Mohon tunggu...
Annisa Amanda (Aan)
Annisa Amanda (Aan) Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Hei, Aan di sini. Seorang pecinta dan pemuja hal-hal indah. Pemula dalam hal menulis, namun suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Music

Resensi Lagu: Midnight Rain - Taylor Swift

11 Desember 2023   05:24 Diperbarui: 3 Februari 2024   21:20 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos


Judul: Midnight Rain
Album: Midnights (track ke-10)
Penyanyi: Taylor Swift
Pencipta: Taylor Swift dan Jack Antonoff
Produksi: Taylor Swift dan Jack Antonoff
Label: Republic Records
Tahun Terbit: 21 Oktober 2022
Durasi: 2:54 menit

Taylor Swift, ikon global terkemuka di industri musik, telah memulai perjalanan penting dengan acaranya yang sangat dinanti oleh para Swifties---komunitas penggemar Taylor Swift, Taylor Swift: The Eras Tour. Dimulai pada 17 Maret 2023, rangkaian konser luar biasa ini akan memikat penonton di seluruh dunia hingga tanggal 8 Desember 2024. Terkenal karena hasil karya yang luar biasa, Taylor Swift akan memukau penonton konser dengan membawakan lagu dari 10 albumnya, menampilkan 44 daftar lagu dari album-albumnya tersebut. Di antara semua lagu yang luar biasa itu, penonton akan terpesona oleh melodi dari "Midnight Rain", sebuah persembahan menarik dari album Midnights (The Eras Tour, 2023).

Midnight Rain adalah lagu ke 10 di album Midnights. Dan album tersebut juga merupakan album ke 10 yang dikeluarkan Taylor Swift pada tahun 2022. Lagu fantastis yang berjudul Midnight Rain ini mampu menduduki posisi ke 5 pada masa debutnya di US Billboard Hot 100 (Midnight Rain, 2023). Dan hingga saat ini video lirik lagu ini telah mencapai 39,523,496 penonton dengan 399 ribu likes di Youtube.

Mirip dengan berbagai komposisi Taylor Swift, gaya musik dari gaya lirik idiomatis mengilhami komposisi liris dari lagu Midnight Rain. Di lagu ini Taylor Swift menceritakan tentang tokoh "Aku" yang masih teringat dengan kekasih lama yang telah ditinggalkan "Aku" demi ketenaran dan kehidupan kelas atas. "Aku" masih terbayang oleh kekasih lamanya dan menunjukkan alasan mengapa kekasih baiknya tersebut ia tinggalkan. "Aku" menyebutkan bagaimana dunia ketenaran yang selalu memesona sebagian orang adalah dunia jahat yang mampu membuat "Aku" mematahkan hati sang kekasih. Namun walaupun begitu, "Aku" masih mengharapkan sang kekasih lama namun lagi-lagi ia harus mengingat kembali mengenai kehidupannya yang bertolak belakang dengan sang kekasih. Dan "Aku" sadar dengan jelas, bahwa "Aku" adalah yang bersalah dalam hal ini.

Taylor dengan mudah merangkai idiom-idiom ke dalam lagu-lagunya, membuat pendengar tertarik untuk menguraikan makna mendasarnya. Teknik ini menambah unsur daya tarik, seperti pada lirik bagian reff di bawah ini:

He was sunshine
Dia adalah sinar matahari

I was midnight rain
Aku adalah hujan tengah malam

He wanted it comfortable
Dia menginginkannya nyaman

I wanted that pain
Saya menginginkan rasa sakit itu

He wanted a bride
Dia menginginkan seorang pengantin

I was making my own name
Aku membuat namaku sendiri

Chasing that fame
Mengejar ketenaran itu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun