Mohon tunggu...
Annisa Hariyani
Annisa Hariyani Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi Ilmu Komunikasi

yooowatzup

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Awalnya Menjadi Lokasi Langganan Banjir, Kini Menjadi Lokasi Indah dan Asri

5 April 2020   13:57 Diperbarui: 5 April 2020   13:55 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintah Kota Tangerang galakkan Kelompok Wanita Tani (KWT) di sejumlah permukiman padat. Hasilnya, banyak tanaman sayur serta buah-buahan yang dihasilkan dari bertani ala perkotaan itu. Contohnya pada KWT Anthurium di RW. 03 Pondok Arum, Kelurahan Nambo  Jaya, Kota Tangerang, Banten. Awal berjalannya Kelompok Wanita Tani ini pada tahun 2019, lahan fasilitas umum seluas 200 meter itu telah mengubah gaya hidup masyarakat setempat dalam mengonsumsi sayur mayur yang sehat tanpa pestisida.

Lahan yang kini dijadikan Anthurium dulunya adalah sekolah SMPN 15 Kota Tangerang, setelah banjir pada Tahun 2007. Karena terbengkalai dan sempat dijadikan tempat menimbun sampah, akhirnya warga sekitar berinisiatif untuk membuat KWT, sekaligus taman bermain dan aula perkumpulan warga. Lokasi KWT ini sangat mudah untuk dicari karena warga sana sudah pasti tau lahan bekas SMPN 15 Kota Tangerang, dan lokasinya juga dipojok perumahan Pondok Arum.

KWT Anthurium Lestari dinamakan juga dengan Kampung Terong karena dalam program Tangerang Berkebun saat ini dibutuhkannya ciri khas, karena saat itu hasil panen yang paling banyak dan hasilnya bagus adalah terong. Jadi dinamakan Kampung Terong, tetapi banyak juga hasil panen selain terong seperti kol, casim, kubis ungu, pakcoy, labu madu.

Yang menarik disini adalah partisipasi warga Pondok Arum, bukan hanya ibu-ibu rumah tangga saja tetapi seluruh anggota keluarga terlibat didalamnya. 

Bapak-bapak yang terlibat pun turut membatu seperti dalam pembuatan pagar, hiasan lampu tumblr yang berwarna-warni, serta pembuatan balai untuk beristirahat dan penyimpanan hasil panen. Dan yang membuat menarik juga ketika lingkungan anthurium ini  terkena banjir, warga dengan sigap merapikan tanaman dan setelah banjir usai menanamnya kembali sehingga KWT ini dengan cepat tertata kembali meskipun ada beberapa bibit yang rusak.

Kelompok Wanita Tani ini tidak sekedar menanam dan ketika panen langsung dijual begitu saja, ada beberapa produk olahan pangan lokal seperti saus, aneka sambal, keripik, manisan terong, dan manisan tomat. Seluruh bahan bakunya merupakan hasil panen tanaman organik. Produk yang sudah jadi dijual dengan harga pasar kisaran Rp25 ribu, namun pemasaran masih sekitar lingkup pasar Nambo Jaya. 

Dalam menciptakan produk hasil olahan ini alat yang digunakan didapatkan dari Pemerintah Provinsi Banten, dan bibit tanaman didapatkan dari Dinas Keanekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang.

Yuliana selaku Penggagas awal yang mengajak warga sekitar untuk memanfaatkan lahan yang ada. dan dirinya lah yang mengikuti penyuluhan bahaya pestisida dalam sayuran dari Pemkot kemudian menyosialisasikan kembali pada warga. Warga pun  bersemangat menjalankan program Tangerang Berkebun, setelah merasakan perbedaan sayuran yang dipanen sendiri dengan sayuran beli di pasaran. 

KWT ini terdiri dari 30 anggota yang berasal dari kader PKK dan Posyandu, membangun kebun dengan tertata mulai dari pembibitan hingga pemanenan dan pengolahan pada hasil panen. Hasil panen dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk kebutuhan masak sehari-hari, tetapi ada pula hasil panen yang dijual ke pasar wilayah sekitar kemudian uang yang didapat dipakai kembali untuk membeli kebutuhan kebun. KWT Kampung Terong ini mendapatkan bantuan dari Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) karena keaktifannya dalam mengelola kebun.

Suasana disana sangatlah asri dikarenakan banyaknya tanaman hijau seperti sayuran dan juga pohon besar seperti pohon mangga. Karena ada tempat bermain dan lapangan untuk anak-anak jadi KWT ini juga cukup ramai, ibu-ibu KWT juga sangat ramah dan baik sekali mau menjelaskan meskipun sedang sibuk menanam bibit yang baru diberikan oleh Dinas Keanekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang. Tempat ini sangatlah cocok untuk mencari tahu dan belajar bagaimana menanam sayuran organik di rumah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun