Pengertian
Difteri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacteria diphtheriae. Gejala  penyakit ini terutama disebabkan oleh racun yang dihasilkan oleh bakteri ini. Racun difteri  yang menyebabkan pembekuan darah antara lain fibrin, leukosit, dan sel epitel saluran pernapasan yang mati. Koagulan membentuk membran semu berwarna putih abu-abu yang menyumbat saluran udara sehingga  menyebabkan pasien kesulitan bernapas. Ini adalah penyebab utama kematian penderita difteri. Selain itu, racun yang menyebar secara sistemik juga dapat menyebabkan  kerusakan organ dalam dan menimbulkan komplikasi seperti miokarditis, ginjal, dan penyakit saraf (Mustafa, dkk, 2016).
PenyebabÂ
Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Bakteri ini mudah menular, terutama pada orang yang belum mendapat vaksin difteri. Ada banyak jalur infeksi yang harus diwaspadai, antara lain:Â
Menghirup tetesan air liur pasien di udara saat pasien bersin atau batuk. Ini merupakan jalur penularan difteri yang paling umum.
Barang-barang yang  terkontaminasi  bakteri, seperti mainan dan handuk.Â
Kontak langsung dengan bisul pada kulit pasien akibat difteri.
Infeksi ini umumnya terjadi pada orang yang terkena dampak yang tinggal di daerah padat penduduk yang kebersihannya tidak diperhatikan. Bakteri difteri  menghasilkan racun yang merusak sel-sel sehat di tenggorokan, yang akhirnya mengakibatkan sel-sel mati. Sel-sel  mati ini membentuk selaput abu-abu (lapisan tipis) di tenggorokan.Â
Selain itu, racun yang dihasilkan dapat menyebar ke aliran darah sehingga berisiko merusak jantung, ginjal, dan sistem saraf. Difteri mungkin tidak menimbulkan gejala, sehingga orang mungkin tidak menyadari bahwa dirinya tertular. Tanpa pengobatan yang tepat, Anda berisiko menularkan penyakit  kepada orang-orang di sekitar Anda, terutama  yang belum mendapatkan vaksinasi.Â
Pengobatan
Pengobatan yang dianjurkan untuk untuk menjalani perawatan difteri ada 2, yaitu :Â