2. Mendapatkan koleksi pakaian yang limited edition
Saat ini millenial sangat memerhatikan gaya berpakaian mereka. Millenial tidak mau memiliki pakaian yang motif atau modelnya sama dengan orang lain. Mereka  secara tidak langsung juga menginginkan pakaian yang limited edition, dengan harapan hanya mereka yang memiliki pakaian tersebut. Hal tersebut sangat cocok dengan karakteristik thrift, yaitu hanya ada satu barang dan tidak memiliki stok barang lain yang sama.Â
3. Menjadi ajang pengembangan kreativitas diri
Karakteristik thrift yang hanya ada satu barang membuat millenial harus pandai-pandai dalam mencocokkan pakaian mereka. Millenial dituntut untuk menjadi kreatif sehingga dapat memadupadankan pakaian yang dibeli, sehingga mendapatkan gaya pakaian yang matching dan sesuai dengan selera millenial.Â
4. Tampil menarik dengan budget minimalis
Pakaian thrift yang dijual pasti memiliki harga yang jauh lebih murah dari yang baru. Tidak jarang, millenial dapat memiliki pakaian bermerek dengan harga sangat murah dengan kualitas bagus.Â
Untuk membeli pakaian thrift, kita hanya perlu menyiapkan budget antara Rp 100.000 hingga Rp 200.000 saja. Dengan rentang budget tersebut, millenial dapat memiliki 3 hingga 4 potong pakaian dalam kondisi bagus dan siap pakai. Hal ini dapat membuat millenial mudah untuk tampil menarik  dan terlihat bergaya.Â
5. Membantu menyelamatkan bumi
Industri tekstil dan pakaian merupakan salah satu penyebab pencemaran lingkungan terbesar di dunia. Menurut Word Wild Life (WWF) , pembuatan satu kaos katun memerlukan setidaknya 2700 liter air. Artinya, produksi pakaian secara besar- besaran juga berkaitan dengan ketersediaan air di dunia.Â
Thrifting adalah salah satu kegiatan daur ulang yang paling mudah. Pasalnya, kegiatan daur ulang ini membuat kita tidak perlu untuk mengolah kembali barang  tersebut dan kita dapat langsung memakainya. Kegiatan ini dapat menjadi bentuk kontribusi millenial untuk menyelamatkan bumi dari penumpukan limbah tekstil yang berpotensi untuk merusak alam.Â
Gaya berpakaian saat ini dan seterusnya akan terus mengalami perkembangan, namun kita juga harus melihat juga menimbang efek samping dan manfaat dari membeli pakaian baru. Dengan adanya tren thrifting, kita tidak perlu membeli pakaian-pakaian baru untuk memenuhi gaya berpakaian.