TANTANGAN Â PSIKOSOSIAL REMAJA: MENGHADAPI PERUBAHAN DAN MEMBANGUN IDENTITASÂ
Penulis : Murhima A Kau, Annisa Dewi Nuraina Putri Djuri , Aryo I. Gobel
Universitas Negeri Gorontalo
JL. Jenderal Sudirman No 6, Gorontalo 96128.
Masa remaja adalah periode krusial dalam kehidupan individu, ditandai oleh berbagai perubahan signifikan, baik fisik, emosional, maupun sosial. Pada masa ini, remaja mulai menjalani proses pencarian identitas diri, yang melibatkan eksplorasi seksualitas dan interaksi yang kompleks dengan lingkungan sekitar, termasuk keluarga, teman sebaya, dan masyarakat dewasa. Proses perkembangan psikososial selama masa remaja memiliki peran vital dalam membentuk kepribadian dan kemandirian individu untuk menghadapi kehidupan dewasa.
Pembentukan identitas remaja dipengaruhi oleh berbagai faktor. Interaksi dengan lingkungan sosial memainkan peran utama, di mana nilai-nilai yang diterima dari keluarga dan tekanan dari teman sebaya menjadi komponen penting. Eksplorasi orientasi seksual juga menjadi aspek integral dalam pencarian identitas pada masa ini. Hubungan dengan keluarga memberikan landasan awal, sementara interaksi dengan teman sebaya dan masyarakat dewasa memberikan konteks yang lebih luas untuk pengembangan diri remaja. Selain itu, dinamika hubungan dengan keluarga, teman sebaya, dan masyarakat dewasa secara signifikan mempengaruhi perkembangan psikososial remaja. Keluarga seringkali menjadi sumber nilai, norma, dan dukungan emosional, sementara teman sebaya memberikan ruang bagi remaja untuk mengembangkan keterampilan sosial dan mendapatkan validasi sosial. Interaksi dengan masyarakat dewasa juga penting, karena menyediakan model peran dan harapan sosial yang membantu membentuk pemahaman remaja tentang peran mereka dalam masyarakat yang lebih luas.
Dalam konteks ini, pemahaman yang mendalam tentang proses perkembangan psikososial pada masa remaja sangat penting karena dapat membantu individu dan pendidik dalam menghadapi serta mendukung remaja melewati tantangan dan perubahan yang mereka alami selama periode ini. Artikel ini bertujuan untuk mengulas secara rinci aspek-aspek pencarian identitas, eksplorasi seksualitas, dan hubungan remaja dengan lingkungan sekitar, serta bagaimana faktor-faktor tersebut berkontribusi pada perkembangan psikososial mereka selama masa remaja.
Pada masa remaja, individu sedang dalam proses pencarian identitas yang kompleks. Mereka berusaha untuk memahami jati diri mereka secara lebih dalam, termasuk memahami minat, nilai-nilai, dan aspirasi mereka. Proses ini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal seperti pengalaman pribadi dan perkembangan kognitif, tetapi juga oleh faktor eksternal seperti interaksi dengan keluarga, teman sebaya, dan norma-norma sosial dalam masyarakat. Remaja berupaya untuk menemukan jawaban atas pertanyaan tentang siapa mereka sebenarnya, apa yang mereka sukai, dan bagaimana mereka ingin dilihat oleh orang lain.
Remaja dari kelompok minoritas seringkali lebih sadar akan perbedaan budaya dan sikap, karena mereka berada di antara dua budaya. Mereka menjadi semakin sadar akan konflik antara nilai-nilai yang ditekankan di rumah dengan nilai-nilai dominan dalam masyarakat yang lebih luas. Meskipun mendapat penilaian positif dari orang tua, guru, dan teman sebaya, persepsi diri remaja minoritas sering kali tercermin oleh pandangan negatif kultur mayoritas terhadap kelompok mereka. Penelitian mengidentifikasi empat tahap identitas etnis berdasarkan pada status identitas Marcia: Diffuse, di mana individu hanya sedikit atau bahkan tidak melakukan eksplorasi terhadap etnisitasnya; Foreclosed, di mana individu memiliki perasaan yang jelas akan etnisitasnya tetapi tanpa eksplorasi yang mendalam; Moratorium, di mana individu mulai mengeksplorasi etnisitasnya tetapi merasa bingung akan makna hal tersebut; dan Achieved, di mana individu telah mengeksplorasi, memahami, dan menerima identitas etnis mereka.
Peran Orientasi Seksual