Hingga saat ini pembelajaran masih di lakukan secara Daring / Online, baik di tingkat dasar hingga perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Mungkin ada beberapa insitusi pendidikan yang menyelenggarakan pembelajaran secara luring/tatap muka di beberapa daerah tertentu dengan memenuhi syarat yang telah di umumkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Satuan Tugas Nasional (Satgas)  Covid-19 serta sejumlah kementerian terkait yaitu di zona hijau dan kuning kini boleh melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah.
"Kemendikbud, Kemendagri, Kemenag, dan Kemenkes serta Satuan Tugas Penanganan Penyebaran Covid-19 akan terus melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala. Jika ada indikasi tidak aman atau zonanya berubah warna maka sekolah tersebut wajib ditutup," tegas Ainun dalam konferensi media, Senin (10/8/2020).
Walaupun ada Instansi Pendidikan yang telah diizinkan dan diperbolehkan untuk melaksanakan pembelajaran secara daring, akan tetapi hal tersebut bukanlah menjadi suatu kewajiban, begitulah yang ditegaskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
Oleh karena itu pada Masa Pandemi Covid-19 ini, tentunya metode pembelajaran yang paling efektif dan menjadi pilihan utama semua institusi pendidikan yaitu pembelajaran secara jarak jauh (PJJ). Segala bentuk dan jenis kegiatan belajar mengajar (KBM) baik untuk guru maupun siswa itu dilakukan secara daring dengan memanfaatkan teknologi yang ada saat ini. Hal tersebut bertujuan untuk mendukung usaha pemerintah dalam menanggulangi penyebaran virus Covid-19.
Sudah 9 bulan berlalu penbelajaran jarak jauh (PJJ) di sekolah diterapkan di sebagian besar daerah yang terdampak pandemi Covid-19. Hingga detik ini belum ada pihak mana pun yang bisa memastikan sampai kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir. Jika dilihat dari statistik total kasus makin hari makin meningkat dengan cukup signifikan, per tanggal 30 Desember 2020 yang dilansir oleh covid19.go.id tercatat total sebanyak 727 ribu Kasus 597 ribu negatif dan 21.703 korban meninggal dunia, pembelajaran jarak jauh akan tetap di laksanakan pada tahun 2021.
Dengan ditetapkannya pembelajaran secara daring, masih banyak siswa yang mengeluhkan atas ditetapkannya keputusan tersebut, seperti Suasana di rumah yang tidak kondusif dan bisa membuat kepala menjadi pusing.Â
Di samping itu juga disebabkan sarana dan pendukung untuk belajar kurang memadai. Misalnya, buku sumber belajar, tempat belajar, dan suasana di rumah sangat kurang pencahayaan atau penerangan. Hal itu bisa mengakibatkan siswa menjadi tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
Berbagai upaya pemerintah dalam memaksimalkan pembelajaran jarak jauh ini belum cukup untuk memaksimalkan pembelajaran jarak jauh saat ini. Siswa harus lebih kreatif dalam menyikapi hal tersebut, karena kondisi belajar yang menyenangkan tidak datang dengan sendirinya, ada beberapa tips agar pembelajaran menjadi lebih maksimal dan menyenangkan, seperti berikut:
1. Tempat yang Nyaman
Kebanyakan dari kita memilih tempat tidur sebagai tempat untuk belajar, sambil rebahan kita bisa sambil membaca buku maupun mengerjakan tugas. Memang rebahan di kasur nyaman, tapi itu berlaku untuk istirahat saja. Belajar sembari rebahan di kasur bisa membuat badan cepat terasa pegal dan juga akan membuat konsentrasi kita teralihkan.