Mohon tunggu...
Annisa Fitri
Annisa Fitri Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

pelajar SMK N 1 Kendal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PJJ Membuat Siswa SMKJI Kesulitan dalam Melaksankan Pembelajaran Kejuruan Khususnya Praktik

29 Januari 2021   10:32 Diperbarui: 29 Januari 2021   19:19 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Annisa Fitri

 

Peserta Didik SMK Negeri 1 Kendal

Saat wabah pandemi Covid-19 menyebar di seluruh Indonesia pemerintah memutuskan untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di rumah untuk mencegah semakin meluasnya virus corona di Indonesia. Pembelajaran jarak jauh itu sendiri sudah dilaksanakan di Indonesia sejak Maret 2020, namun penerapan PJJ ini masih dianggap kurang efektif untuk dilaksanakan khususnya di Sekolah Menengah Kejuruaan (SMK). Karena SMK itu sendiri dibuat untuk menciptakan tenaga kerja yang terampil yaitu dengan diadakannya kelompok mata pelajaran yang sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan peserta didik. Untuk itu SMK memberikan pelatihan berupa praktik agar siswa mampu bila nantinya terjun langsung ke dunia kerja, namun adanya pandemi Covid-19 ini mengharuskan semua siswa melaksanakan PJJ di rumahnya masing-masing seperti yang sudah diterapkan di SMK Negeri 1 Kendal. Karena pembelajaran dilaksanakan di rumah masing-masing, siswa mengaku merasa kesulitan untuk mempelajari mata pelajaran kejuruan apalagi untuk melaksanakan praktik, apa alasannya?

Dengan diadakannya PJJ ini siswa SMK Negeri 1 Kendal kesulitan untuk melaksanakan praktik secara mandiri di rumah dikarenakan tidak adanya bahan atau peralatan yang memadai untuk bisa melaksanakan praktik. Jurusan Multimedia misalnya dalam pelajaran Teknik Audio Video siswa diajarkan agar bisa menggunakan kamera untuk mengambil gambar, namun tidak semua siswa memiliki kamera masing-masing untuk melaksanakan pratik. Guru telah mencari cara agar siswanya tetap bisa mengerti materi yang diajarkan dengan praktik langsung walaupun dengan alat seadanya yaitu dengan menggunakan kamera ponsel, meskipun begitu di dunia perindustrian yang sesungguhnya itu lebih menggutamakan kamera digital dari pada penggunaan kamera ponsel dalam pengambilan video nantinya karena, kualitas kamera ponsel yang tidak sebanding dengan kamera digital untuk produksi.

Siswa memang bisa melaksanakan praktik sendiri di rumah masing-masing bila memiliki alat dan bahan yang memadai, namun tidak adanya guru sebagai pembimbing juga menyulitkan siswa bila kurang paham terkait praktik yang akan dilaksanakan. Kita memang bisa bertanya melalui media yang diberikan saat PJJ ini seperti Google Classroom, WhatsApp, Zoom dan aplikasi pembelajaran lainnya yang dapat membantu siswa berkomunikasi dengan guru secara tidak langsung tapi itu masih dirasa kurang nyaman dan kurang sebanding dengan pembelajaran tatap muka karena banyaknya alasan teknis yang dirasa mengganggu.

Mata pelajaran kejuruan memang tidak hanya identik dengan praktik, namun juga teori untuk mempermudah siswa dalam memahami materi sebelum melaksanakan praktik untuk itu guru mata pelajaran produktif telah memberikan teori sebagai landasan dasarnya dan beberapa video tutorial di YouTube yang telah disarankan untuk dipelajari atau bahkan guru sendiri melaksanakan video meeting dengan siswanya, namun semua itu dirasa kurang karena masalah jaringan internet yang membuat suara dan gambar kurang jelas selain itu kuota internet yang diperlukan juga sangat banyak untuk mengakses beberapa video pembelajaran tersebut.

Bila kita bertanya melalui WhatsApp group maupun pribadi, namun semua itu masih juga dirasa kurang seperti respon dari guru yang kurang cepat dan tanggap terhadap siswa dikarenakan banyaknya siswa yang bertanya sehingga terkadang membuat pesan dari siswa tenggelam dan tidak terbaca, kesibukan guru, dan masalah lainnya juga jawaban yang biasanya tidak sesuai dengan pertanyaan yang diberikan oleh siswa karena, tidak semua orang baik dalam menyusun kalimat yang sesuai untuk ditanyakan dan juga tidak semua orang bisa mengerti satu sama lain hanya dengan membaca tulisan saja.

Ruang penyimpanan ponsel yang kurang memadai untuk mengunduh aplikasi- aplikasi media belajar juga menjadi masalah karena, aplikasi belajar yang digunakan setiap guru berbeda-beda seperti ada yang memutuskan menggunkan aplikasi Google Meet karena berukuran ringan serta cepat atau Zoom yang memiliki fitur tambahan seperti dapat menambahkan latar belakang gambar di video agar tidak membosankan. Mengingat setiap aplikasi memang memliki poin plusnya masing-masing, namun karena perbedaan penggunaan aplikasi ini malah membuat siswa yang jurusannya membutuhkan ruang penyimpanan yang cukup untuk menyimpan file yang berukuran besar jadi kesulitan apalagi tidak semua siswa memiliki spek ponsel yang memadai. Contohnya jurusan Multimedia yang harus menyimpan video proyek hasil praktik. Ruang peyimpanan yang termakan banyak itulah yang bisa membuat ponsel jadi lemot dan panas.

Dengan demikian, adanya PJJ memang menyulitkan siswa dalam mata pelajaran kejuruan karena tidak adanya bahan dan alat praktik, guru yang dapat membimbing siswa secara langsung, dan masalah teknis yang sangat mengganggu saat melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Selain itu mata pelajaran kejuruan memang sangat penting apalagi praktiknya karena praktik untuk siswa SMK itu melatih agar siswa nantinya bisa memiliki kemampuan untuk siap memasuki dunia kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun