Mohon tunggu...
Annisa HaniNurshanti
Annisa HaniNurshanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerjasama IUAE-CEPA: Upaya Mewujudkan Prioritas 4+1 Melalui Diplomasi Ekonomi Indonesia-UEA

1 Juni 2024   19:17 Diperbarui: 1 Juni 2024   19:26 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia melaksanakan Perjanjian IUAE-CEPA ini dengan melakukan beberapa tahap. Tahap pertama yang dilakukan Indonesia terhadap UEA adalah upaya promosi atau economic salesmanship, yang berhubungan dengan promosi ekspor dan investasi masuk. Pada tahap ini, Pemerintah RI melalui Kemenlu, Kementerian Perdagangan RI, dan kementerian Investasi RI berperan sebagai salesperson (pedagang) sekaligus aktor utama dilakukannya kedua aktivitas tersebut. 

Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Indonesia membuat perencanaan dan pembentukan pameran dagang, ekshibisi, business matching dengan mitra publik maupun swasta, hingga business gathering antar pelaku usaha Indonesia dan PEA. Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) yang berada di Dubai berperan sebagai overseas representative office, berupaya memberikan fasilitas kepada eksportir Indonesia dan pembeli atau calon pembeli asal PEA, serta bertindak sebagai perwakilan fisik dari Pemerintah RI. 

KBRI di Abu Dhabi berperan sebagai penyedia akses pertemuan tingkat tinggi karena ada banyak sektor krusial, esensial, dan perusahaan-perusahaan bonafide UEA yang dipegang oleh Keluarga Kerajaan. DJPEN juga menggunakan platform online mereka sebagai media promosi dagang komoditas-komoditas unggulan asal Indonesia yang juga menjadi etalase digital bagi Indonesia. ITPC Dubai juga memiliki ruang display yang menyajikan komoditas dan produk unggulan asal Indonesia agar dapat tampil dan diakses di kantor ITPC Dubai oleh pembeli, calon pembeli, maupun importir asal UEA. 

Upaya lain yang dilakukan DJPEN dan ITPC Dubai adalah dengan berpartisipasi dalam World Expo 2020 Dubai. Indonesia menggunakan Paviliun Indonesia sebagai wadah promosi 3 sektor utama (trade, tourism, and investment). Paviliun Indonesia sendiri terletak di zona Opportunity World Expo 2020 Dubai dan bertema Indonesia Emas 2045. 

Paviliun ini juga mempromosikan produk-produk unggulan asal Indonesia mulai dari produk rempah-rempah, kelapa sawit atau CPO dan turunannya, perhiasan, produk tekstil dan pakaian, makanan dan minuman, aksesori rumahan, hingga produk halal seperti fashion muslim. 

World Expo 2020 Dubai juga dijadikan tempat untuk menggaet calon investor potensial dari UEA. Upaya ini dilakukan oleh Kementerian Investasi RI dan IIPC (Indonesia Investment Promotion Center) Abu Dhabi yang mendorong realisasi 5 rencana proyek investasi Indonesia. Proyek ini berupa rencana proyek pengembangan produk vaksin, proyek pengembangan sektor pariwisata, proyek pengembangan energi baru terbarukan (EBT), proyek pembangunan infrastruktur nasional, serta proyek pengolahan sumber daya alam dan hilirisasi. Rencana proyek-proyek ini dipaparkan di World Expo 2020 Dubai yang ditujukan untuk mencapai angka realisasi investasi yang berasal dari aliran dana investasi masuk senilai Rp900 Triliun.

Langkah kedua yang Indonesia lakukan adalah membentuk jejaring dan advokasi. Pemerintah menginisiasi jejaring yang dibentuk di dalam diplomasi ekonomi Indonesia terhadap UEA yang berhasil membentuk relasi antara Indonesia dan UEA, baik antaraktor negara maupun nonnegara. 

Pembentukan jejaring dan advokasi di sektor ekspor dapat diamati melalui upaya DJPEN yang memiliki Direktorat Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor (PPIE) yang membantu menganalisa pasar dan komoditas-komoditas unggulan asal Indonesia yang mungkin memiliki peminat di pasar UEA untuk para eksportir asal Indonesia. Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) bekerja di bawah Sekretariat Jenderal Kementerian Perdagangan RI, bertugas melatih calon eksportir Indonesia untuk UEA, khususnya generasi muda yang memiliki bisnis UMKM. 

Langkah ketiga yang dilakukan oleh Indonesia adalah pembentukan citra negara. Indonesia berupaya memberikan citra yang baik di mata masyarakat UEA dengan memberi gambaran dan mengedepankan potensi dan kultur Nusantara di sektor TTI. Selain itu, Kementerian Perdagangan RI melalui ITPC Dubai dan Kementerian Investasi RI melalui IIPC Abu Dhabi, dijadikan overseas representative offices, dan berperan penting untuk memasarkan citra Indonesia secara konsisten. 

Paviliun Indonesia di World Expo juga dijadikan sarana untuk menampilkan berbagai produk dan kegiatan yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia. Salah satu produk yang diunggulkan untuk masuk ke pasar UEA adalah produk busana muslim, yang juga dipakai untuk menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara mayoritas muslim terbesar di dunia. 

Keragaman kebudayaan, sumber daya alam, serta destinasi wisata yang menjadi daya tarik utama dan ikon Indonesia dipresentasikan melalui pentas cerita rakyat dengan tema "Land of Diversity". Selain melalui World Expo 2020 Dubai, Indonesia juga membangun citra positif bagi Indonesia sebagai pusat halal dunia dan modest muslim fashion dunia melalui pameran TEI DE (Trade Expo Indonesia Digital Edition). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun