Mohon tunggu...
Annisa F Rangkuti
Annisa F Rangkuti Mohon Tunggu... Psikolog - 🧕

Penikmat hidup, tulisan, dan karya fotografi. https://www.annisarangkuti.com/

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mencetak Asyik dengan Canon Pixma E400

19 Mei 2014   19:35 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:22 1629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_323375" align="aligncenter" width="553" caption="Tampilan lux printer Canon Pixma E400"][/caption]

INGAT printer, tentu jadi ingat zaman sekolah dan kuliah dulu. Betapa printer telah menjadi sahabat kedua setelah komputer di rumah. Nyaris tiada hari tanpa berkomunikasi dengan si printer, apalagi waktu kuliah. Tugas yang menggunung dan harus dikumpulkan tepat waktu, membuat printer jadi semacam penentu vital tugas kuliah yang akan diberikan pada dosen. Kalau printer-nya masih baru, jelas tak ada masalah. Urusan cetak mencetak menjadi mudah. Tinggal tutup mata sambil ngorok sedikit, tugas makalah yang akan dikumpulkan sudah tercetak dengan rapi. Lalu, capcus ke kampus dengan senyum berseri.

Tapi kalau di tengah jalan printernya ngadat? Tak mau kompromi? Ngambek tanpa sebab? Seperti pengalaman saya dulu itu. Atau tintanya yang mesti diinjeksi seperti dokter menyuntik pasien itu habis? Aiihh..itu yang paling bikin malas. Tambah lagi tak ada persediaan tinta yang cukup di rumah. Atau kalaupun ada, mesti sabar dengan segenap jiwa agar botol-botol tinta dengan 4 warna primer itu kembali terisi. Jangan lupa siapkan tisu atau serbet agar tak mengotori tangan dan baju. Belum lagi kalau aliran tinta di selang yang baru terisi itu tak lancar sampai ke cartridge. Huwaahh..ribetnya! Stress karena tugas bisa jadi berlipat-lipat!

[caption id="attachment_323379" align="aligncenter" width="553" caption="Scanner dan copier yang sudah terintegrasi dengan printer."]

[/caption]

Saya pernah mengalami masa-masa prihatin itu. Hiks... Masa-masa ketika suara printer yang berisik sampai mengganggu orang serumah yang sudah tidur nyenyak. Masa-masa ketika mencetak satu lembar saja butuh waktu beberapa lama, sampai tak sabar rasanya menunggu proses cetak yang berpuluh-puluh sampai beratus-ratus lembar. Bisa-bisa begadang sampai pagi! Dan masa-masa ketika printer ingin dibawa saja ke kampus untuk memudahkan pengerjaan tugas. Tapi apa daya. Berat! Belum lagi menjaga agar botol-botol tintanya tak jungkir balik saat membawanya. Bisa-bisa warna-warna di dalam botol itu bercampur lalu memunculkan warna-warna yang berbeda ketika di-print. Hahaha...

Saya ingat kalau pernah mengalami itu juga. Ketika warna yang diset di layar monitor berbeda dengan yang dicetak. Inginnya warna ungu kok malah jadi warna merah jambu. Bergaris-garis pula karena cartridge-nya sudah minta diganti. Jadi jangan harap hasilnya akan bagus untuk mencetak foto. Apalagi foto bendera partai. Bisa-bisa bendera biru berubah warna jadi hijau! Hahaha...

[caption id="attachment_323717" align="aligncenter" width="553" caption="Cartridge tinta hitam (PG-47) dengan harga Rp. 95.000 dan tinta warna (CL-47) seharga Rp. 175.000. Sebenarnya cukup mahal untuk harga tinta printer sekelas ini."]

14000858491613143323
14000858491613143323
[/caption]

Yah, itu memang printer kelas mahasiswa. Kenapa saya bilang begitu? Karena harganya yang murah meriah. Bagi kelas mahasiswa, tak berlaku kata-kata "ada harga ada barang". Maunya yang murah tapi bagus. Kalau bisa untuk memindai dan memperbanyak juga di satu perangkat. Biar tak melulu ke warnet atau pinjam pakai printer canggih punya teman yang sudah pasti mahal. Haha...mana ada? Di mana-mana kalau mau bagus ya mesti mengeluarkan kocek lebih dalam, dong. Apalagi ada scanner dan copier-nya segala.

Eh? Siapa bilang tidak ada? Zaman sekarang, perangkat teknologi sudah makin canggih dan memudahkan manusia. Brand-brand terkenal dan sudah teruji kualitasnya berlomba-lomba berinovasi untuk menciptakan perangkat yang bermutu dengan harga terjangkau. Tak terkecuali brand Canon. Saya pernah menggunakan printer Canon iP1800 yang masih menggunakan tinta infus, dalam waktu yang cukup lama. Bisa dikatakan, sampai saya lulus kuliah beberapa tahun kemudian, printer itu masih berfungsi dengan baik. Bahkan sampai saya sudah bekerja sebagai pengajar di sebuah universitas waktu itu. Bahan-bahan ajar yang mesti di-print, masih setia menggunakan printer Canon itu. Meski yah, kendalanya lebih sering karena tinta infusnya tadi. Namanya juga waktu itu masih zamannya pakai tinta infus. Hehehe...

[caption id="attachment_323718" align="aligncenter" width="553" caption="Dapat mencetak rata-rata 400 lembar dokumen hitam putih."]

1400086113826159645
1400086113826159645
[/caption]

Karenanya, saya begitu senang ketika di tahun 2014 ini, Canon mengeluarkan produk inovasi terbarunya yang ink efficient, Pixma E400, dengan harga terjangkau. Tak lagi repot-repot mengharuskan pengguna menginjeksi cairan tinta ke dalam botol. Apalagi perangkat model terbaru ini sudah termasuk scanner dan copier. Waw, asyik sekali! Jadi tak lagi membutuhkan scanner terpisah untuk memindai sampul buku terbaru untuk saya pamerkan unggah di social media. Fitur fotokopinya itu, sangat memudahkan saya untuk memperbanyak dokumen penting. Jadi tak harus pergi ke tempat khusus fotokopi. Daann, printer plus scanner dan copier-nya ini sangat ringan dibawa ke mana-mana. Mau cetak di sana kek, di situ kek, asal masih ada colokan listrik, pekerjaan yang membutuhkan perangkat ini pasti cepat beres. Nah, ini baru teknologi!

Kalau dilihat dari spesifikasinya itu, printer Canon Pixma E400 ini sangat cocok untuk pelajar, mahasiswa, blogger dan siapapun yang membutuhkan teknologi printer ini di rumah. Adik-adik dan keponakan-keponakan yang masih sekolah? Tentu membutuhkan perangkat ini. Bahkan pekerjaan kantor pun bisa. Waktu cetaknya yang cukup cepat sungguh memudahkan pekerjaan. Apalagi tak ada lagi cerita tinta habis lalu harus repot-repot menginjeksi. Cukup sediakan saja tinta hitam dan warnanya. Menggantinya pun tak sulit. Cukup keluarkan cartridge tinta lama dan langsung gantikan dengan cartridge tinta baru sesuai petunjuk yang ada di manual. Kapan pun dan di mana pun, pekerjaan mencetak file pun dijamin segera beres.

[caption id="attachment_323719" align="aligncenter" width="565" caption="Untuk dokumen berwarna, kemampuan cetak rata-ratanya sampai 300 lembar."]

1400086687321225868
1400086687321225868
[/caption]

Saya bayangkan, alangkah asyiknya kalau teknologi printer seperti Canon Pixma E-400 ini sudah ada sejak zaman saya kuliah beberapa tahun lalu. Pasti waktu saya akan lebih efektif dan efisien dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah yang seabrek itu. Tapi saya masih bersyukur karena printer ini ada saat pekerjaan saya kadangkala membutuhkan cetak file beratus-ratus lembar. Sambil mencetak, bisa saya tinggal sambil mengerjakan pekerjaan lain tanpa khawatir suaranya mengganggu atau tintanya macet. Dan bila tidak digunakan dalam kondisi power-nya masih on, sleep mode-nya akan langsung berfungsi sehingga menghemat penggunaan listrik. Siipplah! :D

***

>> Semua foto adalah dokumentasi pribadi (AFR)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun