Mohon tunggu...
Annisa Hidayah
Annisa Hidayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Collegian at Broadcasting and Communication

Assalamu'alaikum Halo, Salam Kenal. Saya Annisa, Mahasiswa program studi Komunikasi Penyiaran Islam di salah satu universitas negeri Islam di Kalimantan. Yuk saling sharing ilmu, dan saling mengapresiasi karya masing-masing. Terima kasih yang sudah membaca artikel saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menulis Ayat Al Quran dengan Tulisan Latin, Apa Boleh?

23 Februari 2021   14:26 Diperbarui: 23 Februari 2021   19:18 3336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Contohnya yaitu, bagaimana tulisan latin bisa membedakan huruf  ذ , ز , ظ . Sulit untuk menggambarkan huruf Hijaiyah tersebut ke dalam tulisan latin yang biasanya dibedakan dengan pelafadzan orang yang membacanya.

Ada Keterangan dalam Hasyiyata Qalyubi wa 'Amirah:

"Diperbolehkan menulis Al Qur'an dengan selain huruf Arab (Misal Latin), tapi tidak boleh membacanya dengan selain bahasa Arab. Baginya berlaku pula hukum sebagaimana menyentuh dan membawa mushaf." (Al-Qayubi dan Amirah, Hasyiyata Qalyubi wa 'Amirah, [Darul Fikr, Beirut, 1995], Juz 1, hal. 41.

Serta ada sebuah artikel yang penulis baca bahwa, ternyata orang-orang yang masuk Islam di zaman Nabi Muhammad SAW pada saat itu bukan hanya dari kalangan orang Arab saja. Tetapi banyak juga mereka yang berasal dari Persia dan sekitarnya yang seperti kita ketahui bahwa bahasa mereka bukanlah bahasa Arab. Lalu, apakah mereka meminta untuk menulis Al Qur’an dengan bahasa mereka? Jawabannya tidak. Mereka berusaha untuk mempelajari bahasa Arab dan belajar membacanya pula agar mempermudah mereka untuk memahami kandungan Al Qur’an.

Kesimpulan yang dapat diambil disini yaitu bahwa menulis ayat-ayat Al Quran ataupun kalimat dalam Bahasa Arab dengan menggunakan tulisan latin merupakan sesuatu yang baru yang tidak dilakukan atau tidak dicontohkan oleh para ulama terdahulu. Ada kaidah fiqh yang mengatakan “Menolak kerusakan lebih diutamakan daripada mendapat kemaslahatan.”. 

Jika dipandang dari sisi mudhorot nya apabila bergantung pada tulisan latin tanpa adanya usaha untuk belajar membaca bahasa Arab akan menjadikan seseorang tidak membaca Al Qur’an sesuai dengan ajaran-ajaran Islam. Karena seharusnya, tulisan Latin yang menjadi transliterasi dari tulisan Arab dalam ayat Al Qur'an diposisikan sebagai sarana dalam membantu seseorang belajar membaca bagi yang belum menguasai, bukan alih-alih bermaksud menggunakan tulisan Latin untuk membaca Al Qur'an itu sendiri.

Wallahua'lam Bish Shawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun