Mohon tunggu...
Annisa FatikhaYulia
Annisa FatikhaYulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi di Universitas Airlangga

Artikel tentang Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemerataan Transportasi Umum Berbasis Rel di Indonesia: Menuju Pengurangan Polusi dan Kemacetan

20 Agustus 2023   19:12 Diperbarui: 20 Agustus 2023   20:27 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

(SDG 11)

Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, dihadapkan pada tantangan serius dalam hal transportasi perkotaan (Agustin, 2023). Kemacetan lalu lintas yang kronis dan tingginya tingkat polusi udara telah menjadi masalah yang mendesak. Untuk mengatasi permasalahan ini sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) nomor 11, pemerintah perlu mengambil langkah tegas dalam mengembangkan pemerataan transportasi umum berbasis rel di seluruh Indonesia.

Urgensi Pemerataan Transportasi Berbasis Rel

1. Pengurangan Polusi Udara: Salah satu manfaat utama dari pemerataan transportasi berbasis rel adalah pengurangan polusi udara (Karim, 2023). Kendaraan bermotor adalah salah satu penyumbang utama polusi di kota-kota besar. Dengan mempromosikan penggunaan transportasi umum berbasis rel, seperti kereta api, tram, dan MRT, kita dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan partikel-partikel berbahaya yang merugikan kesehatan manusia dan lingkungan.
2. Pengurangan Kemacetan: Kemacetan lalu lintas bukan hanya menyebabkan pemborosan waktu, tetapi juga mengakibatkan stres bagi pengemudi dan penumpang. Pemerataan transportasi umum berbasis rel dapat mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan raya, sehingga mengurangi risiko kemacetan dan memperlancar alur lalu lintas.

3. Aksesibilitas untuk Semua: Transportasi umum yang terjangkau dan efisien berbasis rel memberikan aksesibilitas yang lebih baik bagi semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang kurang mampu secara finansial. Ini dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi di antara penduduk kota.
Langkah-langkah Menuju Pemerataan Transportasi Berbasis Rel:

1. Pengembangan Infrastruktur: Pemerintah perlu menginvestasikan dalam pembangunan infrastruktur transportasi berbasis rel, seperti kereta api komuter, MRT, dan jaringan tram (uUama, 2021). Infrastruktur yang baik akan mendukung efisiensi dan kenyamanan transportasi.
2. Promosi Penggunaan Transportasi Umum: Kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat penggunaan transportasi umum berbasis rel perlu dilakukan. Insentif seperti harga tiket yang terjangkau dan kartu prabayar dapat mendorong lebih banyak orang untuk meninggalkan kendaraan pribadi mereka.

3. Integrasi Mode Transportasi: Mengembangkan sistem transportasi yang terintegrasi antara berbagai mode transportasi, seperti kereta api, bus, dan sepeda, akan membuat perjalanan lebih mulus dan mengurangi hambatan untuk beralih ke transportasi umum.
4. Pengembangan Kawasan Terpadu: Mengembangkan kawasan terpadu di sekitar stasiun kereta api dan stasiun MRT dapat mendorong gaya hidup berbasis transit. Fasilitas seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, dan fasilitas rekreasi dapat diakses dengan mudah melalui transportasi umum. 

Pemerataan Transportasi Umum dan SDG 11: Perubahan Positif bagi Masa Depan
Pemerataan transportasi umum berbasis rel bukan hanya sekadar solusi untuk mengurangi polusi udara dan kemacetan, tetapi juga merupakan langkah konkret menuju pencapaian SDG 11 yang bertujuan untuk membuat kota-kota inklusif, aman, tahan bencana, dan berkelanjutan. Dengan memprioritaskan transportasi berkelanjutan, Indonesia akan bergerak menuju perkotaan yang lebih manusiawi dan ramah lingkungan.

Komitmen dan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat adalah kunci kesuksesan dalam mewujudkan pemerataan transportasi berbasis rel di Indonesia. Melalui langkah-langkah ini, kita dapat membentuk masa depan yang lebih baik bagi seluruh penduduk Indonesia, sambil merangkul prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang mendukung kelestarian lingkungan dan kualitas hidup yang lebih baik.

Dalam menghadapi tantangan transportasi perkotaan yang serius, pemerataan transportasi umum berbasis rel di Indonesia muncul sebagai solusi yang menjanjikan untuk mengurangi polusi udara dan kemacetan, serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan nomor 11. Kemacetan lalu lintas yang kronis dan tingkat polusi udara yang tinggi telah menghambat perkembangan perkotaan yang berkelanjutan. 

Dengan mengambil langkah-langkah tegas untuk mengembangkan infrastruktur transportasi berbasis rel, pemerintah dapat mengurangi dampak negatif ini sambil membuka peluang baru bagi mobilitas yang lebih baik bagi semua lapisan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun