"ANOMIE"DALAM KESEHATAN MENTAL
Teori anomie, yang dikembangkan oleh mile Durkheim, mengacu pada keadaan ketidakstabilan sosial yang terjadi ketika norma-norma sosial dan nilai-nilai masyarakat menjadi tidak jelas atau tidak konsisten. Dalam konteks kesehatan mental, anomie dapat berdampak signifikan.Â
Ketika individu merasa terasing atau kehilangan arah akibat perubahan norma sosial yang cepat atau ketidakpastian nilai-nilai, mereka mungkin mengalami stres, kecemasan, atau depresi. Ketidakmampuan untuk memahami atau menyesuaikan diri dengan harapan sosial dapat mengganggu kesejahteraan mental.Â
Oleh karena itu, teori anomie memberikan wawasan tentang bagaimana perubahan sosial yang mendalam dapat mempengaruhi kesehatan mental individu dengan menciptakan perasaan ketidakberdayaan atau kehilangan identitas.
Dalam paradigma Kesehatan mental terdapat  pendekatan psikologis yang berpengaruh besar pada kondisi mental seseorang dimana dalam salah satu pandangannya membahas mengenai hal tersebut yakni behavioristik, yang merupakan pendekatan yang meyakini proses pembelajaran dan proses belajar social akan mempengaruhi kepribadian seseorang.
Kesalahan individu dalam memahami pembelajaran sosial akan mengakibatkan gangguan mental (syuhada, 2024).
Anomie: Durkheim mengidentifikasi masalah ini sebagai tanda anomie,sebuah situasi dimana norma-norma sosial melemah atau menghilang yang menyebabkan seseorang merasa tidak lagi terikat dengan aturan  dan bertindak semena mena sehingga terjadinya ketidakaturan sosial dan tekanan berlebih yang menyebabkan gangguan Kesehatan mental.
Solidaritas sosial : Hal ini juga dapat di analisis dengan solidaritas sosial yang kurang atau melemah sehingga tanpa adanya dukungan atau bimbingan maka seseorang akan merasa sendiri dan tidak terhubung dengan nilai nilai bersama (Haris, dkk., 2023)
Masalah kesehatan mental memiliki dampak signifikan pada kesehatan fisik, terutama pada sistem pencernaan. Ketika seseorang mengalami stres atau kecemasan, tubuh merespons dengan meningkatkan produksi asam lambung, yang dapat menyebabkan gejala seperti nyeri perut dan sensasi terbakar di dada.Â
Selain itu, gangguan mental sering memengaruhi pola makan dan kebiasaan hidup, seperti makan berlebihan atau sebaliknya mengurangi asupan makanan, yang turut memperburuk masalah pencernaan. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mental penting untuk membantu menjaga keseimbangan sistem pencernaan dan mencegah gangguan yang lebih serius.
 sumber :