1. Tahan nafsu belanja
Seperti jarkon Syahrini..."tahaaaaannnn...." Hal itulah yang sebaiknya kita lakukan biar tidak kalap belanja. Tahan diri, tahan hawa nafsu untuk belanja yang tidak sesuai dengan kebutuhan atau belanja hanya karena keinginan. Bukankan puasa itu adalah belajar nahan nafsu amarah ya? Kenapa tidak kita mencoba menahan nafsu belanja? InsyaAllah bisa kok...
2. Membeli makanan secukupnya
Ini yang perlu menjadi kebiasaan, belilah makanan secukupnya. Sederhanakan makanan  berbuka. Cukup beberapa takjil pembuka dan makanan berat. Tidak perlu membeli banyak makanan yang nantinya bakalan mubazir karena tidak dimakan.
3. Prioritas kebutuhan jadi utama
Supaya kita tidak boros, sebaiknya kita bikin skala prioritas. Kita bikin anggaran belanja untuk satu bulan. Kita bagi pos-pos pendapatan kita menjadi pos-pos belanja, seperti pos untuk kebutuhan pokok (beras, sayuran, minyak, dsb), listrik, air, wifi, transportasi, sekolah anak, sedekah, arisan, sosial, skincare, hingga pengeluaran tak terduga. Jadi kalau kita sudah bikin pos-pos anggaran tersebut, ketika kita ingin membeli sesuatu, kita ingat bahwa uang yang mau kita gunakan itu, tidak memakai anggaran yang sudah kita tentukan. Jangan sampai karena nurutin keinginan, pos-pos utama kebutuhan runah tangga tidak bisa terpenuhi. Ujung-ujungnya kita bisa ngutang..kan berabeh.... Gak mau kan? Jadi kita harus lebih bijaksana dalam pemakaian uang belanja.
4. Buat anggaran untuk lebaran
Perlu diingat bahwa kita masih perlu anggaran utama setelah puasa yaitu lebaran yang membutuhkan dana yang lumayan besar. Diantaranya kebutuhan membeli pakaian baru untuk keluarga, makanan khas lebaran, salam tempel keponakan, hingga hampers untuk kerabat. Oleh karena itu, perlu hemat-hemat ya saat puasa. Kita perlu menyisihkan dana untuk kebutuhan hari raya.
Demikian yang bisa penulis sampaikan. Semoga bermanfaat. Saya yakin kita bisa berhemat kalau punya tekad kuat dan dijadikan kebiasaan.*)