Mohon tunggu...
Annisa Feby
Annisa Feby Mohon Tunggu... Mahasiswa - pengajar privat

Hobi : memanah, berenang, touring

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penamaan Pendidikan Karakter di Era Digital untuk Masa Depan

19 Januari 2023   06:00 Diperbarui: 19 Januari 2023   12:26 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembelajaran di masa digital bisa dinikmati mulai dari kanak hingga orang dewasa. Dalam dunia pembelajaran, teknologi juga banyak dimanfaatkan sebagai fasilitas serta prasarana interaksi antara pendidik serta partisipan didik. Dari pertumbuhan teknologi timbul permasalah dari segi positif dan negatif dalam konteks kebangsaan, seperti terjalin sentiment antar etnis, perselisihan antar suku, kasus-kasus narkoba, tawuran antar pelajar, bahkan paling sering yaitu kasus bullying yang menunjukan kepribadian bangsa, yang kurang bagus. 

Maka dari itu, pembentukan karakter sedari dini harus di bentuk dan diajarkan oleh orang tua dan masyarakat sekitar, karna sangat dibutuhkan untuk meningkatkan budaya kepribadian bangsa yang baik serta kunci utama dalam membangun bangsa yang lebih maju. Pendidikan karakter bertujuan untuk membekali akhlak dan moral yang baik untuk peserta didik sebagai penerus generasi yang akan mewujudkan kehidupan yang aman, adil dan sejahtera.

A. Peranan pendidikan dalam penanaman karakter untuk era digital

Perkembangan era digital mampu membuat perubahan yang amat pesat, hal ini memacu perannya pendidikan untuk menanamkan karakter, seperti :

1.Pembentukan watak (jujur, disiplin, mandiri, peduli dan bertoleransi, semangat kebangsaan, menghargai prestasi, cinta tanah air, tanggung jawab, kerja keras dan kreatif) yang merupakan tugas inti dalam pendidikan.

2.Mengubah kebiasaan buruk. Yang tahap demi tahap berubah menjadi kebiasan yang baik.

3.Karakter merupakan sifat yang ada di dalam jiwa yang bersifat spontanitas yang mudah memperlihatkan sikap, tindakan dan perbuatan.

4.Karakter merupakan seperangkat sifat yang dimiliki seseorang dari kematangan moral yang memiliki arti sama dengan tabiat, watak dan budi pekerti. Penanaman nilai karakter tersebut dapat di aplikasikan dan dijadikan sebagai sebuah budaya di sekolah. Untuk membangun budaya di sekolah yaitu dengan cara melibatkan dan mengajarkan semua pihak untuk kepentingan bersama dan memberikan sebuah komitmen di dunia digital. Banyak sekali nilai yang dapat dibangun di sekolah seperti nilai peduli terhadap sesama, kreatif, jujur, tanggung jawab, disiplin, sehat dan bersih dan peduli antar sesama.

B. Peran orang tua untuk menanamkan Pendidikan karakter di era digital

Di zaman serba menggunakan teknologi, menjadikan anak terlihat pasif dan jarang bersosialisasi di keluarga dan juga masyarakat. Mayoritas anak zaman sekarang lebih fokus untuk memperhatikan layar dibandingkan bermain dengan alat tradisional dengan teman-temannya.

Padahal permainan tradisional bisa dijadikan kebiasaan dengan terjalinnya rasa persaudaraan serta bisa memunculkan ide-ide kreatif pada anak. Hasil dari penggunaan teknologi pada anak-anak yaitu, anak-anak akan kehilangan masa bermain dengan teman-temannya, dan juga keluarganya, dan bisa menghilangkan minat belajar dan mengganggu konsentrasi pada anak serta sulitnya mengembangkan bakat karena sudah terlalu fokus pada layar atau gadget.

Maka dari itu, pem-bimbingan orang tua terhadap jenis-jenis teknologi harus dipantau dan di beri arahan dan juga bimbingan serta mengatur waktu anak dari alat digital. Pengasuhan di era digital atau bisa di bilang digital parenting itu harus di lakukan dengan sebuah komitmen antara anak dan orang tuanya. Ada beberapa cara pengasuhan sebagai berikut :

1.Menambah wawasan dan meningkatkan wawasan tentang internet dan gadget. Karna orang tua yang gagap teknologi tidak tau caranya dan tidak bisa mengawasi anak-anaknya.

2. Apabila di rumah terdapat internet, batasi pencarian atau aplikasi pada gadget.

3. Ajari tentang batasan waktu bermain dengan menggunakan gadget dan internet dan gunakanlah mode pengontrolan orang tua.

4.Memberikan pengetahuan dan kesadaran terhadap dampak dari gadget dan internet, apabila pemakaiannya terlalu berlebihan.

5.Tegas dalam melarang jika ada yang tidak pantas untuk ditonton atau di mainkan dalam gadgetnya.

6.Jalankan komunikasi dua arah dengan komunikasi terbuka dengan anak-anak, sehingga anak akan mampu memahami tentang baik dan buruknya teknologi.


Sebagai pendidik dan juga orang tua, harus bisa menjadi panutan yang baik untuk anak-anaknya agar bisa membentuk kepribadian dan juga karakter anak. Sebagai pendidik bahkan orang tua harus menjadi pengawas dan pembimbing yang bijak untuk anak-anak dalam mendapatkan informasi, apalagi dengan usia anak-anak yang masih belum bisa menyaring dan membedakan mana hal yang baik dan yang tidak baik terutama di media masa. Sangat di khawatirkan, bahwa dengan adanya teknologi anak-anak justru akan mendapatkan dampak negatif dikarenakan kurangnya pengawasan dan pantauan. (TUGAS UAS-BU TITIN SUNARYATI)

-Mahasiswa Universitas Pelita Bangsa-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun