Mohon tunggu...
Annisa
Annisa Mohon Tunggu... Guru - Pengajar Bahasa Inggris dan Freelance Translator

Saya adalah seorang pengajar bahasa Inggris dan freelance translator yang berdomisili di Bandung. Saya aktif menulis konten untuk platform digital sejak tahun 2022.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film Sewu Dino, Kisah 3 Wanita yang Terjebak dalam Keluarga Penganut Ilmu Hitam

9 September 2024   13:03 Diperbarui: 9 September 2024   13:52 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Sewu Dino merupakan film horor garapan sutradara Kimo Stamboel yang berhasil meraih peringkat 6,5 dari 10 di IMDb. Film ini diambil dari kisah nyata yang diceritakan kembali di sebuah thread akun Twitter bernama @SimpleMan, mengikuti keberhasilan film sebelumnya dari thread yang sama, KKN di Desa Penari.

Tidak kalah dengan KKN di Desa Penari, film ini berhasil menyajikan cerita horor menarik yang dibintangi aktris dan aktor ternama, seperti Mikha Tambayong, Karina Suwandi, serta Rio Dewanto. 

Berlatar di sebuah kota di pulau Jawa, film ini menceritakan tiga orang perempuan yang diberi tugas untuk melakukan ritual mbasuh sedo selama seribu hari (sewu dino) untuk mengembalikan nyawa seorang gadis yang terkena pengaruh ilmu hitam. 

Adegan Pembuka yang Menarik

Film ini diawali dengan adegan dua orang wanita yang bertugas menjaga Della (Gisellma Firmansyah), cucu keluarga Atmojo yang jiwanya diambil alih oleh iblis bernama Sengarturih. Cerita menjadi mencekam ketika mereka tidak menjalankan ritual mbasuh sedo dengan baik, sehingga Della mengamuk dan membuat kedua wanita tersebut tewas. 

Tanpa jumpscare yang berlebihan, adegan ini mampu berjalan dengan baik dan membuat penonton penasaran dengan adegan selanjutnya. Adegan awal ini membuka berbagai peristiwa yang mengawali santet yang terjadi pada Della.

Latar Cerita yang Mencekam

Tiga wanita yang bekerja sebagai penjaga Della, Sri (Mikha Tambayong), Erna (Givina Lukita), dan Dini (Agla Artalidia) mendapat tugas menjaga dan melakukan ritual untuk membantu Della terlepas dari santet. 

Mereka harus bermukim di sebuah rumah di tengah hutan bersama Della. Tanpa bisa menghindar, ketiga wanita ini melakukan ritual dengan rasa takut dan waswas. Pemilihan latar cerita yang jauh dari keramaian dan belum adanya aliran listrik menambah kesan seram dan suram dari film ini.

Konflik yang Dijalin dan Eksplorasi Karakter yang Baik

Sepanjang cerita, saya sebagai penonton dimanjakan dengan setiap adegan yang membuat penasaran. Contohnya adalah adegan ketika Sugik (rio Dewanto), supir keluarga Atmojo yang membuat sebuah liang dengan ukuran besar. Adegan ini membuat penonton membayangkan sendiri apa yang akan terjadi dengan Della dan ketiga wanita yang menjaganya. 

Selain itu, beberapa keanehan seperti payung hijau sebagai pagar gaib, dan Della yang bisa melarikan diri membuat konflik semakin berkembang dan mengarah pada plot twist dari cerita ini. 

Erna, yang ternyata berasal dari keluarga yang ingin belas dendam terhadap keluarga Atmojo, berusaha melepaskan Della agar ritualnya tidak berhasil. Pada bagian ini, film berhasil menyajikan konflik yang mencekam tentang dua keluarga yang saling balas dendam dengan perantara ilmu hitam.

Kisah tentang Ilmu hitam sudah banyak dijadikan tema dalam beberapa film horor. Namun, film ini berhasil menyatukan beberapa rangkaian cerita menjadi sebuah film yang utuh, dengan cerita horor yang menegangkan, jalan cerita yang tidak membosankan, serta eksplorasi karakter yang baik.

Film ini didukung juga dengan akting hebat Mikha Tambayong, Rio Dewanto, dan aktris lainnya. Mikha Tambayong mampu memainkan peran sebagai seorang wanita yang putus asa ketika harus menghadapi kejadian-kejadian supranatural. 

Sewu Dino bukan hanya sangat baik secara visual dan alur cerita, tapi juga sangat saya rekomendasikan untuk ditonton. Alur cerita yang sangat bagus, membuat penasaran, serta ending yang memuaskan menjadi alasan utama mengapa film ini sangat direkomendasikan. 

Sewu Dino tidak menyajikan jumpscare yang "dipaksakan". Dengan kata lain, film ini berhasil membangun cerita horor dengan didukung suasana yang mencekam, kengerian yang dibangun oleh karakter iblisnya, serta klenik sebagai tema yang sudah lekat dengan masyarakat Indonesia.

Selamat menonton !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun