Mohon tunggu...
Annisa pratiwi
Annisa pratiwi Mohon Tunggu... -

Mahasiswi, STAIS Syekh H. Abdul Halim Hasan Al- Islahiyah

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Jangan Takut Bermimpi

20 Oktober 2018   23:29 Diperbarui: 21 Oktober 2018   00:55 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diusia 18-22 dia menjadi konduktor dan gagal lalu ikutan militer dan dikeluarkan.

Lalu mencoba tes masuk fakultas hukum dan lagi lagi gagal.

Diusia 19 dia menjadi ayah

Diusia 20 istrinya meninggalkannya dan mengajak serta putri nya yang masih bayi.

Dia bekerja di kafe kecil sebagai tukang cuci piring dan tukang masak. Dia mencoba mengambil lagi putrinya dari istrinya yang pergi meninggalkannya dan akhirnya berhasil menyakinkan istrinya untuk kembali pulang.

Diusia 65 tahun dia pensiun dari pekerjaannya dan di hari pertama menjadi pensiunan, dia mendapat cek dari pemerintah senilai 105 dollar (+/-1.4 jt rupiah). Dia merasa pemerintah pemerintah pun menganggap dia tidak bisa membiayai hidupnya sehingga harus memberi tunjangan hari tua. Dia memutuskan untuk melakukan percobaan bunuh diri , karena merasa  selama 65 tahun hidup dia selalu menjadi orang gagal dibidang apapun.

Dia duduk di bawah pohon, menuliskan niatnya bunuh diri. Tapi akhirnya dia mengurungkan niat dan sebaliknya dia menulis apa yang dia mau capai di usia yang sudah senja. Dia sadar dia masih punya keahlian yaitu memasak.

Dia meminjam 87 dollar dengan jaminan ceknya dan membeli ayam, memasaknya dengan resepnya. Lalu berjualan door to door dan ditolak ribuan kali 1 rumah kerumah lainnya di kota Kentucky.

Ingat, diusia 65 dia sudah menyiapkan niat untuk bunuh diri, tapi di usia 88 tahun dia menjadi Billionaire dari usaha Kentucky Fried Chicken.

Moral cerita :

Tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai. Yang penting sikap dan kegigihan, seberapapun gagalnya, bangkitlah terus .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun