Mohon tunggu...
annisa djuri
annisa djuri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Negeri Gorontalo

seorang mahasiswi psikologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Kita Melihat Dunia Secara Berbeda?Psikologi Budaya di Balik Persepsi & Intelegensi

14 Desember 2024   05:10 Diperbarui: 14 Desember 2024   05:10 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

¹Annisa Dewi Nuraina Putri Djuri, ²Trizky Agityo Ntau,
Khusnul Khatimah, S.Psi., M.Si.,
Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo

Budaya dan Cara Kita Memahami Dunia

Pernahkah Anda bertemu seseorang dari budaya lain dan merasa bahwa mereka memiliki cara berpikir atau memandang dunia yang berbeda? Fenomena ini wajar karena budaya memengaruhi cara kita melihat, berpikir, dan memahami segala sesuatu. Budaya tidak hanya mencakup tradisi atau nilai-nilai, tetapi juga memengaruhi bagaimana individu memproses informasi dan membentuk realitas mereka sendiri (Matsumoto et al., 2022). Artikel ini membahas bagaimana budaya memengaruhi persepsi, pola pikir, dan definisi kecerdasan tiga hal yang sering kali dianggap universal, tetapi sebenarnya sangat bergantung pada konteks sosial dan budaya.

Persepsi: Mengapa Kita Melihat Hal yang Sama dengan Cara Berbeda

Persepsi adalah bagaimana kita memaknai apa yang kita rasakan melalui indera. Namun, cara kita memahami sesuatu ternyata sangat dipengaruhi oleh budaya. Sebagai contoh, suku Aymara di Amerika Selatan memandang waktu dengan cara yang unik. Mereka menganggap masa depan berada di belakang dan masa lalu di depan. Perspektif ini berbeda dengan pandangan masyarakat Barat yang melihat masa depan di depan mereka (Thibodeau et al., 2021).

Penelitian juga menemukan bahwa orang-orang yang tinggal di kota lebih rentan terhadap ilusi visual seperti Müller-Lyer Illusion dibandingkan mereka yang tinggal di pedesaan. Alasannya, orang di kota terbiasa dengan pola geometris seperti bangunan dan alat teknologi, sedangkan orang di pedesaan lebih akrab dengan pola alami yang organik (Michel et al., 2023).

Hal ini menegaskan bahwa cara kita mempersepsikan dunia tidak hanya ditentukan oleh apa yang kita lihat secara langsung, tetapi juga oleh latar belakang budaya yang membentuk pola pikir kita.

Kognisi: Bagaimana Budaya Membentuk Pola Pikir

Kognisi, atau cara kita berpikir dan membuat keputusan, juga sangat dipengaruhi oleh budaya. Di budaya kolektivis seperti di Asia, individu cenderung melihat hubungan antara elemen-elemen dalam suatu situasi secara keseluruhan. Sebaliknya, di budaya individualis seperti di Barat, orang lebih sering fokus pada detail spesifik dan cenderung mengabaikan konteks (Markus & Kitayama, 2020).

Dalam pendidikan, perbedaan ini terlihat pada metode pembelajaran. Pelajar dari budaya berbasis cerita cenderung lebih baik dalam mengingat narasi, sementara pelajar dari budaya berbasis teks lebih unggul dalam menganalisis informasi detail (Greenfield, 2020). Anak-anak dari komunitas tradisional biasanya lebih mahir dalam tugas-tugas praktis, sedangkan mereka yang tumbuh di masyarakat industri unggul dalam tugas-tugas logis (Henrich et al., 2019). Pola pikir kita, oleh karena itu, tidak hanya ditentukan oleh faktor biologis tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan sosial tempat kita tumbuh.

Intelegensi: Definisi yang Beragam dalam Setiap Budaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun