang sebenarnya bisa menjadi kejutan menarik justru disampaikan dengan cara yang membingungkan, sehingga memperparah kesan kurang kohesif dalam cerita. Akibatnya, hubungan antara elemen-elemen dalam alur terasa kurang nyambung, membuat penonton sulit terhubung secara emosional dengan kisah yang disajikan.

Dari sisi teknis, meskipun efek visual dan makeup karakter berhasil memberikan kesan seram yang memadai, penggunaan CGI pada beberapa adegan terlihat kurang mulus. Adegan-adegan yang memanfaatkan CGI untuk memvisualisasikan elemen gaib, alih-alih memperkuat imersi, justru terkesan artifisial dan kurang realistis. 

Hal ini merusak ketegangan yang seharusnya dibangun dengan apik, membuat pengalaman menonton kehilangan daya tarik yang penting. Semua kekurangan ini membuat film yang sebenarnya menjanjikan menjadi terasa kurang optimal dalam menyampaikan atmosfer horor yang mendalam.

Secara keseluruhan, Santet Segoro Pitu adalah film horor yang menawarkan cita rasa lokal yang khas dengan latar budaya nusantara yang kuat, sekaligus berhasil menciptakan atmosfer menegangkan melalui sinematografi yang memukau. 

Meskipun demikian, kekurangan dalam pengembangan karakter, narasi, dan beberapa aspek teknis seperti dialog mengurangi potensi film ini untuk memberikan pengalaman sinematik yang benar-benar mendalam. 

Meski tidak sempurna, kekuatan cerita dan visualnya tetap menjadikannya salah satu film horor yang patut diapresiasi, terutama bagi penggemar genre horor yang ingin merasakan nuansa baru dalam perfilman Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun