Mohon tunggu...
Annisa Aulia Ramadhani
Annisa Aulia Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Undergraduate Psychology Student at Airlangga University

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pentingnya Kesehatan Mental Gen Z di Dunia Kerja: Mencegah Terjadinya Silent Pandemic

10 Desember 2024   10:00 Diperbarui: 10 Desember 2024   10:23 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/id-id/pencarian/work/ (sumber: pexels)

"Indonesia Emas 2045" merupakan suatu visi besar bagi Indonesia. Ketika membahas hal tersebut, seringkali fokus yang tertuju hanya pada perkembangan ekonomi, infrastruktur, dan pendidikan saja. Nyatanya untuk menyongsong visi tersebut terdapat satu faktor penting yang seringkali terlupakan yaitu, kesehatan mental Gen Z, sebagai penggerak ekonomi negara, di dunia kerja. 

Isu kesehatan mental bukanlah hal yang asing untuk dibicarakan, tetapi jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi musibah bagi Indonesia karena terancam oleh adanya "Silent Pandemic" atau krisis kesehatan mental tersembunyi. 

Berdasarkan beberapa penelitian, Gen Z menunjukkan tingkat kesehatan mental yang rentan terganggu. Menurut American Psychological Association (APA), Gen Z memiliki tingkat kecemasan, depresi, dan burnout yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Hanya 45% dari generasi ini yang dapat disebut memiliki kesehatan mental yang baik atau sangat baik. 

Selain itu, studi Deloitte pada tahun 2023, membuktikan bahwa 46% pekerja Gen Z mengalami tekanan mental yang signifikan di tempat kerja. Fenomena kesehatan mental kini tidak hanya menjadi tantangan bagi setiap pribadi melainkan tantangan nasional yang harus ditangani bersama, baik para pekerja, perusahaan, dan juga pemerintah. 

Sebagai generasi yang tumbuh di tengah laju nya perkembangan teknologi dan perubahan sosial, Gen Z seringkali dipuji sebagai generasi yang kreatif, fleksibel, dan inovatif. Tetapi karena perubahan terus terjadi dengan cepat, mereka harus menghadapi berbagai tekanan untuk beradaptasi di dunia kerja yang modern. Berikut ini merupakan tantangan Gen Z di dunia kerja :

  1. Tekanan Kerja yang Tinggi

Generasi ini kerap kali merasa bahwa mereka bertanggung jawab atas ekspektasi yang tidak realistis, sehingga menimbulkan tekanan kerja yang tinggi. Memiliki keinginan untuk sukses dengan cepat sedangkan kenyataanya perlu dilakukan dalam jangka panjang.

  1. Toxic Productivity 

Dalam budaya terkini, Gen Z terjebak dengan produktivitas yang berlebihan dan cenderung mengorbankan dirinya untuk menunjukkan performa kerja yang baik.  Fenomena ini disebut sebagai "toxic productivity" atau produktivitas tanpa henti dengan mengorbankan diri. Menurut studi Deloitte Global (2022), sebanyak 46% Gen Z merasakan stress berlebihan yang akhirnya mengganggu kesehatan fisik, mental, dan juga keseimbangan antara dunia kerja dengan dunia pribadi dari pekerja.  

  1. Pengaruh dari Media Sosial 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun