Mohon tunggu...
Annisa Ainur
Annisa Ainur Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jika tidak ada bahu untuk bersandar, Masih ada sajadah untuk bersujud.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tumbuh Dewasa Sebelum Waktunya: Analisis Novel "Sesuk" Karya Tere Liye

29 Juni 2024   20:26 Diperbarui: 29 Juni 2024   20:26 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/fQhrvERuo5NDjobh6

Hidup mandiri adalah salah satu keinginan setiap insan manusia, terutama kita sebagai anak. Mandiri itu apa sih?? Mandiri dapat diartikan kemampuan individu untuk mengatur dirinya sendiri dan tidak tergantung kepada orang lain. Namun terlalu lelah gak sih jika kita dipaksa untuk mandiri. Memang banyak orang yang tahu bahwa kita bisa melakukan semua hal sendiri. Tapi bagaimanapun kita, semandiri apa pun kita. Kita tetap butuh orang lain, mungkin hanya untuk sekedar menanyakan "ada cerita apa hari ini?" ataupun menanyakan keadaan kita.

Seperti cerita dari novel Sesuk karya Tere Liye. Dimana novel ini menceritakan tentang seorang anak perempuan yang bernama Gadis. Gadis sebagai tokoh utama yang harus bisa hidup mandiri. Gadis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Gadis mempunyai 2 adik laki-laki yaitu Bagus dan Ragil. Novel Sesuk karya Tere Liye ini merupakan novel bergendre horror. Novel dengan jumlah halaman 327 ini diterbitkan oleh PT Sabak Grip Nusantara, Depok Jawa Barat.

Gadis tinggal bersama Ayah, Ibu, dan dua adik laki-lakinya. Namun Ayah dan Ibu Gadis sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Ayah Gadis bekerja di Kantor. Ibunya bekerja sebagai penyanyi sekaligus artis terkenal. Ke dua orang tuanya terlalu sibuk, hingga abai dengan anak-anaknya. Hingga Gadis harus hidup mandiri dan mengurus kedua adiknya.

Pada suatu hari keluarga Gadis memutuskan untuk pindah ke perkampungan di lereng bukit. Ibunya berhenti sementara dari pekerjaannya dan ingin fokus mengurus anak-anaknya. Ayah Gadis tetap bekerja tapi tidak sesibuk dulu. Ayah dan Ibu Gadis awalnya memiliki kesibukan, menyempatkan waktu untuk ketiga anaknya. Gadis senang sekali akhirnya keluarganya utuh, makan malam bersama, bergurau bersama. Itu makan malam terbaik yang pernah Gadis bayangkan.

Namun kebahagiaan itu tidak bertahan lama setelah 2-3 bulan terakhir. Ayah mulai sibuk kerja keluar kota dan Ibu menerima job syuting. Hingga pada suatu hari ketika Ibu dan Ayah Gadis pergi ke kota, sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Gadis di rumah bertiga dengan adiknya. Tiba-tiba adik Gadis yang bernama Bagus hilang dan membuat Gadis khawatir. Bahkan warga kampung ikut mencari Bagus. Tak hanya itu, di kampung juga banyak kejadian-kejadian aneh, seperti daun pohon berubah menjadi merah, hewan ternak warga tiba-tiba mati, air waduk menjadi merah seperti darah dan ratusan burung berjatuhan mati. Setelah mengetahui bahwa Bagus hilang, kedua orang tua Gadis memutuskan untuk kembali.

Singkat cerita, saat hendak tidur tiba-tiba Gadis mendengar suara sesuatu dari lantai dua. Kemudian Gadis melihat ke lantai dua ternyata ada Bagus di sana. Akhirnya Bagus ditemukan, saat Bagus bangun kemudian melihat kedua orang tuanya. Bagus menjadi ketakutan membuat anggapan bahwa Bagus dirasuki oleh hantu Jongen. Karena takut Bagus semakin tertekan dengan kedua orang tuanya. Ayah Gadis memutuskan untuk memanggil seorang dokter sekaligus psikiater dari kota bernama dokter Sesuk. Ternyata tanpa diketahui Gadis dokter Sesuk merupakan sebuah Android versi D100.

Novel ini mengangkat isu tentang keluarga yang banyak terjadi dan umum dihadapi pada masa kini. Kisah ini banyak menggambarkan tentang psikologi anak. Juga banyak pesan moral yang didapat dari kisah novel Sesuk karya Tere Liye ini. Nilai moral dalam hubungan manusia dengan Tuhannya, nilai moral hubungan manusia dengan dirinya sendiri, nilai moral hubungan manusia dengan manusia lain (sosial). Nilai moral ini dapat berpengaruh apalagi kita sebagai makhluk sosial yang hidup dimasyarakat. Jika nilai moral kita baik, maka hubungan masyarakat juga baik pula.

Dari Novel ini, kita dapat belajar bahwa setiap anak bagaimanapun keadaannya, meskipun dia bisa melakukan semua hal sendiri. Meskipun dia mandiri dan mampu hidup sendiri. Anak tetap butuh sosok orang tua untuk menjadi teladannya. Sebagai orang tua harus siap, harus mengerti apa yang dibutuhkan oleh anak-anaknya. Sebagai orang tua, juga harusnya hadir dalam proses pertumbuhan anak apalagi ketika masih kecil.

Orang tua adalah sosok teladan pertama bagi anak-anaknya. Jika mereka sibuk dengan pekerjaannya, lalu anak akan mendapat kasih sayang dari siapa? Terkadang orang tua juga harus mengerti apa yang dibutuhkan anak-anaknya. Jangan sampai anak terlantar dan tidak mendapatkan kasih sayang yang cukup, hanya karena kalah dengan kesibukan masing-masing. Masa depan anak tergantung bagaimana orang tua mendidik anaknya.

Dari novel ini juga kita dapat mengetahui bahwa manusia adalah sosok yang egois, tidak peduli sekitar, memiliki ambisi berlebihan dan serakah. Tanpa mereka sadar bahwa itu bisa merusak jati dirinya sendiri. Itu juga bisa berpengaruh pada lingkungan sekitarnya. Terutama dapat berdampak buruk pada keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun