Dia memang belum pernah bertemu dengan Pras secara langsung , karena hubungan mereka terpisah jarak yang begitu jauh . Kinan berada di Denpasar sedangkan Pras saat itu tengah berada di Jakarta . Selama mengenal Pras , mereka hanya saling berkirim pesan singkat dari ponsel masing-masing dan saling bertukar foto masing-masing . Ya , ini memang perjodohan , dan Kinan sudah jatuh cinta pada Pras sejak melihat fotonya pertama kali . Walau tak berani berharap banyak , tetapi Kinan tetap berusaha mencari cara agar mendapatkan hati Pras . Hingga hari itu tiba . Hari dimana sebuah pesan masuk di ponsel Kinan . Pesan yang berasal dari nomer ponsel Pras , dan mengabarkan bahwa Pras telah tiada meninggalkan permintaan maaf dan pernyataan cintanya untuk Kinan . Kinan shock seketika , hatinya hancur . Berani-beraninya Pras pergi meninggalkan dia dengan cara seperti itu . Berani-beraninya Pras tak pernah mengatakan apapun tentang penyakitnya , yang hingga detik ini pun Kinan tak pernah tahu apa sebenarnya penyakitnya . Sahabat Pras yang mengenalkan mereka berdua pun juga tak tahu apa-apa . Dia mengatakan bahwa Pras benar-benar merahasiakan segalanya dari mereka semua .
Kini Kinan dipaksa hidup sedangkan hatinya memilih untuk tak hidup lagi . Dia ingin pergi ke tempat Pras berada , tetapi agamanya , hatinya , dan logikanya mengatakan sebaliknya . Dia harus bertahan sambil mencoba ikhlas . Entah sampai kapan . Mungkin saat cinta yang lain muncul kembali .
**
"Mbak Kinan , kamu besok ke Surabaya ya!Ada meeting ma Bu Melanie , soal program baru " , ujar Yani teman sekantornya . Kinan tersenyum lalu mengangguk .
"Ada lagi Ibu Yani?" , tanya Kinan menggoda membuat Yani tertawa kecil sambil menggeleng-gelengkan kepalanya .
"Sementara itu aja , Mbak berangkat naik apa?" , tanyanya .
"Aku naik kereta aja Ni , murah ini , daripada naik bis . Lagian Malang Surabaya kan deket" .
"Hmmmm..okeh deh , ntar aku mintain Mas Andre jemput Mbak besok buat ngenter ke stasiun ya" .
"Sippp....makasih adikku" , Kinan memberikan ciuman jauh untuk Yani sebelum kembali sibuk dengan pekerjaannya .
*
Hari ini usai sudah meeting dengan Kepala Accounting di perusahaan tempatnya bekerja , masih ada empat jam tersisa dari jadwal kereta terakhir untuk pulang ke Malang . Kinan memutuskan untuk pergi berjalan-jalan di Mall City Of Tomorrow atau yang biasa disebut Cito . Setidaknya dari situ , dia bisa naik dari stasiun Waru daripada harus jauh-jauh ke stasiun Wonokromo .