Limbah farmasi sering kali dianggap sebagai sumber polusi yang berbahaya bagi lingkungan. Namun, dengan pendekatan yang inovatif, limbah farmasi dapat diubah menjadi sumber energi alternatif yang bermanfaat. Transformasi ini tidak hanya membantu mengatasi masalah pencemaran lingkungan, tetapi juga memberikan solusi berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan energi di masa depan.
Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk mengolah limbah farmasi menjadi energi adalah pirolisis. Proses ini melibatkan pemanasan limbah pada suhu tinggi dalam kondisi tanpa oksigen, menghasilkan produk berupa gas, minyak, dan arang yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Limbah farmasi yang kaya akan senyawa organik memiliki potensi besar untuk diolah melalui pirolisis, menghasilkan energi dengan efisiensi tinggi.
Metode lain yang menjanjikan adalah gasifikasi, yang mengubah limbah farmasi menjadi gas sintetis (syngas) yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik atau produksi panas. Gasifikasi memanfaatkan senyawa kimia kompleks dalam limbah farmasi untuk menghasilkan energi tanpa meninggalkan residu beracun, sehingga lebih ramah lingkungan.
Selain itu, limbah farmasi juga dapat diolah melalui teknologi biodigester untuk menghasilkan biogas. Dalam proses ini, mikroorganisme anaerobik menguraikan senyawa organik dalam limbah farmasi untuk menghasilkan gas metana. Gas ini dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk memasak, transportasi, atau pembangkit listrik, menawarkan alternatif yang ramah lingkungan untuk bahan bakar fosil.
Namun, mengolah limbah farmasi menjadi energi alternatif tidaklah tanpa tantangan. Kandungan bahan kimia aktif dalam limbah farmasi memerlukan pengolahan awal yang cermat untuk memastikan bahwa tidak ada bahan berbahaya yang tersisa dalam produk akhir. Regulasi yang ketat juga diperlukan untuk memastikan proses ini aman bagi lingkungan dan masyarakat.
Untuk mewujudkan transformasi limbah farmasi menjadi sumber energi alternatif, kolaborasi antara pemerintah, industri farmasi, dan akademisi sangat penting. Pemerintah dapat berperan dengan menyediakan regulasi dan insentif untuk mendorong investasi dalam teknologi pengolahan limbah. Industri farmasi dapat berkontribusi dengan mendukung penelitian dan pengembangan teknologi inovatif, sementara akademisi dapat memberikan solusi berbasis ilmu pengetahuan untuk mengoptimalkan proses pengolahan limbah.
Edukasi masyarakat juga menjadi kunci dalam mendukung program ini. Kesadaran akan pentingnya membuang obat kadaluarsa secara benar dapat membantu mengurangi limbah farmasi yang mencemari lingkungan. Kampanye publik yang efektif dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam program pengelolaan limbah yang lebih baik.
Transformasi limbah farmasi menjadi sumber energi alternatif adalah langkah maju yang sejalan dengan prinsip keberlanjutan. Dengan memanfaatkan teknologi yang tepat dan pendekatan yang terintegrasi, limbah farmasi tidak lagi menjadi ancaman bagi lingkungan, tetapi berubah menjadi aset yang mendukung masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
REFERENCES
Nainggolan, H., Nuraini, R., Sepriano, S., Aryasa, I. W. T., Meilin, A., Adhicandra, I., ... & Prayitno, H. (2023). GREEN TECHNOLOGY INNOVATION: Transformasi Teknologi Ramah Lingkungan berbagai Sektor. PT. Sonpedia Publishing Indonesia.
Lestari, S., Dian, C., Mutiawati, M., Suri, M., & Nelliraharti, N. (2023). Ekonomi Hijau: Sosialisasi Penerapan Eduwisata Tanaman Obat Sebagai Salah Satu Alternatif Peningkatan Nilai Ekonomi Dan Imun Tubuh. JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BIDANG INOTEC, 5