Jika ditinjau dari bahasa Arabnya حسن الخاتمة terdiri dari ح dan خ . Yang dimana huruf tersebut dilafalkan dengan berbeda. Apabila di latinkan akan menjadi seperti ini,
ح = ha
خ = kho
Maka dari itu, kebanyakan masyarakat mengemukakan bahwa tulisan حسن الخاتمة jika dilatinkan yang benar adalah “Husnul Khotimah”. Dan masih banyak contoh lainnya yang berkaitan dengan penulisan latin sebuah kalimat bahasa Arab.
Namun, di beberapa waktu belakangan ini terjadi perdebatan antara masyarakat yang berpendapat bahwa Alfabet bisa mewakili bahasa Arab secara presisi, dengan msayarakat yang tidak fokus kepada tulisan latin dari bahasa Arab tetapi lebih mementingkan intonasi pengucapan dari lafadz Arab tersebut.
Untuk menjawab perdebatan ini sebenarnya belum ada pernyataan atau argumen yang kuat yang bisa menjelaskan permasalahan tersebut.
Dari beberapa literasi yang telah di amati, bahwa ternyata ada beberapa ayat Al Qur’an, hadist dan juga atsar sahabat yang menyatakan wajibnya mempelajari bahasa Arab.
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Sudah semestinya untuk Al-Qur’an dan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dipahami lafazhnya dengan yang diinginkan Allah dan Rasul-Nya. Bagaimana kalam Allah bisa dipahami? Tentu dengan mempelajari bahasa Arab di mana bahasa inilah yang dijadikan bahasa dialog dengan kita. Dari pemahaman pada bahasa itulah kita bisa tahu kehendak Allah dan Rasul-Nya.” (Majmu’ah Al-Fatawa, 7: 116)
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.” (QS. Yusuf: 2)
Pada dasarnya, huruf Hijaiyah yang bisa ditulis dengan huruf-huruf latin tidak semuanya bisa dilafadzkan dengan benar yang sesuai dengan ilmu tahsin dan tajwid, ilmu-ilmu membaca Al Qur’an dengan baik seperti ikhfa’, idhgom, ghunnah, dan yang lainnya. Karena sesungguhnya, berbagai aturan-aturan makhraj huruf Hijaiyah terkandung dalam tulisan Arab, bukan dari tulisan Latin.