Mohon tunggu...
Annisaathul Fitri
Annisaathul Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengawetan Pakan Ternak: Kisah Sosialisasi Silase oleh Mahasiswa KKN-T IPB Desa Cimerak Pangandaran

20 Juli 2023   19:08 Diperbarui: 20 Juli 2023   19:30 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Salah satu tantangan yang dihadapi oleh peternak ruminansia di Indonesia adalah ketersediaan hijauan makanan ternak (HMT) yang berfluktuasi sepanjang tahun. Saat musim kemarau, HMT menjadi langka dan mahal, sedangkan saat musim hujan, HMT melimpah namun sering terbuang sia-sia. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan teknologi pengawetan HMT yang dapat mempertahankan kualitas dan kuantitas pakan ternak sepanjang tahun.

Salah satu teknologi pengawetan HMT yang cukup populer dan mudah dilakukan adalah silase. Silase adalah HMT yang diawetkan dalam kondisi anaerob (tanpa udara) dengan bantuan bakteri asam laktat yang menghasilkan asam organik. Asam organik ini dapat menghambat pertumbuhan mikroba pembusuk dan menjaga kandungan nutrisi HMT. Silase dapat dibuat dari berbagai jenis HMT, baik yang berserat tinggi seperti jerami padi, maupun yang berserat rendah seperti rumput gajah.

Untuk memperkenalkan dan mensosialisasikan teknologi silase pada ternak ruminansia di Desa Cimerak Pangandaran, Jawa Barat, mahasiswa KKN-T IPB University melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan silase pada tanggal 17 Juli 2023. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 30 orang peternak yang mayoritas beternak domba.

Kegiatan pelatihan dimulai dengan penyuluhan mengenai manfaat, prinsip, bahan, alat, dan cara pembuatan silase oleh mahasiswa KKN-T IPB. Selanjutnya, peserta pelatihan melakukan demonstrasi pembuatan. Bahan silase yang digunakan adalah rumput hijauan yang dicampur dengan molases sebagai aditif untuk meningkatkan kadar gula dan mempercepat fermentasi. Bahan-bahan silase dimasukkan ke dalam kantong plastik khusus (silage bag) yang kedap udara dan ditekan-tekan agar padat. Setelah itu, silage bag ditutup rapat dan disimpan di tempat yang teduh selama 2-3 minggu untuk proses fermentasi.

Peserta pelatihan tampak antusias dan senang saat melakukan pembuatan silase. Mereka juga banyak bertanya dan berdiskusi dengan mahasiswa KKN-T IPB mengenai hal-hal terkait silase, seperti kriteria bahan silase yang baik, cara menyimpan dan memberikan silase pada ternak, serta manfaat silase bagi kesehatan dan produktivitas ternak.

Kegiatan pelatihan pembuatan silase ini merupakan salah satu bentuk kontribusi mahasiswa KKN-T IPB University dalam meningkatkan kesejahteraan peternak ruminansia di Desa Cimerak Pangandaran. Dengan adanya silase, diharapkan peternak dapat menghemat biaya pakan ternak, mengurangi limbah pertanian, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ternaknya.

Sumber: Dokumentasi Pribadi
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun