Tema Weekly Photo Challenge 6 (WPC 6) kali ini menggiurkan bagi saya. Hampir-hampir melebihi nikmatnya tergiur menatapi makanan-makanan yang diposting pada WPC 5 lalu. Ini temanya tentang landscape, pemandangan alam! Wiihh..saya paling suka! Saya suka berkhayal sambil menikmati foto-foto pemandangan alam yang dipublikasikan para kampretos di grup facebook. Pertanyaan, "Kapan ya bisa ke sana?" acap terbit dari pikiran saya yang suka jalan-jalan ini.
[caption id="attachment_184075" align="aligncenter" width="544" caption="Padang Bolak, Padang Lawas Utara, Sumut"][/caption]
Tapi sayang, saya tak punya stok foto pemandangan cukup banyak. Padahal kalau dipikir-pikir, cukup banyak tempat yang pernah saya kunjungi antara Sumatera (Sumatera Utara dan Sumatera Barat saja sih. Hahaha...) dan Jawa (Kecuali Banten dan Jawa Tengah). Eh, itu sih belum cukup banyak ya? Hahaha...Tak apalah. Yang penting saya pernah mengunjungi tempat-tempat yang bagi saya sudah sangat menarik. Nah, sayangnya, waktu itu saya belum bergabung di Kampret (ya iyalah, Kompasiana aja belum lahir..hihihi..). Jadilah saya hanya ingin memamerkan foto pemandangan yang sedikit itu saja. Doakan saja kapan-kapan saya bisa jalan-jalan lagi dan memotret pemandangan alam Indonesia yang begitu indah. Tak kalah dengan dunia luar.
[caption id="attachment_184076" align="aligncenter" width="544" caption="Masih di Padang Bolak, Padang Lawas Utara, Sumut. Seekor kambing yang sedang merumput ikut terfoto.. :D"]
Saya mungkin bisa dibilang lebih sering mondar-mandir antara Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Pastinya karena saya sendiri bersuku Mandailing dan sekarang berdomisili di kabupaten Padang Lawas, sementara daerah Bukittinggi adalah kampung halaman suami yang sesekali saya singgahi. Saya memang selalu suka pemandangan yang ditawarkan alam pedesaan, apalagi pegunungan dan danau. Hampir-hampir melebihi kesukaan saya terhadap pantai. Alam pegunungan dan danau itu menawarkan ketenangan dan kedamaian yang syahdu. Berbeda efeknya bila sedang menikmati pantai dengan riuh ombaknya. Ah, tentang kecintaan saya pada danau ini sudah pernah saya tuliskan sedikit di sini. Alam pegunungan pun tak kalah eksotik. Sampai-sampai saya pernah menyebut salah satu lokasi di Padang Bolak, Padang Lawas Utara, sebagai Edensor, karena keindahan pebukitan landainya.
[caption id="attachment_184078" align="aligncenter" width="538" caption="Aek Siraisan/Sungai Siraisan, Sibuhuan, Padang Lawas, Sumut"]
Sesungguhnya masih banyak potensi pariwisata yang belum terjamah dan dikelola secara profesional di daerah Sumatera Utara ini. Orang-orang -bahkan saya sendiri- terkadang baru tahu keberadaan sebuah tempat indah nan eksotik yang tersembunyi di wilayah Tapanuli ketika menonton acara jalan-jalan di televisi. Padahal kalau dikelola dengan baik, wilayah Tapanuli yang dikelilingi gugusan bukit barisan ini tak kalah indah dengan objek wisata di Sumatera Barat atau tempat lainnya. Entahlah. Perhatian pemerintah setempat dan masyarakatnya agaknya belum tercurah ke situ.
[caption id="attachment_184080" align="aligncenter" width="540" caption="Salah satu sudut kota Bukittinggi dari atas Jembatan Limpapeh, Bukittinggi, Sumbar"]
Berbeda dengan wilayah Sumatera Barat yang pernah beberapa kali saya kunjungi. Bisa dipastikan semua orang akan mengangguk tahu ketika ditanyakan tentang Bukittinggi dengan jam gadang dan Ngarai Sianoknya. Pun Danau Maninjau yang indah luar biasa. Kota Bukittinggi sejauh ini adalah kota favorit saya selain Yogyakarta. Aura keramahan alam dan penduduknya begitu memikat. Sangat apresiatif terhadap kunjungan wisatawan. Di kota ini, tak hanya wisata alamnya yang bisa dinikmati. Wisata sejarah juga ada. Berkunjung saja ke museum Bung Hatta di Jl. Soekarno-Hatta. Sayang, saya belum pernah menjelajahi museum ini karena selalu tak pernah singgah lama.
[caption id="attachment_184083" align="aligncenter" width="540" caption="Ngarai Sianok, Bukittinggi, Sering dijuluki Grand Canyon-nya Sumatera Barat. Berlatar Gunung Singgalang"]
Di balik punggung Ngarai Sianok, ada nagari indah yang tersohor sebagai daerah asal para kaum intelektual. Sebut saja antara lain Agus Salim, Emil Salim, Soetan Sjahrir, sampai Rohana Kudus. Nagari itu adalah Kotogadang, sebuah nagari yang unik dan terkenal dengan kerajinan peraknya. Diam-diam, di nagari yang kecil itu pun ada museum Rohana Kudus. Untuk mengetahui lebih jauh, keberadaan museum ini sudah pernah saya ulas di sini.
[caption id="attachment_184084" align="aligncenter" width="540" caption="Keindahan Gunung Singgalang di pagi hari, masih diselimuti kabut. Dilihat dari Kotogadang, Kabupaten Agam, Sumbar"]
Ini semua masih sebagian kecil dari keindahan daerah Tapanuli dan Minangkabau yang pernah saya potret. Makin jauh melangkah, tentu makin luas keindahan yang bisa dinikmati. Jangan pernah lupa memotret jika ada kesempatan berkunjung ke sini. Sungguh, Tuhan telah menganugerahi Indonesia dengan alam yang indah luar biasa!
[caption id="attachment_184085" align="aligncenter" width="540" caption="Gunung Marapi, dilihat dari nagari Banuhampu, Kabupaten Agam, Sumbar"]
***
>> Ayo jalan-jalan ke tempat lain bersama para kampretos lainnya di sini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H