Semarang, 17 Oktober 2024 -- Pada Kurikulum Merdeka saat ini, pembelajaran di kelas lebih difokuskan pada peserta didik, di mana mereka diharapkan lebih aktif dibandingkan guru. Peran guru berubah menjadi fasilitator yang membimbing proses pembelajaran, sementara siswa dituntut untuk lebih terlibat secara aktif. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi semua guru mata pelajaran, termasuk guru Bahasa Arab, yang harus mampu menciptakan suasana belajar yang menarik dan interaktif agar siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar.
Fenomena tersebut menginspirasi Annisa Damayanti, mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab semester 7 Universitas Negeri Semarang (UNNES), untuk berinovasi dengan membuat modul ajar bahasa Arab kelas 8 Fase D. Modul ini dirancang untuk membuat pembelajaran Bahasa Arab menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa, sehingga mereka lebih termotivasi untuk belajar.
Annisa menjelaskan bahwa ide untuk membuat modul ajar bahasa Arab ini muncul ketika ia mengobservasi proses pembelajaran selama kegiatan UNNES LANTIP 4 atau yang lebih dikenal sebagai Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di MTs Al Asror Patemon, Kota Semarang. Dalam observasinya, Annisa menemukan bahwa beberapa siswa terlihat bosan dan kurang tertarik pada pembelajaran Bahasa Arab. Hal ini disebabkan oleh kosakata bahasa Arab yang masih asing bagi mereka dan metode pembelajaran yang masih tradisional, mirip dengan yang digunakan di pondok pesantren.
Modul Ajar Bahasa Arab kelas 8 Fase D yang dibuat oleh Annisa diambil dari Bab II LKS bahasa Arab Kurikulum Merdeka yakni tema Hobi ini yang terdiri dari empat keterampilan (maharah), yaitu pada pertemuan pertama melatih maharah istima' (mendengarkan), pertemuan kedua maharah kalam (berbicara), pertemuan ketiga maharah qiro'ah (membaca), dan pertemuan keempat maharah kitabah (menulis). Setiap pertemuan dirancang dengan kegiatan pembelajaran yang menarik mulai dari kegiatan awal hingga asesmen akhir yang dibuat semenarik mungkin agar siswa merasa senang, tertarik dengan pembelajaran, serta mudah memahami materi yang diajarkan.
Dengan modul ajar Bahasa Arab yang menarik dan menyenangkan ini, para siswa MTs Al Asror, khususnya kelas 8, menjadi lebih tertarik dan aktif dalam pembelajaran. Mereka mulai menganggap bahasa Arab sebagai mata pelajaran yang seru, menyenangkan, dan tidak sesulit yang mereka bayangkan. Modul ajar ini memungkinkan siswa belajar sambil bermain, sehingga pembelajaran menjadi tidak membosankan. Selain itu, siswa juga dilatih untuk berpikir mandiri dan bersosialisasi dalam memecahkan masalah bersama teman-teman mereka terkait materi Bahasa Arab yang sedang diajarkan, yaitu bab Hobi.
Annisa berharap dengan adanya Modul Ajar Bahasa Arab ini, siswa menjadi lebih menyukai mata pelajaran Bahasa Arab dan secara bertahap dapat menguasai mufrodat (kosakata), hiwar (percakapan), dan qowai'd (tata bahasa). Selain itu, ia juga berharap modul ajar ini dapat diimplementasikan pada materi Bahasa Arab lainnya, tidak hanya terbatas pada bab Hobi saja.
Melalui inovasi modul ajar bahasa Arab ini, Annisa Damayanti mahasiswa UNNES Lantip 4, telah berhasil memberikan solusi efektif dalam menciptakan pembelajaran Bahasa Arab yang menarik dan menyenangkan di kelas 8 MTs Al Asror. Modul ini tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, tetapi juga menciptakan suasana belajar yang interaktif dan menyenangkan. Diharapkan, modul ajar ini dapat membantu mengembangkan pembelajaran bahasa Arab di Indonesia serta memotivasi guru-guru bahasa Arab untuk terus berinovasi dan kreatif demi meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Arab di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H