Menurut Maturidi, pelaku dosa besar akan menerima hukuman di akhirat jika tidak bertaubat, tetapi tetap memiliki peluang untuk masuk surga setelah menjalani siksaannya
Kesimpulan
Terdapat perbedaan antara pandangan Khawarij dan Maturidiyah terhadap pelaku dosa besar. Khawarij mengambil pendekatan teologis yang keras dengan menganggap pelaku dosa besar keluar dari Islam dan menjadi kafir, sehingga mereka akan kekal di neraka jika tidak bertaubat. Sebaliknya, Maturidiyah mengadopsi pendekatan yang lebih moderat, di mana pelaku dosa besar tetap dianggap muslim tetapi tergolong fasik, dengan kemungkinan diampuni atau dihukum sesuai keadilan dan rahmat Allah.
Perbedaan ini mencerminkan cara masing-masing aliran memahami hubungan antara iman, amal, dan rahmat Allah. Pandangan Khawarij menekankan kepatuhan mutlak terhadap aturan agama, sedangkan Maturidiyah lebih menekankan sifat pengampun Allah dan peluang taubat bagi manusia. Kedua pandangan ini menawarkan perspektif yang berbeda dalam memahami dosa besar dan konsekuensinya bagi kehidupan beragama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H