Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada peristiwa masa lalu tetapi itu juga menghubungkan sejarah dengan perkembangan ajaran dan praktik pemikiran Islam saat ini. Metode ini mencari tahu bagaimana ajaran Islam ditafsirkan dan diterapkan sepanjang sejarah dengan menggunakan dokumen kuno, catatan perjalanan, dan manuskrip. Misalnya, dengan mempelajari peristiwa penting seperti penaklukan dan penyebaran Islam, kita dapat mengungkap bagaimana faktor sosial dan politik seperti kolonialisme dan globalisasi mempengaruhi pemahaman orang Islam tentang identitas dan kepercayaan mereka.
2. Pendekatan Fiqh:
Ilmu hukum Islam, juga dikenal sebagai Fiqh, merupakan salah satu elemen utama studi Islam. Pendekatan ini melibatkan analisis mendalam terhadap sumber hukum seperti Al-Qur'an, Hadis, dan ijtihad(penalaran hukum). Tidak hanya hukum yang berfungsi sebagai norma, metode analisis fiqh mempertimbangkan konteks sosial dan budaya ditempat hukum tersebut diterapkan. Pendekatan ini menganalisis berbagai mazhab fiqh untuk memahami perbedaan dalam interpretasi dan penerapan hukum dalam berbagai situasi. Selain itu, pendekatan ini  juga mempertimbangkan isu -isu kontemporer seperti hak asasi manusia dan gender, yang memerlukan penafsiran kembali hukum Islam untuk menjadi relevan dengan keadaan saat ini.
3. Pendekatan Firqoh Aqidah:
Pendekatan ini sering membandingkan perspektif dari berbagai aliran Islam, seperti Sunni dan Syiah, serta berbagai sekte lain, untuk mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang keragaman pemikiran dalam Islam. Fokus utama metode ini adalah untuk memahami perbedaan dan persamaan dalam keyakinan teologis serta bagaimana perbedaan ini berdampak pada praktik keagamaan dan identitas komunitas. Ini memungkinkan untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana aliran-aliran ini berinteraksi satu sama lain dan bagaimana hubungan antara mereka berkembang di tengah tantangan kontemporer. Selain itu, pendekatan ini melihat bagaimana dinamika politik dan sosial mempengaruhi perkembangan firqoh aqidah.
4. Pendekatan Tasawuf:
Tasawuf, juga dikenal sebagai sufisme, menawarkan pandangan spiritual yang mendalam tentang studi Islam. Pendekatan ini menekankan pengalaman pribadi dan hubungan seseorang dengan Tuhan. Pendekatan  ini diperoleh dengan menganalisis teks tasawuf, ajaran para sufi, dan praktik spiritual dalam komunitas Muslim. Pendekatan ini juga memberikan wawasan tentang bagaimana spiritualitas dan pencarian makna hidup menjadi bagian penting dari kehidupan beragama umat Islam, dan bagaimana nilai-nilai sufisme dapat diterapkan dalam dunia modern. Misalnya, ajaran tasawuf tentang toleransi dan cinta yang dapat menjadi dasar untuk percakapan antar agama di masyarakat yang multikultural.
Dari berbagai pendekatan, muncul pertanyaan; Mengapa Pendekatan dalam Studi Islam Sangat Diperlukan ?
Ada beberapa alasan mengapa  pendekatan dalam studi islam sangat diperlukan, yaitu :
1. Memahami Keragaman Ajaran dan Praktik Islam:
Islam adalah agama dengan banyak tradisi dan mazhab. Ada perbedaan dalam pemahaman dan praktik keagamaan di antara lebih dari satu miliar pemeluk di seluruh dunia. Pendekatan yang beragam dapat membantu kita memahami dan menggali berbagai perspektif yang ada. Misalnya, pendekatan historis membantu kita memahami bagaimana ajaran Islam berkembang dan bagaimana konteks sosial dan politik mempengaruhi pemahaman tersebut. Pendekatan fiqh juga menunjukkan bagaimana hukum Islam diterapkan dalam berbagai budaya. Dengan memahami keragaman ini, kita dapat mengurangi stereotip dan prasangka yang sering muncul akibat kurangnya pemahaman.