Mohon tunggu...
Annisa F Rangkuti
Annisa F Rangkuti Mohon Tunggu... Psikolog - 🧕

Penikmat hidup, tulisan, dan karya fotografi. https://www.annisarangkuti.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tanpa Aksara

13 Desember 2010   04:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:46 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12922136851957712381

Aku mengenalmu. Bisu.

Di ruang-ruang kelam hitam itu

Tersesak, gejolak amarah

Terpendam, tinggal lalu di belakang

Teriak, dalam bisu

Tak kau dengarkah lantunan syahdu cintaku?

Memuncrat basahi jiwamu. Bisu

Diguyur selaksa air bah

dari pegunungan suci yang tengah kerontang

Gemuruh disisipi angin meliuk-liuk menderas

Di antara kehampaan

Bisu, tak kau dengarkah itu?

Apakah kini kau juga tuli?

Nafasku sempoyongan

Menahankan perih-perih yang menjelma serupa kutukan

Ah, Bisu...masih tak sadarkah kau?

Langit-langit mataku telah sembab bertahun-tahun

Memerah lalu menghitam, hampir buta

Jika saja ada terhunus belati

Maka aku telah menjadi bangkai

[caption id="attachment_77800" align="aligncenter" width="500" caption="(http://ngerumpi.com/baca/2010/10/04/sunyi)"][/caption]

Cintamu telah membuatku kelu

Cinta yang bernada sendu

Cinta yang menyiratkan luka-luka indah

Di setiap durinya

Benarkah ini cinta kita, Bisu?

Mengapa kau hanya membisu?

Pikirku telah senyap

Serupa sunyimu

Meraba-raba mimpi yang kian jauh menertawai

Samar cetak biru wajahmu pun kian lenyap

Dibuas samudera keruh hatiku

Tak ada lagi, Bisu

Tak ada lagi yang tersisa di bilik-bilik imaji kita

Tentang cinta yang sederhana

Berpulang sudah

Terjerembab musnah

Di akhir perjalanan

Kepada semesta aku berpasrah

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun