Dibeli Umak di pasar baru, sedang obral
Diisi satu batang pensil, satu pulpen,
penggaris lima belas senti dan sebuah penghapus
Masih kelas dua
Tak perlu banyak, yang penting baru
Ayah dan Umak tersenyum dalam diam Umak melirik Ayah yang sibuk mengiris daun bawang dan mencincang daging ayam, membuat mie goreng
Umak bilang, "Kita belikan saja yang baru untuknya.
Kasihan anakmu, merenung-renung saja sejak tadi"
Ayah balas melirik Umak yang sedang mengocok Teh Susu Telor
Ayah bilang, "Nanti saja. Biarkan saja dia dulu. Tak apa.
Dia harus belajar hati-hati dengan barangnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!