Wanita bernama IbuÂ
 Wanita aneh luar biasa
Di mulutnya penuh senjata dua muka
Dimatanya mengalir sungai aliran surga
Raganya rapuh tapi berjiwa baja
Ketika ia melangkah
Kakinya sudah berlari
Matanya pergi ke seluruh negeri
Tangannya erat memegang mimpi
Wanita bernama Ibu
Tak sedikit menjadi batu
Dalam menjaga satu kalbu
Agar mahligai tetap membiru
Meski beban beribu-ribu
Wanita bernama Ibu
Dia yang berduka dengan menari-nari
Menangis dengan senyuman manis
Mengubur luka dengan rasa suka
Wanita bernama Ibu
Dibutuhkan ketika muda
Disisihkan ketika tua
Dirindukan ketika tiada
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!