Mohon tunggu...
Annisa Nurizky
Annisa Nurizky Mohon Tunggu... Freelancer - Sharing Content

✨ Mahasiswa ✨ ✨ Freelancer ✨ ✨ Illustrator ✨

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Tampil Keren ala Milenial dengan Thrifting

13 Desember 2020   12:00 Diperbarui: 13 Desember 2020   12:04 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2. Mendapatkan koleksi pakaian yang limited edition

Saat ini millenial sangat memerhatikan gaya berpakaian mereka. Millenial tidak mau memiliki pakaian yang motif atau modelnya sama dengan orang lain. Mereka  secara tidak langsung juga menginginkan pakaian yang limited edition, dengan harapan hanya mereka yang memiliki pakaian tersebut. Hal tersebut sangat cocok dengan karakteristik thrift, yaitu hanya ada satu barang dan tidak memiliki stok barang lain yang sama. 

3. Menjadi ajang pengembangan kreativitas diri

Karakteristik thrift yang hanya ada satu barang membuat millenial harus pandai-pandai dalam mencocokkan pakaian mereka. Millenial dituntut untuk menjadi kreatif sehingga dapat memadupadankan pakaian yang dibeli, sehingga mendapatkan gaya pakaian yang matching dan sesuai dengan selera millenial. 

4. Tampil menarik dengan budget minimalis

Pakaian thrift yang dijual pasti memiliki harga yang jauh lebih murah dari yang baru. Tidak jarang, millenial dapat memiliki pakaian bermerek dengan harga sangat murah dengan kualitas bagus. 

Untuk membeli pakaian thrift, kita hanya perlu menyiapkan budget antara Rp 100.000 hingga Rp 200.000 saja. Dengan rentang budget tersebut, millenial dapat memiliki 3 hingga 4 potong pakaian dalam kondisi bagus dan siap pakai. Hal ini dapat membuat millenial mudah untuk tampil menarik  dan terlihat bergaya. 

5. Membantu menyelamatkan bumi

Industri tekstil dan pakaian merupakan salah satu penyebab pencemaran lingkungan terbesar di dunia. Menurut Word Wild Life (WWF) , pembuatan satu kaos katun memerlukan setidaknya 2700 liter air. Artinya, produksi pakaian secara besar- besaran juga berkaitan dengan ketersediaan air di dunia. 

Thrifting adalah salah satu kegiatan daur ulang yang paling mudah. Pasalnya, kegiatan daur ulang ini membuat kita tidak perlu untuk mengolah kembali barang  tersebut dan kita dapat langsung memakainya. Kegiatan ini dapat menjadi bentuk kontribusi millenial untuk menyelamatkan bumi dari penumpukan limbah tekstil yang berpotensi untuk merusak alam. 

Gaya berpakaian saat ini dan seterusnya akan terus mengalami perkembangan, namun kita juga harus melihat juga menimbang efek samping dan manfaat dari membeli pakaian baru. Dengan adanya tren thrifting, kita tidak perlu membeli pakaian-pakaian baru untuk memenuhi gaya berpakaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun