Mohon tunggu...
ANNISA NARDA RAFETHEA
ANNISA NARDA RAFETHEA Mohon Tunggu... Lainnya - Sedang Berusaha

Tertanda saya

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Mengapa Seluruh Hal di Dunia Sesuai Nama Mereka? Mengapa Bahasa Terbentuk Berbeda-beda?

2 November 2020   11:46 Diperbarui: 2 November 2020   12:13 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Berbicara tentang bahasa, pasti banyak sekali orang yang bertanya tentang apa itu bahasa?, dari mana asal bahasa?, atau kenapa kita bisa memiliki bahasa Indonesia?. Saya sendiri sebagai manusia juga sering mempertanyakan hal itu. Nyatanya nenek moyang kita saat itu hanya mampu berkomunikasi sebatasnya, seperti menunjukkan gestur tubuh mereka sudah dapat saling memahami. Kemudian otak mengalami revolusi sehingga dapat menimbulkan pemikiran dan hal yang lebih kompleks. Seiring berjalan waktu, dapat menamai benda-benda di sekitar,makanan, hingga situasi bahaya dengan kata-kata yang simpel, menurut teori, bahasa itu berasal dari suara benda tersebut. Seperti kata "nung" lalu kemudian berevolusi menjadi gunung dalam bahasa Indonesia. Lambat laun dapat memikirkan suatu benda dalam satu konstruksi seperti misalnya "kayu" dan kata "bakar" lalu kemudian dikombinasikan dalam satu konstruksi hingga kata tersebut berubah menjadi "kayu bakar" kemudian kombinasi kata-kata lain berubah menjadi struktur dan menjadi cikal bakal munculnya sebuah bahasa, yang kemudian dikenal dengan istilsh monogenesis. (kok-bisa? 2015)

Menurut Om Noam Chomsky, bahasa muncul sejak 60.000 hingga 100.000 tahun lalu di Afrika. Hingga saat ini di dunia diperkirakan terdapat hingga 7000 bahasa. Bahasa sendiri menjadi unsur sebuah budaya yang pasti memiliki perbedaan dan keberagaman. 3200 SM Sumerian dan Egyptian berhasil merekam jejak bahasa beserta struktur bahasanya. Bahasa Sansekerta muncul pada 2000M, Tamil pada 2500 SM, kemudian disusul bahasa Yunani, dan bahasa Cina. 

Kalau begitu, lalu kenapa kita bisa memiliki beragam bahasa? bahkan Indonesia sendiri pada tahun 2020 tercatat memiliki 718 bahasa. Banyak faktor penyebab, salah satunya nenek moyang kita saat itu berimigran dari pulau-pulau dengan tujuan bertahan hidup dan mencari sumber makanan, hingga menemukan tempat yang tepat untuk bertahan hidup. Yang menyebabkan nenek moyang kita terpisah satu sama lain, hingga membentuk bahasa baru. Sesuai dengan lingkungan sekitar, kondisi alam, dan kehidupan sosial sekitar. Hal inilah yang menyebabkan kenapa di setiap tempat atau kepulauan memiliki perbedaan bahasa yang signifikan. 

Kita memiliki bahasa Indonesia, Jepang memiliki bahasa sendiri yaitu bahasa Jepang dengan tulisan kanji, Korea pun memiliki bahasa sendiri. Tak terkecuali Indonesia. Hal ini karena Indonesia merupakan negara kepulauan, banyaknya pulau inilah yang menyebabkab berbagai keberagaman budaya dan bahasa. Setiap daerah di Indonesia bisa dikatakan memiliki bahasa masing-masing disertai dengan dialek yang berbeda inilah yang disebut sebagai ciri khas sebuah daerah melalui sebuah bahasa. Seperti Papua yang memiliki dialek yang khas, Jawa memiliki bahasa jawa yang biasanya orang jawa memiliki dialek dengan istilah (medhok), Madura yang dekatpun memiliki bahasa daerah sendiri. Pendeknya keberagaman tumbuh dari sebuah isolasi budaya, yang menyebabkan perbedaan. Namun kenyataannya bisa tetap dapat bersatu melalui adanya sebuah negara yang sudah sepatutnya dijaga keutuhannya demi kesejahteraan rakyat.

Sekian, maaf apabila terdapat salah penulisan. Terima kasih telah membaca.

Nama : Annisa Narda Rafethea

Instansi : D4 Analis Kesehatan UNUSA

NIM : 2240020056

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun