Dalam hadits lain,: "Nabi SAW pernah melewati Bani Aslam yang berlomba memanah. Lalu bersabda, "Memanahlah kalian wahai anak keturunan Ismail. Karena sesungguh ayah kalian adalah seorang pemanah." (HR. Al-Bukhari no. 2899).
Dalam hadits riwayat Abu Dawud, "Sesungguhnya Allah memasukkan tiga orang ke dalam surga karena satu anak panah, yaitu: pembuatnya yang menginginkan kebaikan dalam membuatnya, orang yang memanah dengannya, serta orang yang mengambilkan anak panah untuknya. Memanahlah dan berkudalah, memanah adalah lebih aku sukai daripada berkuda". Untuk hadits ini adalah hadits dhaif menurut Syaikh Al-Albani, namun maknanya selaras dengan hadits shahih.
Dari membaca hadits-hadits yang memuat tentang belajar panahan  memiliki keistimewaan tersendiri ketika melakukannya. Selain di jadikan hobi panahan juga salah satu sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Bahkan dalam salah satu hadits lain, dari Uqbah bin 'Amir dia berkata Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang berlatih panah kemudian meninggalkannya  maka dia bukan golongan kami, atau dia telah bermaksiat."(Shahih Muslim). Dari hadist ini juga kita dapat melihat bagaimana istimewanya panahan bagi Islam.
Olahraga memanah mengalami peningkatan pesat dikalangan masyarakat umum yang sebagian besar merupakan masyarakat muslim. Beberapa ustadz-ustadz kondang yang melakukan olahraga panahan. Yang menjadi alasan mereka menyempatkan diri atau berlomba-lomba belajar panahan adalah hadits-hadits yang membahas tentang keutamaan panahan. Dengan ini banyak masyarakat muda yang memulai hijrah dan mulai tertarik dengan olahraga panahan.
  Panahan yang menjadi salah satu olahraga yang disebutkan oleh Rasullullah SAW. Banyak orang yang melakukan olahraga memanah selain untuk berolahraga tetapi juga untuk menjalankan sunah Rasulullah. Sekarang bahkan didalam sosial media dan juga forum-forum islam menjelaskan keistimewaan memanah agar banyak umat Islam melakukan olahraga ini.
Annisa Anindyka
Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Ahmad Dahlan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H