Pernahkah anda merasakan nyeri atau gejala asam lambung ketika mengalami stress atau tekanan fikiran yeng berlebihan?Jika iya,maka anda tidak sendiri.Terkadang stress menyebabkan kebanyakan orang lupa akan asupan yang di butuhkan oleh tubuh karna perasaan yang kurang baik saat mengalami stress sehingga nafsu makan cenderung berkurang.
MARI KITA LIHAT HUBUNGAN ERAT ANTARA KESEHATAN MENTAL DENGAN ASAM LAMBUNG
Adapun hubungan antara penyakit ini dengan gangguan mental yakni penyakit asam lambung atau gerd seringkali terjadi di karenakan tekanan atau stress berlebih yang di alami seseorang sehingga memicu naiknya asam lambung.Â
Kesehatan mental dan penyakit asam lambung memiliki hubungan yang erat, di mana kondisi mental seperti stres, kecemasan, dan depresi dapat memperburuk gejala penyakit asam lambung.Â
Begitu juga sebaliknya, penyakit asam lambung yang kronis dapat memengaruhi kondisi mental seseorang.Stress dapat meningkatkan produksi asam lambung dan mempengaruhi fungsi sfingter esofagus bagian bawah. Ketika sfingter ini melemah, asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan.(Artini et al., 2022)
Saat seseorang merasa cemas, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol yang dapat memengaruhi pencernaan. Stres kronis dapat memperlambat proses pencernaan, menyebabkan perut terasa penuh dan meningkatkan tekanan di perut, yang akhirnya memicu refluks asam.
Tekanan psikologis seperti kecemasan dapat memengaruhi sistem pencernaan. Kecemasan sendiri adalah kondisi emosional yang menyebabkan ketidaknyamanan, ditandai dengan perasaan khawatir, gelisah, dan takut, sehingga dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. Faktor psikologis dan emosional seperti kecemasan dapat memengaruhi fungsi saluran pencernaan dengan mengubah sekresi asam lambung, memengaruhi pergerakan dan aliran darah di mukosa lambung, serta menurunkan ambang batas nyeri.(Hanni Enggaring Galih et al., 2024)
Interaksi sosial dapat mempengaruhi perilaku kesehatan individu. Misalnya, tekanan dari kelompok sebaya atau norma sosial dalam suatu komunitas dapat mempengaruhi kebiasaan kesehatan seperti merokok, konsumsi alkohol, atau pola makan yang tidak sehat, yang semuanya dapat meningkatkan risiko penyakit.
Dalam hal ini baik asam lambung maupun kecemasan dapat saling mempengaruhi satu sama lain,gangguan mental itu sendiri dapat di sebabkan oleh interaksi yang terjadi dalam masyarakat.
Interaksi yang tercipta berpotensi menimbulkan norma atau aturan baru,dimana kemungkinan adanya stress maupun tekanan akan menyebabkan timbulnya penyakit salah satunya asam lambung atau gerd.