Mohon tunggu...
annisa
annisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi

Hai! Aku Annisa, mahasiswa Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Zodiak: Ancaman Tersembunyi yang Menghancurkan Tauhid

20 Januari 2025   19:31 Diperbarui: 20 Januari 2025   20:24 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, di mana informasi dan hiburan mengalir dengan cepat, banyak individu yang mencari panduan untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Salah satu sumber yang sering dijadikan acuan adalah ramalan zodiak, yang menawarkan wawasan mengenai nasib dan karakter berdasarkan posisi bintang. Namun, di balik daya tariknya, terdapat sebuah pertanyaan krusial: Benarkah zodiak merupakan ancaman tersembunyi yang menghancurkan tauhid?

Syirik, dalam bahasa Arab, berasal dari kata "syarika" yang berarti "menjadikan sekutu" atau "menyekutukan." Dalam konteks agama Islam, adalah tindakan mempersekutukan Allah SWT atau menyamakan selain Allah dengan Allah pada perkara yang merupakan hak istimewa-Nya. Hak istimewa Allah seperti ibadah, mencipta, mengatur, memberi manfaat dan mudarat, membuat hukum dan syariat. Seseorang yang melakukan perbuatan syirik disebut musyrik. Secara etimologi, syirik berasal dari kata syaraka yang berarti sekutu atau serikat. Syirik dalam terminologi adalah menjadikan sekutu bagi Allah dalam rububiyah dan uluhiyah serta asma-asma dan sifat-sifatnya (Faturrchman Saleh et al 2024). Syirik bersifat melanggar tauhid, yakni keimanan kepada keesaan Allah.

Syirik terbagi ke dalam beberapa tingkatan tingkatan yaitu syirik akbar (jali) dan syirik asghar (khafi). Syirik akbar/ jali adalah perbuatan yang jelas-jelas menganggap adanya tuhan selain Allah SWT dan dianggap sebagai dosa besar yang dapat mengeluarkan seseorang dari Islam apabila meninggal dalam kondisi belum bertaubat maka dosanya tidak terampuni. Dalam konteks  masyarakat  modern,  praktik  ini  dapat  ditemukan  dalam  berbagai  bentuk,  seperti perdukunan,  di  mana  seseorang  meminta  bantuan  kepada  dukun  atau  paranormal  untuk mendapatkan  petunjuk  atau  solusi  atas  masalah  hidup (Pramesty et al., 2025)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: "Syirik ada dua macam; pertama syirik dalam Rububiyyah, yaitu menjadikan sekutu selain Allah yang mengatur alam semesta, sebagaimana firman-Nya:

 

Katakanlah: "Serulah mereka yang kamu anggap (sebagai ilah) selain Allah, mereka tidak memiliki (kekuasaan) seberat dzarrah pun di langit dan di bumi, dan mereka tidak mempunyai suatu saham pun dalam (penciptaan) langit dan bumi dan sekali-kali tidak ada di antara mereka yang menjadi pembantu bagi-Nya." [Saba/34: 22]

Kedua, syirik dalam Uluhiyyah, yaitu beribadah (berdoa) kepada selain Allah, baik dalam bentuk doa ibadah maupun doa masalah."

Umumnya yang dilakukan manusia adalah menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdoa kepada selain Allah di samping berdoa kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernazar, berdoa, percaya zodiak dan sebagainya kepada selain-Nya.

Zodiak adalah aspek penting dalam astrologi yang memprediksi nasib seseorang berdasarkan tanggal lahir, dengan karakteristik unik yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Ramalan zodiak membahas karier, rezeki, hubungan, sifat, karakter, dan keberuntungan. Namun, dalam syariat Islam ilmu tentang perbintangan disebut juga dengan ilmu nujum yang terlarang karena dapat mengarah pada praktik yang bertentangan dengan ajaran Islam. Ilmu nujum dikatakan juga sebagai ilmu untuk mencari petunjuk pada keadaan-keadaan bintang untuk meramalkan kejadian-kejadian di bumi. Zodiak termasuk ke dalam ilmu nujum (perbintangan), akan tetapi ilmu tentang perbintangan ini hanya diperbolehkan dalam tiga keadaan, sebagai hiasan langit, pelempar setan, dan penunjuk arah (navigasi dan ibadah).

Imam Bukhari dalam kitab sahihnya, bahwa Imam Qatadah mengatakan, "Allah SWT menciptakan bintang-bintang untuk tiga hal: sebagai hiasan bagi langit, sebagai alat untuk melempar setan, dan sebagai tanda untuk penunjuk arah. Barang siapa yang meyakini selain itu dalam hal ini maka dia telah keliru, menyia-nyiakan bagiannya, dan memaksakan diri untuk mengetahui apa yang berada di luar batas pengetahuannya." (H.R al-Bukhari secara Mu'allaq). Maka selain dari tiga hal yang disebutkan tersebut maka ilmu nujum dilarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun