Mohon tunggu...
Annisa Amanda (Aan)
Annisa Amanda (Aan) Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Hei, Aan di sini. Seorang pecinta dan pemuja hal-hal indah. Pemula dalam hal menulis, namun suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Nadhif dan Tanaman Penyembuh

23 Juli 2024   20:41 Diperbarui: 23 Juli 2024   21:04 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu hari, di hutan yang hijau dan lebat, ada seorang anak laki-laki bernama Nadhif yang tinggal bersama Bunda-nya. Mereka tinggal di sebuah rumah kecil yang nyaman di pinggiran hutan. Bunda adalah seorang ibu yang baik hati dan lembut, dia mengajarkan Nadhif tentang kehidupan di hutan dan pentingnya kebaikan serta keberanian.

Suatu hari, Bunda jatuh sakit, dan tak peduli apa yang dilakukan Nadhif, dia tidak bisa membuat ibunya merasa lebih baik. Mengingat ajaran ibunya, Nadhif memutuskan untuk berpetualang ke dalam hutan untuk mencari Tanaman Penyembuh yang katanya bisa menyembuhkan segala penyakit.

Perjalanan Nadhif penuh dengan tantangan. Dia bertemu dengan burung hantu tua yang memberinya teka-teki sebelum menunjukkan arah. Dia membantu keluarga kelinci melarikan diri dari seekor rubah licik, dan sebagai ucapan terima kasih, mereka memberinya peta lokasi Tanaman Penyembuh. Nadhif bahkan menyeberangi sungai lebar dengan meyakinkan buaya yang pemarah untuk membawanya menumpang, dengan janji akan membawa kembali madu manis sebagai ucapan terima kasih.

Akhirnya, setelah menghadapi semua ujian ini dengan keberanian dan kebaikan hati, Nadhif menemukan Tanaman Penyembuh. Tanaman itu bercahaya kuning seperti matahari, dan aromanya seperti aroma hutan yang sejuk pada dini hari. Nadhif bergegas pulang, di mana Bunda menunggu, semakin lemah setiap waktu.

Segera setelah Bunda mengonsumsi tanaman itu, Bunda kembali sembuh, dan Bunda tersenyum kepada Nadhif. Dia memeluk Nadhif erat dan berkata, "Anakku yang tercinta, kamu telah menunjukkan keberanian dan cinta yang besar. Kamu tidak hanya menyembuhkanku, tetapi juga membawa harmoni bagi teman-teman kita di hutan".

Pada akhirnya, Nadhif dan dia serta ibunya hidup bahagia selamanya, selalu membantu orang-orang yang membutuhkan dengan tanaman penyembuh dan melindungi hutan yang mereka cintai.

Tamat cerita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun