Selain itu, BRI akan menguatkan kerja sama perdagangan dengan menghapuskan trade barriers dan mengurangi ongkos perdagangan dan halangan investasi; menguatkan kerja sama keuangan, agar mengurangi ongkos transaksi dan risiko keuangan; dan menciptakan perekonomian yang kompetitif; serta menguatkan hubungan antara masyarakat dan konektivitas regional di kawasan Asia Tenggara.
Selanjutnya, pada tahun 2017, kedua negara resmi menandatangani nota kesepahaman yang berisi komitmen untuk mempromosikan kerangka kerjasama "Two Corridors, One Belt dalam kerangka BRI. Dua koridor ekonomi yang dimaksud tersebut adalah koridor Kunming-Lao Cai-Ha Noi-Hai Phong-Quang Ninh dan koridor Nanning-Lang Son-Ha Noi-Hai Phong-Quang Ninh. Kedua koridor tersebut dibangun untuk menghubungkan antara Yunan dan Guangxi dengan 12 kota dan provinsi Vietnam. Sedangkan Tonkin Gulf Economic Belt bertujuan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antara kedua belah pihak, khususnya aktivitas perekonomian di sekitar Tonkin Gulf. Sejauh ini terdapat 18 proyek BRI yang sedang direncanakan yang tersebar di 7 wilayah. Adapun kerja sama ini termasuk penggunaan mata uang Renminbi di perbatasan, keterhubungan jalur kereta api, bank, zona ekonomi, dan pembangkit listrik.  Â
Adanya inisiatif pembangunan BRI menjadi harapan bagi kebutuhan Vietnam terhadap pendanaan pembangunan infrastruktur di negaranya. Proyek ini berhasil membawa kemajuan perekonomian Vietnam dan meningkatkan konektivitas ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya pertumbuhan GDP Vietnam sejak diberlakukannya mekanisme BRI. Menurut data yang diambil dari tradingeconomics.com, sejak tahun 2014, Vietnam mengalami rata-rata pertumbuhan GDP sebesar 6-7 persen per tahunnya. Hal ini merupakan keberhasilan dimana sebelum diberlakukannya proyek BRI, angka GDP Vietnam mengalami stagnasi di bawah 4 persen (Trading Economics, 2014). Vietnam menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di kawasan Asia Tenggara, dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6.7 persen pada tahun 2021, dan diproyeksikan meningkat sebesar 7 persen pada tahun 2022 (Maharani, 2022).Â
Selain itu, pembangunan BRI telah meningkatkan konektivitas regional di kawasan Asia Tenggara. Proyek ini memperluas prospek kerjasama dan perdagangan antar negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Proyek BRI mendorong peningkatan konektivitas interaksi antara masyarakat atau people to people. Jadi pada kesimpulannya, mekanisme Belt and Road Initiative merupakan salah satu bentuk multi lateralisasi yang berhasil membawa perekonomian Vietnam ke arah yang lebih baik, tanpa memperdebatkan dampak negatif dari adanya proyek tersebut. Â
Daftar Pustaka
Maharani, N. R., Rijal, N. K. (2022). "Globalisasi Ekonomi Vietnam dalam Kerangka Pembangunan Belt and Road Initiative". Reformasi: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, 12 (1), 27-40. Doi: https://doi.org/10.33366/rfr.v%vi%i.3328.Â
Trading Economics. Vietnam GDP. https://tradingeconomics.com/vietnam/gdpÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H