Konsep kecerdasan tidak bersifat universal setiap budaya memiliki definisinya sendiri. Di komunitas tradisional, kecerdasan sering kali diukur berdasarkan kemampuan bertahan hidup, seperti membaca tanda-tanda alam atau berburu. Sebaliknya, masyarakat perkotaan cenderung mengaitkan kecerdasan dengan kemampuan logika, matematika, dan analisis (Sternberg & Grigorenko, 2019).
Serpell (2023) menyarankan agar pengukuran kecerdasan dirancang agar lebih inklusif, mencakup keterampilan dan kemampuan yang relevan di setiap budaya. Pendekatan ini akan memastikan bahwa definisi kecerdasan tidak terbatas pada standar Barat dan lebih mencerminkan keanekaragaman kemampuan manusia. Dengan memahami bahwa kecerdasan memiliki definisi yang beragam, kita dapat menghargai berbagai bentuk keahlian dan keunggulan yang ada di seluruh dunia.
Budaya memainkan peran penting dalam membentuk persepsi, pola pikir, dan pemahaman kita tentang kecerdasan. Ketiganya bukanlah konsep yang statis atau universal, melainkan hasil dari pengalaman dan nilai-nilai yang diwariskan dalam budaya kita.
Dengan menyadari perbedaan ini, kita dapat belajar untuk lebih toleran terhadap sudut pandang orang lain dan menghargai keunikan mereka. Dunia yang kita pahami hanyalah cerminan dari latar belakang budaya kita, bukan realitas yang sama untuk semua orang. Oleh karena itu, memahami keberagaman ini adalah kunci untuk hidup berdampingan dengan damai di tengah masyarakat yang semakin global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H