Mohon tunggu...
annisafikriadiibah
annisafikriadiibah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia UIN Sunan Kalijaga

hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Paradigma Integrasi Islam dan Ilmu Sosial Humaniora dalam Ilmu Manajemen: Pendekatan Bayani, Burhani

15 Desember 2024   19:24 Diperbarui: 15 Desember 2024   19:23 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Contoh Integrasi Islam dalam Ilmu Manajemen di Kehidupan Sehari-hari

Dalam kehidupan sehari-hari di era modern ini, banyak perusahaan dan organisasi yang mulai mengintegrasikan prinsip-prinsip Islam dalam praktik manajerial mereka. Sebagai contoh, dalam penerapan konsep waktu dan manajemen tugas, Islam mengajarkan pentingnya efisiensi dan tanggung jawab. Rasulullah SAW bersabda,  
"Jika kamu melakukan suatu pekerjaan, maka lakukanlah dengan sebaik-baiknya." (HR. Bukhari).  
Prinsip ini mengajarkan pentingnya kualitas dalam setiap pekerjaan, yang selaras dengan prinsip manajemen yang baik, yaitu efisiensi dan efektivitas.

Contoh lainnya adalah dalam penerapan konsep kerja sama dan kolaborasi. Dalam Surah Al-Ma'idah (5:2), Allah berfirman:  
"Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa, dan janganlah tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan."
Konsep ini sangat relevan dengan praktek manajemen tim, di mana kolaborasi antar anggota tim sangat diperlukan untuk mencapai tujuan bersama, dan pemimpin harus mampu menciptakan lingkungan kerja yang saling mendukung.

Integrasi Islam dalam ilmu sosial humaniora, khususnya ilmu manajemen, tidak hanya memberikan dimensi rasional dan ilmiah, tetapi juga memperkenalkan nilai-nilai spiritual dan moral yang sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis dan organisasi modern. Melalui pendekatan Bayani, Burhani, dan Irfani, manajer tidak hanya diharapkan menjadi pengelola yang efektif dan efisien, tetapi juga menjadi pemimpin yang adil, bijaksana, dan bertanggung jawab, yang mengedepankan kebaikan bersama, sejalan dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam ajaran Islam.


Dengan demikian, paradigma integrasi ini bukan hanya relevan untuk dunia akademik, tetapi juga sangat aplikatif dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam dunia kerja, keluarga, maupun masyarakat secara luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun