Mohon tunggu...
aener rohman
aener rohman Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pembelaan Jomblo

1 April 2019   10:40 Diperbarui: 1 April 2019   10:46 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mungkin, raga ini memang membutuhkan sosok seorang pendamping, yang dia mampu menjaga mengasihi serta menyeimbangkan aku sebagaimana mestinya. Namun yah, apalah daya kalau hati ini masih terlalu nyaman mengosongkan tempat untuk seseorang tersebut. Hanya satu yang membuatku selalu yakin, bahwa Allah itu Maha Baik, Allah tau kapan hati ini harus mulai membuka, dan kapan hati ini memang harus tertutup rapat. Karena Allah tidak akan memberikan hal buruk terhadap umat-Nya. Dan ini saat dimana Allah memang berkehendak aku stand by my self :)

Tidak dapat dipungkiri memang, kalau ada lah beberapa orang yang coba mendekat. Mereka semua tidak kurang apa pun. mereka seiman juga baik. Hanya saja rasa enggan jauh lebih dominan dibanding keinginan untuk menjadikan salah satu dari mereka sebagai pasangan. Kalau ditanya mengapa, hanya kata "entahlah" yang akan terucap.

Jika matahari saja akan tetap bersinar sekalipun bulan tidak bersanding di dekatnya, kenapa pula aku harus terlalu memaksakan diri untuk mempunyai seorang kekasih. Toh apalah guna kehadiran seorang kekasih jika hanya dijadikan sebagai supir yang siap mengantar jemput kesana kemari, atau pula dijadikan sebagai atm berjalan. Mengenaskan.

Melihat kenyataan yang terjadi di antara teman-teman, sepertinya status jomblo selalu digunakan sebagai bahan bully tiada henti. Ada masalah apakah apabila seseorang itu menyandang status jomblo? Apakah dosa yang besar telah bersiap menghampiri pejomblo? Atau musibah kah yang akan datang? I do not think so! Bahkan terkadang orang yang sendiri pun tak ingin dikatakan jomblo, mereka lebih memilih dikatakan "single" dengan alasan jomblo itu NASIB sedangkan single itu PRINSIP. Apa iya status jomblo sehina itu?

All right guys, gada yang salah dengan status jomblo. Jomblo atau pun Single itu sama saja dear, sama-sama tidak memiliki pasangan. Lalu kenapa jomblo terlihat lebih hina dari seorang yang mengatakan dirinya "single" ? Itu hanyalah pergeseran nilai yang terjadi akibat pembelaan dari kenyataan, terutama bagi mereka yang tidak mau dipersepsikan belum bisa move on dari masa lalu.
Dulu, pernah pula aku berkata bahwa aku "single" , cuma sekarang, mau single mau jomblo emang gue peduli. Bodo amat tentang pendapat orang mengenai status kesendirian, yang terpenting adalah bagaimana aku bisa menikmati apa saja yang ada saat ini. Mensyukuri semua hal yang di berikan Rabbku, karena kembali lagi pada nilai religius, bahwa Allah tidak akan membiarkan hamba-Nya tersakiti, untuk itulah selalu ada skrenario luar biasa yang disiapkan Sang Maha Sempurna. Masih punya pandangan stereotipe sama jomblo? Ayolah guys , jomblo tidak sehina yang ada dibenak kalian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun