Menjadi guru merupakan suatu profesi yang cukup banyak diminati hingga saat ini. Namun jika dibandingkan dengan guru honorer yang ada di Indonesia seperti sekarang agaknya akan memberikan tantangan tersendiri bagi guru tersebut. Bagaimana tidak, gaji yang di bawah rata-rata serta tunjangan yang tidak cukup memadai mungkin akan menjadi alasan utama sebagian besar guru honorer untuk mencari pekerjaan sampingan guna memenuhi kebutuhan yang lainnya.Â
    Di daerah terpencil nominal upah yang diberikan kepada guru honorer hanya berkisar Rp 300.000, bahkan pendapatan terendahnya berdasarkan sistem perhitungan jam mengajar, yakni Rp 6.000/jam. Dengan biaya hidup yang kian hari semakin meningkat tentunya upah tersebut tidak akan cukup untuk menjamin kebutuhan dan bagaimana guru tersebut bisa memberikan pengajaran yang baik kepada siswa di sekolah? Pemerintah seharusnya memberikan perhatian yang lebih terkait fenomena ini, terlebih lagi soal masalah gaji yang sangat tidak sesuai dengan jasa untuk mendidik siswa agar nantinya akan menjadi penerus bangsa Indonesia.Â
   Saat ini masih banyak sekolah yang mengandalkan guru honorer untuk memenuhi kebutuhan guru di sekolah mereka. Guru honorer diberi insentif sesuai kemampuan sekolah bahkan ada yang hanya ratusan ribu rupiah, terlebih lagi di sekolah-sekolah swasta maupun sekolah negeri yang berada di pelosok.
  "Kita harus berterima kasih karena di tengah kurangnya guru akibat sebaran yang tidak merata khususnya di pelosok, keberadaan guru honorer sangat membantu. Banyak guru yang enggan ditugaskan di pelosok sehingga keberadaan guru honorer sangat berperan penting dalam membantu sekolah mendidik anak-anak di kawasan pelosok," terang Rinie, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Jumat (30/4/2021).
   Adapun perbandingan yang cukup signifikan jika melihat dari gaji atau upah yang didapatkan guru di Indonesia dengan guru di luar negeri, antara lain sebagai berikut.
1. Malaysia
Mengutip dari laman Malaysia Indeed, gaji rata-rata guru di Malaysia berkisar antara 2.221 ringgit sampai 5.283 ringgit atau sekitar Rp 7,6 juta sampai Rp 18,1 juta per bulan. Angka ini bervariasi berdasarkan kebijakan masing-masing pemerintah daerah.
2. Singapura
Gaji rata-rata guru di Singapura, seperti yang dilansir oleh Singapore Indeed, mencapai 3.018 Dolar Singapura atau sekitar Rp 34 juta per bulan. Jumlah ini juga bervariasi tergantung pada daerahnya, mulai dari 2.851 Dolar sampai 4.366 Dolar Singapura.
3. Amerika
Gaji guru di Amerika Serikat bisa mencapai ratusan juta per tahunnya. Mengutip Salary, seorang guru sekolah umum di Amerika bisa mendapat gaji rata-rata sekitar 55.593 Dolar AS per tahun, atau sekitar Rp 870 juta per tahun, atau bahkan Rp 72,5 juta per bulan. Namun secara umum, gaji guru di AS berada dalam kisaran 46.434 Dolar sampai 67.790 Dolar AS per tahun.Â
    Fantastis, bukan? Besaran gaji tentunya juga sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk latar belakang pendidikan, sertifikasi, keterampilan tambahan, serta masa kerja atau pengalaman.Â
    Pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun bangsa. Jika pemerintah tidak segera memperhatikan kesejahteraan guru honorer terutama di daerah-daerah terpencil, maka kualitas pendidikan di Indonesia akan sulit untuk diperbaiki. Meskipun guru honorer telah banyak berkorban, sudah saatnya pemerintah memberikan perhatian yang lebih serius terhadap kesejahteraan mereka. Dengan demikian, mereka dapat menjalankan tugasnya dengan tenang dan fokus pada pendidikan generasi penerus bangsa. Kita semua berharap agar masalah ini segera mendapat solusi yang lebih adil dan memberikan harapan bagi para guru honorer yang selama ini sudah bekerja keras di garda depan pendidikan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H