Mohon tunggu...
Annisa Aulia Ramadhani
Annisa Aulia Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Undergraduate Psychology Student at Airlangga University

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pentingnya Kesehatan Mental Gen Z di Dunia Kerja: Mencegah Terjadinya Silent Pandemic

10 Desember 2024   10:00 Diperbarui: 10 Desember 2024   10:23 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/id-id/pencarian/work/ (sumber: pexels)

Algoritma yang muncul dalam media sosial terkadang memberikan pengaruh pula pada tingkat insecure dan stress. Seringkali Gen Z mengalami kondisi FOMO (Fear of Missing Out) yang kemudian menunjukkan bahwa mereka memiliki kontrol diri yang kurang, sangat mudah untuk terpengaruh oleh tren dan orang lain (Fitriana dan Rosid, 2024).

  1. Kurangnya Dukungan di Dunia Kerja 

Kegiatan yang dilakukan secara berulang cenderung membuat Gen Z merasa jenuh dan stress. Perusahaan harus meningkatkan fasilitas atau layanan psikologis yang promotif sebagai upaya menjaga kesehatan jiwa para pekerjanya (Yuningsih dan Efendi, 2024).

Maka dari itu, penanganan kesehatan mental Gen Z pada dunia kerja harus segera dituntaskan karena kesehatan mental bukanlah masalah yang sepele. Hal ini akan sangat berdampak bagi produktivitas dan kreativitas pekerja, terutama Gen Z, dalam mewujudkan Indonesia yang cemerlang. Akan sangat disayangkan jika generasi yang akan menjadi tulang punggung tenaga kerja Indonesia, tidak dapat memberikan kontribusi terbaiknya karena kesehatan mental yang kerap kali diabaikan.  

Untuk menangani permasalahan tersebut, diperlukannya partisipasi dari pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dalam menuntaskan isu kesehatan mental di dunia kerja. Beberapa langkah pencegahan yang dapat diterapkan adalah : 

  1. Pentingnya Lingkungan yang Harmonis

Untuk menciptakan dunia kerja yang nyaman, perlu adanya kesadaran bagi perusahaan dalam memberikan kebijakan, layanan, atau fasilitas psikologis yang mendukung pekerja. Edukasi kesehatan mental di dunia kerja juga merupakan hal yang penting untuk mengenali tanda-tanda stress atau depresi.  

  1. Stigma tentang Kesehatan Mental 

Seringkali  mereka yang memiliki gangguan kesehatan mental enggan untuk bercerita kepada orang lain karena stigma buruk yang ada di masyarakat. Oleh karena itu, perusahaan harus peduli terkait penghapusan stigma tersebut agar pekerja dengan nyaman dapat menceritakan masalahnya tanpa takut dihakimi. 

  1. Work-Life Balance 

Untuk menghindari terjadinya produktivitas berlebihan, perusahaan patut untuk memperhatikan kebijakan fleksibel seperti hari dan jam kerja kantor. Sehingga pekerja dapat menjaga keseimbangan antara dunia kerjanya dengan dunia pribadinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun