Mohon tunggu...
Annisa Fitriani Komalasari
Annisa Fitriani Komalasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - life style

good.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efek Hadirnya Media Sosial sebagai Alat Teknologi Digital Baru Komunikasi Politik

4 Januari 2023   00:20 Diperbarui: 4 Januari 2023   00:32 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Annisa Fitriani Komalasari/FIKom-UBJ/Dospeng S. Mujab);

ABSTRAK

Selama beberapa tahun terakhir, teknologi komunikasi sudah cukup banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat, salah satunya mengenai kepolitikan. Di Indonesia sendiri, fenomena mengenai komunikasi politik melalui digital telah ada sejak berkembangnya internet yang semakin populer saat ini. Artikel ini bertujuan untuk dapat mengetahui serta menganalisis efek apa saja yang dihasilkan dari hadirnya media sosial sebagai alat teknologi komunikasi digital baru dalam komunikasi digital. Metode yang digunakan pada artikel ini yaitu bagaimana pengaruh yang diberikan teknologi digital pada keberlangsungan komunikasi politik. Hasil dari penelitian artikel ini menunjukan bahwa 'kekuatan' yang dimiliki oleh media memiliki dampak besar dalam komunikasi politik untuk mempengaruhi opini masyarakat.

Kata Kunci: Efek Komunikasi, Sosial Media, Teknologi Digital, Komunikasi Politik.

LATAR BELAKANG

Berkembangnya teknologi komunikasi yang semakin canggih dapat memberikan kemudahan serta ruang terbuka baru bagi siapapun dalam banyak hal, tak tercekuali dalam hal berkomunikasi. pesatnya kemajuan teknologi digital saat ini ditandai dengan hadirnya sebuah media baru yang salah satu contoh nya dapat kita kenali sebagai media sosial. Media Sosial dapat didefinisikan sebagai media digital online yang digunakan untuk melakukan komunikasi satu sama lain secara sosial, suatu interaksi dalam media yang tidak dibatasi dengan ruang maupun waktu. Media sosial memiliki situs jaringan yang sangat populer untuk saat ini, beberapa situs yang dimiliki oleh media sosial seperti Twitter, Instagram, Facebook, dan lain sebagainya. Penyebaran informasi yang terbilang pesat tak hanya memberikan kemudahan serta keuntungan, namun juga dapat menjadikan sebuah tantangan tersendiri dalam berkomunikasi, tak terkecuali terhadap partai dan penggiat politik yang menggunakannya.

Kemampuan dan kemudahan media sosial dalam memberikan pengaruh mengenai opini dari publik atau khalayak inilah yang saat ini banyak dimanfaatkan oleh aktor-aktor yang bernaungan politik untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikannya, meski terkadang pesan tersebut disampaikan tidak secara langsung namun dapat dilakukan dengan tersirat. Untuk menghasilkan suatu hasil sesuai yang diinginkan, para aktor serta partai politik harus benar-benar dapat mengelola media yang mereka miliki tersebut agar dapat dijadikan sebagai ruang yang benar-benar aman dan nyaman untuk dilakukannya interaksi umpan-balik yang interaktif dengan publik ataupun masyarakat didalamnya. Dalam keberlangsungan komunikasi tersebut nantinya akan memberikan beberapa efek atau dampak yang nantinya akan dapat diketahui apakah komunikasi politik yang dijalankan sebelumnya sudah berhasil atau tidak. Terdapat beberapa tingkatan dalam suatu efek komunikasi politik, tingkatan tersebut mencakup perilaku komunikatif yang memiliki arti dari komunikator, lalu bagaimana berjalannya proses politik yang diterima masyarakat, hingga yang utama yaitu bagaimana dampak sistematik yang menyangkut komunikasi politik tersebut.

TINJAUAN PUSTAKA

Efek komunikasi dapat didefinisikan sebagai suatu dampak yang dihasilkan dari hadirnya berbagai jenis pesan atau jenis komunikasi yang dialihfungsikan dalam bentuk interaksi komunikasi yang ditujukan terhadap audiens publik yang menjadi target yang disasarnya. Efek yang dihasilkan dari media dapat bersifat langsung dan tidak langsung, serta dapat mengakibatkan efek yang positif maupun dapat juga menghasilkan efek negatif. Efek langsung diartikan sebagai efek dalam komunikasi yang kehadirannya bersamaan dengan terbitnya isi dari media yang dipublikasikan, sedangkan efek tidak langsung merupakan dampak yang terjadi setelah melakukan publikasi pada media yang lama.

Media sosial merupakan suatu media online yang bagi para penggunanya bisa digunakan dengan mudah untuk melakukan partisipasi, berbagi, dan menciptakan isi didalamnya seperti jejaring sosial, blog, wiki, dan lain sebagainya. Chris Brogan (2010) mendefinisikan sosial media sebagai sebuah perangkat serta alat baru dalam komunikasi dan kolaborasi yang dapat menghasilkan berbagai macam interaksi yang sebelumnya tidak dan belum pernah terjadi pada orang kebanyakan lainnya. Media sosial yang ada pada saat ini benar-benar memberikan fungsi penting terhadap interaksi sosial yang terjadi pada masyarakat kini, meskipun hanya melalui daring sekali pun.

Teknologi digital merupakan yang beroprasi dengan dijalankan oleh sistem yang bernama komputerisasi. Teknologi digital juga dapat diartikan sebagai teknologi yang memanfaatkan sebuah signal yang ada sebagai sarana untuk menghubungkan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan yang ingin disampaikannya. Dalam perspektif komunikasi, teknologi digital difungsikan sebagai sistem untuk menyampaikan informasi yang efisien dikarenakan komunikasi yang dilakukan tersebut menjadi tak terbatas serta tak terhalang oleh jarak serta bahkan waktu.

Definisi dari komunikasi politik ialah gabungan dari dua hal penting dalam ilmu sosial, dua hal tersebut yaitu merupakan ilmu komunikasi dan ilmu politik. Secara sederhana, komunikasi politik sendiri dapat diartikan sebagai berbagai ilmu ilmiah yang mempelajari mengenai apa itu politik dan lain sebagainya. Secara harfiah komunikasi politik merupakan suatu komunikasi yang terdapat beberapa pesan-pesan politik dan juga aktor-aktor politik didalamnya yang saling terkait satu sama lain dengan kekuasaan, pemerintah, serta kebijakan pemerintahan. Selain itu, komunikasi politik juga dapat dipahami dengan jenis komunikasi yang 'memberikan perintah' atau komunikasi yang 'diperintah'.

METODE

Metode penelitian yang dimiliki dalam bahasan ini lebih berfokus kepada bagaimana pengaruh teknologi digital yang ada saat ini untuk keberlangsungan komunikasi politik. Model mengenai komunikasi politik yang disampaikan oleh Dentoon dan Woodward yaitu bagaimana suatu komunikasi politik yang dilakukan melalui media sebelumnya yaitu media konvensional seperti televisi, radio, surat kabar dan lain sebagainya hanya bersifat sebagai komunikasi politik yang berjalan secara satu arah saja dan pola komunikasi yang dimiliki hanya berpusat serta memposisikan masyarakat sebagai penerima pesan komunikasi yang dikirimkan tersebut secara pasif saja. Pesan yang biasanya disampaikan oleh media konvensional hanya dikemas dalam bentuk pers, editorial dan lain-lain. Jenis-jenis komunikasi seperti itu lah yang dapat menghadirkan adanya praktik kekuasaan yang dapat menghadirkan hambatan dalam komunikasi politik itu sendiri, dikarenakan pada kenyataannya dominasi yang dimiliki oleh elit media di Indonesia membuat media konvensional menjadi banyak digunakan oleh para elit sebagai alat untuk merebut kekuasaan yang ada dan melemahkan fungsi media sebagai tempat partisipasi dan juga aspirasi publik.

Terkait dengan hambatan-hambatan seperti itulah penting untuk mendapatkan saluran media lain untuk melakukan komunikasi politik tersebut, salah satu media baru yang dapat digunakan saat ini ialah media sosial melalui teknologi digital. Komunikasi dalam teknologi digital memberikan saluran komunikasi langsung antar masyarakat dan elit politik yang sebelumnya wajib dilakukan melalui pers. Teknologi digital yang salah satunya berfokus terhadap media sosial ini mempunyai karakteristik yang interaktif. Media sosial, sebagai ruang tersendiri dimana para aktor politik dapat berkomunikasi secara langsung dengan publik dikarenakan media sosial tidak memiliki kekuatan apapun yang dapat dikendalikan, berbeda dengan televisi dan media lainnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Saat ini, peran adanya internet serta media baru di dalam dunia politik (terkhususnya Indonesia) akan semakin dibutuhkan. Entah itu akan menghasilkan sesuatu yang positif maupun sesuatu yang negatif. Terdapat beberapa diskusi dalam pembahasan mengenai komunikasi politik di Indonesia nantinya, diskusi tersebut yaitu seperti pengguna internet dan perkembangan teknologi terus melaju cukup pesat. Dari yang tadinya (Lim, 2003, 275) Pengguna hanya sekitar 1% dari seluruh populasi penduduk pada 1998, hingga telah menjadi lebih dari 50% pengguna yang kini menggunakannya (APJII, 2016).

Kehadiran teknologi baru tersebut lah yang benar-benar memberikan pengaruh terhadap maraknya aktivitas yang dilakukan didalam media politik atau yang biasa dikenal dengan sebutan cyberpolitic dengan menggunakan media digital sebagai sarana untuk melakukan komunikasi politik. Contoh nyata digunakannya media lain terlebih media sosial dalam melalukan komunikasi di ranah politik yaitu dengan berkaca kepada pemilu 2014 yang sangat ramai diperbincangkan. Kecanggihan sosial media itulah yang memberikan ruang tersendiri hingga menjadi banyak digunakan bagi para penggiat politik dalam melakukan komunikasinya.

Pesatnya penggunaan teknologi komunikasi digital seperti internet dan lainnya di Indonesia dengan begitu signifikan memberikan hadirnya media lain seperti media baru menjadi semakin banyak tiap saatnya, semakin banyaknya media seperti itulah yang kini menghasikan peluang yang cukup besar kepada publik untuk dapat berpartisipasi dalam politik serta menggunakan media yang dimilikinya sesuai yang diinginkan serta dibutuhkannya. Proses dalam melakukan komunikasi politik ini ditujukan untuk dapat menciptakan efek yang positif terhadap aktor politik yang terlibat didalamnya.

The power of media ialah sebagai bukti bagaimana kekuatan yang dimiliki oleh suatu media dapat berdampak besar salah satunya untuk melakukan komunikasi politik yang dapat mencapai khalayak luas. Semakin luas khalayak yang dijangkau akan semakin besar efek yang mungkin akan dihadirkannya. Komunikasi politik yang dilakukan melalui media massa terkhususnya media sosial kemungkinan akan dapat memberikan perubahan bentuk sikap juga perilaku yang dimiliki khlayak akan yang namanya isu serta pesan yang diberikan melalui politik. Perubahan perilaku dan sikap yang dimiliki merupakan efek yang akan dihasilkannya. Contohnya yaitu bagaimana pandangan yang diberikan oleh publik terhadap calon yang mendaftar yang kemudian menghadirkan sikap tidak peduli dan apatis dari masyarakat sehingga memberikan efek tersendiri dengan tidak memberikan suara sama sekali dalam pemilihan (golput).

KESIMPULAN DAN SARAN

Teknologi komunikasi yang semakin hebat dapat memberikan keuntungan dalam hal berkomunikasi. Kemampuan dan kemudahan media sosial dalam memberikan pengaruh mengenai opini yang akan diberikan oleh publik banyak digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan yang disampaikannya, tak terkecuali dalam hal politik. Komunikasi politik sendiri dapat didefinisikan sebagai komunikasi yang didalamnya berisi materi-materi mengenai ke-politik-an. Proses yang dihadirkan dan terus berlangsung didalam komunikasi politik tersebut nantinya akan menghasilkan respon dari masyarakat yang nantinya akan berdampak terhadap beberapa efek, entah itu efek positif ataupun negatif.

Yang dimaksud dengan efek ialah dampak yang dihasilkan dari hadirnya berbagai jenis pesan atau jenis komunikasi yang dialihfungsikan dalam bentuk interaksi komunikasi yang disasarnya.Proses yang dilakukan komunikasi politik ditujukan untuk dapat menciptakan efek yang positif terhadap aktor yang terlibat didalamnya. Kekuatan yang dimiliki media sebagai bukti bahwa suatu media dapat berdampak untuk komunikasi politik yang dapat mencapai khalayak luas didalamnya. Yang diharapkan kini ialah agar komunikasi politik yang sudah berjalan sejauh ini dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya dan setransparan mungkin dan juga semoga dapat menjangkau semua kalangan masyarakat di seluruh Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Hasan, K. (2016). EFEK KOMUNIKASI POLITIK.

Hia, E. F., & Siahaan, C. (2021). Komunikasi Politik Di Era Digital. Humantech: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia, 1(1), 6-18.

Lombok-ntb, P. N. (2017). Pengaruh Tehnologi Digital, Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik. 5.

Solihin, O. (2020). Pengertian Komunikasi Politik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun